Mengandung konten/pembahasan dewasa. Bagi yang belum cukup umur atau yang merasa kurang nyaman, silahkan diskip saja.
Ayana mengerjap-ngerjapkan matanya berulang kali, dirinya masih mengantuk, tapi ada beberapa hal yang membuatnya tidak dapat tidur kembali.
Pertama, sinar matahari yang menyusup masuk melalui balkon dan langsung menyilaukan matanya. Dan kedua, sosok Rei yang semalam tidur dengannya sudah tak berada di sampingnya.
Ayana bangun dari tidurnya, duduk dengan bersender di kepala ranjang.
"Rei, kamu di toilet?" tanya Ayana memastikan.
Tak ada sahutan terdengar.
Ayana turun dari tempat tidurnya sambil bersusah payah membawa selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
Ya, semalam Rei telah genap menjadi seorang suami dan Ayana telah berhasil menuntaskan kewajibannya sebagai istri. Namun, pagi ini Rei tak ada di kamar hotel ini. Kemana perginya?
Suara pintu terbuka terdengar, Ayana kembali berjalan dengan susah payah ke arah pintu, selain selimut tebal yang dikenakannya terasa berat, ia pun merasakan sakit di area sensitifnya.
"Dari mana?" tanya Ayana begitu melihat Rei sedang membuka sepatunya dan menggantikannya dengan sandal hotel.
"Abis cari angin."
"Kok nggak bangunin aku?" tanya Ayana sambil mengikuti Rei yang terus berjalan melewati dirinya yang mematung.
"Rei?" Ayana merasa sikap Rei begitu dingin.
"Kamu mandi dulu sana, nanti kita turun buat sarapan," ucap Rei tanpa memalingkan wajah dari ponselnya.
Ayana menatap Rei. Dalam sekejap sifat pria ini berubah, apa ia melakukan kesalahan? Atau ... Rei sudah tidak penasaran lagi?
***
Kebersamaan mereka yang biasanya dihiasi canda tawa, dan sikap Rei yang begitu manja dan periang, seketika berubah. Sarapan kali ini pun terasa hambar.
"Aku ngerokok dulu di luar," ucap Rei sambil beranjak pergi.
Ayana menautkan alisnya. Ia memang tahu kalau Rei perokok, tapi semenjak mereka jadian, Rei sebisa mungkin untuk menghindar menjadi perokok aktif maupun pasif. Dan sekarang Rei mulai jadi perokok lagi?
Terdengar nada dering yang berasal dari ponsel Ayana.
"Kenapa, Al?"
"Gimana honey moon-nya?" tanya Alya dari seberang telepon.
"Yah, begitulah."
"Loh-loh? Pengantin baru kok ga semangat gitu sih? Kenapa? Lo dateng bulan ya?"
"Ngga."
"Malem pertama lancar kan?"
"Bisa ya, bisa ngga."
"Eh? Kenapa?"
Ayana mengembuskan napas panjang. "Gak tau lah. Rei berubah."
"Maksud lo? Dia kan cinta mati sama lo, Ay."
"Lo tau nggak sih? Pagi tadi dia tiba-tiba ngilang, taunya dia habis jalan-jalan gak ajak gue, terus sikapnya dingin banget ke gue, dan dari pagi tadi dia cuma sedikit bicara. Gue salah apa coba?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMAT
RomanceStory ini adalah sekuel dari my sweetest enemy, jadi baca dulu cerita pertama ya! Setelah selesai menyelesaikan studinya dan sukses berkarir di Toronto, Rei memutuskan kembali ke Indonesia. Sang Mama memutuskan pensiun dan menunjuk Rei sebagai pengg...