Rei meninggalkan ruang rawat inap Stefi, ternyata benar dugaannya, Stefi keracunan, yang menurut dokter gas tersebut berjenis akrolin. Tapi, gas berbahaya seperti itu kenapa ada pada saat ledakan dan kebakaran kecil? Apa ini masih ada hubungannya dengan seseorang yang ingin menjatuhkannya? Tapi, kenapa orang lain yang menjadi korban?
Rei mengambil ponselnya dari dalam saku dan berniat menghubungi Jacob untuk mendalami kasus ini lebih lanjut. Namun, ia mengurungkan niatnya ketika mendapati Ayana yang telah meneleponnya sebanyak dua puluh tiga kali. Ia lupa memberi kabar dan sekarang sudah pukul sepuluh malam, apa Ayana sudah tidur?
Rei segera menelepon gadisnya itu, beberapa saat terdengar nada sambung dan akhirnnya telepon diangkat.
"Sayang ...." sapa Rei.
"Hm ...."
"Udah tidur?"
"Belum, baru baring aja. Kamu dari mana? Nggak ada kabar." Suara Ayana yang serak betul-betul seksi.
"Maaf, aku harus nganterin karyawan aku yang kena ledakan kemarin, dia baru kerasa efeknya tadi siang di kantor, sampe pingsan segala. Ini aku masih di rumah sakit, baru mau pulang."
"Kamu yang nungguin?"
"Tadi aku yang nungguin sama Laras, anak admin, sekarang keluarganya udah datang. Ini mau pulang kok."
"Rei ...."
"Ya?"
"Hm ... nggak jadi."
"Hei, kenapa? Tadi kenapa manggil, kan jadi penasaran, manggilnya mesra banget lagi."
"Aku kangen."
Rei tersenyum, dadanya berdesir hangat. "Aku ke Bandung sekarang."
"Hei!"
"Kenapa? Aku serius."
"Jangan! Udah malem, besok juga mesti kerja kan?"
"Aku kangen."
Tak ada respons dari Ayana.
"Ay? Kamu baik-baik aja?"
"Ya, aku baik-baik aja. Kamu pulang dulu gih, nanti kabarin lagi."
"Ya udah, nanti aku telepon lagi ya. Bye!"
Rei tersenyum simpul, ia masih tak percaya dirinya berpacaran dengan Ayana. Perempuan yang sejak pertama kali mereka bertemu selalu terlibat pertengkaran, dan pada akhirnya Rei menyadari bahwa sosok itu telah membuatnya jatuh hati sejak pertemuan pertama itu.
Banyak peristiwa yang mereka alami, sedih, suka, tawa, marah, hingga pada akhirnya terpisah selama sepuluh tahun. Rei berjanji dalam hati, tak akan melepaskan gadisnya, ia akan menjaga dan menyayangi Ayana sampai kematian yang memisahkan.
***
Ayana mengamati Sera yang tengah tertidur lelap di atas kasurnya, ia menginap malam ini.
Ayana duduk di atas ranjang dan mengamati sekeliling ruangan. Entah apa yang harus ia perbuat, apakah harus menerima semua pemberian dari Rei yang tak bisa dibilang murah ini? Satu unit apartemen kelas menengah ke atas beserta perabotnya, ia tak perlu mengeluarkan biaya apapun, setidaknya ia akan lebih cepat melunasi hutangnya di perusahaan tempat bekerjanya dulu.
Suara dering telepon kembali berbunyi.
"Udah sampe?" tanya Ayana yang mengetahui bahwa sang penelepon adalah kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMAT
RomanceStory ini adalah sekuel dari my sweetest enemy, jadi baca dulu cerita pertama ya! Setelah selesai menyelesaikan studinya dan sukses berkarir di Toronto, Rei memutuskan kembali ke Indonesia. Sang Mama memutuskan pensiun dan menunjuk Rei sebagai pengg...