TIGA PULUH SEMBILAN-TEROR 2

4K 244 11
                                    

Update lagi, bae gak sih?
Klik bintang dulu, napa?
Jangan lupa komenin isi cerita yee, sapa tau double update 😬

***

Stefi mengetuk pintu beberapa kali, kemudian ia masuk ke ruangan Rei.

"Sudah waktunya briefing dengan tim R&D, Pak."

"Oh, iya, sebentar."

Rei menutup laptopnya, kemudian ia segera keluar ruangan.

"Dengan Vendor dari Jepang sudah di re-schedule?" tanya Rei sambil berjalan dengan langkah penuh percaya diri.

"Ya, Pak, besok siang di restoran luxury," jawab Stefi sambil berusaha berjalan secepat mungkin guna menyejajarkan langkahnya dengan Rei.

"Saat makan siang?"

"Iya, Pak, apa ada yang salah? Saya kira Bapak ingin mengefisienkan waktu seperti biasanya dengan menggunakan jam makan siang untuk bertemu dengan vendor."

"Saya lupa bilang sepertinya. Untuk beberapa waktu ke depan, kosongkan waktu makan siang saya, dan usahakan pulang on time."

"Baik, Pak. Saya akan merevisi jadwal Bapak seminggu ke depan. Dan untuk jadwal dengan vendor nanti saya konfirmasi ulang."

"Bagus."

Stefi memencet tombol lift, mereka akan ke ruangan meeting yang bertempat di lantai delapan. Setelah pintu terbuka, mereka berdua memasuki lift.

"Silahkan, Pak."

Pintu lift terbuka dan Stefi mempersilahkan atasannya untuk keluar terlebih dahulu.

Tiba-tiba ponsel Rei berdering, ternyata Mamanya.

"Iya, Mam. Ada apa?" tanya Rei membuka percakapan.

Langkah Rei tiba-tiba terhenti, Stefi yang berada di belakang Rei pun menabrak pria itu karena berhenti mendadak.

"Ada apa Pak?" tanya Stefi sambil berjalan memutar untuk berhadapan dengan Rei.

Terlihat wajah Rei memucat, sudah dipastikan bahwa pria itu sedang tidak dalam keadaan baik.

"Stef, batalkan semua jadwal saya hari ini, saya harus segera pulang." Rei berbalik arah, kembali menuju lift.

"Tapi Pak ...."

Rei menoleh ke arahnya dengan wajah dingin, sepertinya pria itu tidak sedang dalam mode bernegosiasi.

Setelah pintu lift terbuka, Rei berbalik ke arah Stefi.

"Siapkan mobil dalam waktu kurang dari satu menit. Segera!"

"Baik, Pak."

Rei sudah menghilang di balik pintu lift.

Stefi tidak tahu apa yang terjadi, tapi ia segera melaksanakan perintah Rei. Dihubunginya bagian akomodasi untuk menyiapkan mobil.

Sedangkan Rei berjalan cepat, secepat yang ia bisa, ia melepaskan dasinya yang entah mengapa terasa sangat mencekik.

Ada apa lagi sebenarnya? Barusan Mamanya menghubungi bahwa ada seseorang yang mencurigakan di ruang rawat inap Ayana, ia yakin bahwa firasatnya benar. Ada yang berniat jahat terhadapnya dan orang-orang disekitar dirinya.

Sesampainya di pintu depan, terlihat sebuah mobil sudah siap untuk membawanya pergi, ia tak berminat menggunakan supir, karena akan memperlambat waktunya untuk sampai di rumah sakit.

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang