TIGA BELAS-SURPRISE ON MONDAY

5K 281 10
                                    

Suara ketukan pintu membangunkan Ayana dari tidurnya, ia menggeliat kemudian bangkit dari duduknya, sebelum membuka pintu, ia menyempatkan diri untuk bercermin. Masih mengenakan pakaian kerja, ia belum sempat mandi hanya sempat mengganti pembalut dan cuci muka, kemudian berbaring sambil merasakan perut yang kram hingga ketiduran.

Suara ketukan pintu kembali terdengar.

"Siapa?" tanya Ayana sebelum membuka pintu.

"Ini Ibu, Neng."

Ternyata Ibu Kos. Untuk apa datang jam segini? Sekarang masih tanggal dua puluh kan? Belum waktunya bayar kosan.

"Sebentar, Bu."

Ayana merapikan rambutnya yang berantakan, kemudian membuka pintu.

"Ada apa, Bu?" tanya Ayana begitu melongokan kepala keluar.

"Ini, ada yang nyariin," jawab Ibu Kos
Ayana membuka pintu selebar mungkin, guna melihat sosok yang berada di sebelah Ibu Kos.

"Rei? Loh kok?"

"Nah, Ibu tinggal dulu ya! Ingat, jam kunjungannya cuma sampai jam sebelas malam aja, setelah itu pintu pagar mau dikunci," kata Ibu Kos mengingatkan.

Rei mengangguk hormat. "Terima kasih, Bu."

Ayana baru sadar kalau sang ibu kos menenteng sebuah kantung plastik bertuliskan "Brownies Amanda". Pasti sogokan dari Rei.

"Kenapa? Mau juga?" tanya Rei sambil menyodorkan kantung plastik yang sama. "Tadi aku beli di rest area."

"Kenapa tiba-tiba ada di sini?" tanya Ayana sambil memicingkan matanya.

"Mau jadi cowok yang peka."

"Hah?"

Rei tersenyum misterius.

Ayana melihat jam tangannya. Pukul 8 malam.

"Kamu belum mandi? Tadi di telepon katanya mau mandi?" tanya Rei ketika melihat Ayana masih mengenakan setelan kerja.

Ayana mengusap wajahnya. "Aku capek, tadi ketiduran. Mungkin kalau kamu gak datang baru bangun besok pagi."

"Jadi aku ganggu?" tanya Rei.

"Iya," jawab Ayana dengan nada datar.

"Kita mau ngobrol begini aja nih?" tanya Rei.

"Mau masuk?"

"Tentu."

"Jangan nyesel!"

"Kenapa nyesel?"

Ayana mempersilahkan Rei untuk masuk, tak lupa pintu dibuka selebar mungkin.

"I-ini kamar kamu?" tanya Rei kaget.

"Iya. Kenapa? Mau bilang kandang anjing kamu lebih luas dari kamarku?"

"Loh? Aku gak punya anjing."

Ayana melipat selimutnya yang tadi dipakai untuk tidur.

Rei perlahan memasuki kamar Ayana, ada sedikit rasa iba di hatinya.

"Sejak kapan kamu tinggal di sini?" tanya Rei.

"Sejak pindah ke Bandung. Setahun yang lalu, mungkin," jawab Ayana.

Rei tak berkomentar apa-apa lagi, ia menyimpan brownies dan ponselnya yang semula ada di sakunya. Kemudian ia membuka jas mahalnya dan mengaitkannya pada paku di belakang pintu kamar.

"Aku mau ke toilet," kata Rei.

"Toilet ada di luar, di ujung."

"Tiap mau mandi atau ke air kamu harus ke luar?" tanya Rei kaget.

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang