Rei tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, jadi selama ini ia sudah salah kira? Enam tahun ia menyia-nyiakan kesempatan yang terbuka lebar untuknya.
"Mama yang bilang kalau Sam nikahnya sama Ayana," protes Rei.
"Kapan Mama bilang begitu?"
"Waktu sebulan setelah Sam nikah, Rei kan telepon Mama dan nanyain Sam beneran mau nikah atau nggak, terus Rei juga nanyain nikahnya sama Ayana atau bukan, Mama bilang 'iya'."
"Kapan?" Mama terlihat berpikir. "Kayaknya kamu belum pernah deh telepon Mama nanyain pernikahan Sam." Mama menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
Rei menepuk jidatnya, entah Mama yang memang sudah pikun atau ia yang terlalu cepat memberi kesimpulan, yang jelas saat ini perasaan Rei senang sekaligus menyesal.
Setelah mengobrol sebentar di dalam rumah, Rei mengajak Sam untuk berbicara di depan berdua saja.
Rei merogoh sakunya dan mengambil sebatang rokok.
"Lo ngerokok sekarang?" tanya Sam.
Rei menyulut api ke batang rokoknya. "Iya, kerjaan di sana bikin gue stres. Dan jadi kebiasaan deh."
"Ayana nggak suka loh cowok ngerokok," sindir Sam.
Rei terdiam, ia urung menghisap rokoknya.
"Masih ada rasa lo sama dia?" tanya Sam.
Rei terdiam lagi, ia pun tak tahu jawaban yang pantas ia lontarkan kepada Sam.
"Saran gue sih, lupain aja."
"Maksud lo?"
"Gue nggak tau ada di mana dia sekarang, udah sekitar setahun dia hilang tanpa kabar, pergi tanpa pamit."
"Hilang? Gue nggak ngerti apa maksud lo?" tanya Rei dengan raut wajah serius, perasaannya benar-benar tak tenang. Ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi pada Ayana ketika ia pergi?
"Waktu lo mau pergi, gue kasih tahu dia, awalnya Ayana gak kasih respons apapun, tapi nggak lama dari itu dia tanya ke gue, kapan lo pergi dan gue rasa respons dia terlambat karena perkiraan gue lo udah berangkat. Setelah itu dia lanjutin hidupnya, kerja gak kenal waktu, selain kerja di restoran Mama, dia juga kerja paruh waktu di toko buku. Dua tahun setelahnya Ayana daftar kuliah, lalu dapat kerjaan yang lebih bagus dari feenya.
Dua tahun lalu dia berhasil namatin pendidikan S1-nya, setahun kemudian dia tiba-tiba hilang, nggak ada kabar, padahal sebelumnya Ayana sangat dekat sama Alya dan Cello, tiap akhir pekan dia selalu nyempetin buat ajak Cello jalan-jalan."
"Lo udah coba tanya ke tempat kerjanya? Ke tempat tinggalnya?" tanya Rei.
Sam mengangguk. "Dia resign sebulan sebelum menghilang, ke kontrakannya pun hasilnya nihil, dia udah pindah, nomor hape-nya juga gak aktif, semua sosial medianya dinon-aktifkan."
Rei menghela napas panjang. "Apa gue terlambat lagi?"
Sam menatap Rei yang frustasi lekat-lekat.
"Gue kira lo nikahnya sama Ayana."
"Jadi itu yang bikin lo gak balas email gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMAT
RomanceStory ini adalah sekuel dari my sweetest enemy, jadi baca dulu cerita pertama ya! Setelah selesai menyelesaikan studinya dan sukses berkarir di Toronto, Rei memutuskan kembali ke Indonesia. Sang Mama memutuskan pensiun dan menunjuk Rei sebagai pengg...