DELAPAN BELAS-QUALITY TIME 2

4.5K 254 4
                                    

Ayana mengambil foto Rei dengan latar belakang perkebunan teh yang terhampar luas, setelah mengambil beberapa foto dengan berbagai macam pose, Rei melihat-lihat hasil jepretan Ayana.

"Bagus semua kok," ucap Ayana.

"Tapi yang ini jelek, kamu ambilnya candid, ya? Ah, masa akunya lagi mangap," protes Rei yang sedang melihat-lihat hasil jepretan menggunakan ponsel miliknya.

"Bagus kok, ganteng, aku suka."

Tak ada tanggapan dari Rei, membuat Ayana yang sedang memerhatikan foto Rei, menengadahkan wajahnya. Terlihat Rei sedang menatapnya terpaku dengan wajah yang berbinar.

"Kenapa?" tanya Ayana heran.

"Kamu bilang apa barusan?"

"Hah? Bilang apa emangnya?"

"Ngaku, bilang aku ganteng tadi?"

"Kapan? Nggak tuh!" ucap Ayana sambil mulai  berjalan meninggalkan Rei.

"Hei, tunggu! Ayo bilang sekali lagi!" Rei mengejar Ayana.

Ayana ikut berlari guna menghindar dari kejaran Rei, tapi kaki Rei yang panjang mampu menyejajari Ayana dan berhasil menangkap pinggang gadis itu.

Merasakan pinggangnya dipeluk dari belakang, tubuh Ayana langsung kaku tak mampu bergerak.

"Ayo, bilang sekali lagi!" bisik Rei ditelinga Ayana.

Ayana menggeleng kuat. Sedetik kemudian matanya membelalak katika dirasakan pelukan semakin mengerat dan sebuah

Merasakan mendapat momen yang pas, Rei mengambil ponselnya yang dipegang Ayana dan mengambil foto wefie dengan pose yang manis.

***

Hari ini mereka habiskan dengan berjalan-jalan di sekitar lembang, menikmati udara yang sejuk dan pemandangan kebun teh. Ketika hari menjelang sore, mereka pun pulang, masih Ayana yang mengemudikan motornya.

"Di sekitar sini ada butik gak?" tanya Rei.

"Apa? Butik? Kayaknya di jalan Cihampelas ada deh, mau beli baju? Di distro aja."

"Emang di Distro ada gaun?"

"Gaun? Kamu mau pake gaun?" tanya Ayana sambil terkikik geli.

"Bukan buat aku, tapi buat kamu."

"Buat aku?" tanya Ayana kaget.

"Kamu nggak lupa kan? Beberapa hari lagi kan acara besarku."

Ayana menepikan motornya, ia tidak bisa berkonsentrasi jika diajak ngobrol.

"Sertijab?" tanya Ayana memastikan.

Rei mengangguk.

"Emangnya aku diundang?"

"Kamu gak dikasih tau bosmu? Tiap kantor cabang ngirimin sepuluh orang perwakilan," kata Rei.

"Kayaknya aku bukan termasuk sepuluh orang itu."

Rei turun dari motor dan berdiri tepat di hadapan Ayana.

"Maksud kamu?"

"Yang datang itu orang yang punya jabatan penting, dan aku bukan salah satunya."

"Kamu penting buatku."

"Tapi orang-orang nggak tahu."

"Kita kasih tahu lah," kata Rei.

"Belum saatnya."

Rei menghela napas. Gusar.

"Kita bicarakan nanti. Mau makan malam di mana?"

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang