"Jadi, mau kapan diresmiinnya?" tanya Mama Diana setelah menenangkan diri sehabis membabi buta memukul anaknya dengan tas branded kesayangannya.
"Diresmiin apa maksudnya, Mam?" tanya Rei sok polos.
"Ya, nikah lah. Mama gak mau ya, punya cucu sebelum kalian resmi di mata hukum dan agama."
"Ya, ampun Mama, kok mikirnya kejauhan. Rei gak macem-macem kok."
"Jangan ngeles! Orang tadi Mama liat sendiri, kok."
"Terserah deh, Mama mau anggep apa. Rei sih mau-mau aja, Mam, tapi Ayana-nya tuh gak mau."
Ayana melotot ke arah Rei. Pake segala ngadu!
"Masa iya, Ayana gak mau. Kamu ngeles aja kayak bajaj."
"Lah, Mama kok gak percaya?"
"Mama lebih percaya sama Ayana dari pada sama kamu."
Ayana berusaha keras untuk menahan tawanya. Sepandai-pandainya Rei berdebat, pasti kalah sama Mamanya, emak-emak dilawan.
"Ay, jangan cekikikan gitu dong, belain kek."
Ayana menjulurkan lidahnya.
"Pokoknya, Mama mau kalian cepet-cepet resmiin deh, gak baik pacaran lama-lama, lagian Mama udah kepingin gendong cucu, sekarang kan Mama udah gak kerja lagi, jadi kesepian di rumah."
Ayana tersedak air liurnya sendiri ketika mendengar ucapan Mama Diana. Cucu?
"Eh, minum-minum."
Rei mengambilkan segelas air dan meminumkannya kepada Ayana.
"Tuh, Ay denger. Percaya kan sekarang kalau tiap ketemu Mamaku itu neror terus."
"Lagian, apa sih yang kalian tunggu? Mau nunggu Mama meninggal dulu?"
"Hush, Mama gak boleh bilang begitu," larang Ayana.
"Ya, udah, cepet di official-in dong."
"Iya, Ma-iya, tapi Mama gak boleh ngomong gitu lagi, ah," kata Ayana pada akhirnya.
"Janji, ya?"
Ayana mengangguk.
"Curang! Sama Mama langsung bilang iya, kok sama aku suruh nunggu tahun depan?" protes Rei.
"Udah deh, Rei, aku gak mau debat lagi. Lagi pula nikahnya sama kamu kan? Kenapa pake protes? Kecuali aku nikah sama orang lain, baru boleh kamu protes."
Rei berpikir sejenak. Iya juga ya!
"Udah makan kalian?" tanya Mama Diana.
"Belom," jawab Rei.
"Kamu?" tanya Mama Diana kepada Ayana.
"Aku udah kok, Ma."
"Bagus, yuk kita istirahat."
"Mama gak nyuruh aku makan?" protes Rei.
"Kamu sehat, bisa jalan, uang juga punya, ya beli sendiri lah," kata Mama Diana.
Rei menyipitkan matanya.
"Mama pilih kasih!" kata Rei tidak terima.
Ayana tertawa penuh kemenangan.
Esok harinya, Rei sudah bersiap untuk kembali berangkat kerja, sedangkan Mama Diana yang semalam menginap di rumah sakit juga sedang mandi.
"Aku beli kopi dulu, ya, ngantuk banget semalem gak bisa tidur," kata Rei.
"Ya, kamu disuruh pulang ke unit, gak mau, masih keukeuh aja tidur di sini."
"Ya, aku gak bisa ninggalin kamu lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMAT
RomanceStory ini adalah sekuel dari my sweetest enemy, jadi baca dulu cerita pertama ya! Setelah selesai menyelesaikan studinya dan sukses berkarir di Toronto, Rei memutuskan kembali ke Indonesia. Sang Mama memutuskan pensiun dan menunjuk Rei sebagai pengg...