"Pacar? Ada yang gue lewatkan kah?" tanya Sam penuh rasa ingin tahu.
Ayana dan Rei hanya saling berpandangan dan melemparkan senyuman misterius kepada Sam.
Ayana memutuskan untuk pergi meninggalkan mereka berdua dan kembali bergabung dengan rekan kerjanya."Tell me!"
"Seperti yang lo dengar, gue dan Ayana udah official," kata Rei dengan bangga.
Sam tertawa. "Akhirnya, Bro." Sam menepuk bahu Rei dengan kencang.
"Sialan!" Rei mengusap bahunya.
***
Suara riuh tepuk tangan membahana di aula sebuah hotel bintang lima yang merupakan salah satu bisnis usaha milik keluarga Rei. Hotel ini merupakan bisnis yang dibangun pertama kali oleh mendiang Papa Rei, dan kini menjadi saksi putranya mewarisi seluruh bisnis usaha milik keluarga.
Ia harus mengemban tugas sebagai pemilik sekaligus penanggung jawab kehidupan lebih dari sepuluh ribu karyawan dari berbagai usaha di seluruh penjuru tanah air.
Mama Diana telah berhasil mendidik putra semata wayangnya menjadi sosok yang terlihat dewasa, bertanggung jawab, cerdas dan berjiwa pemimpin. Walaupun, sifat aslinya masih ia perlihatkan kepada beberapa orang terdekat. Namun, ia berani jamin, sepuluh ribu karyawan, ratusan pemegang saham dan penanam modal serta ribuan kliennya akan segan terhadapnya, walau ia masih terbilang muda.
Acara masih berlangsung ketika tengah malam, Mama Diana sudah ingin beranjak pergi, pasalnya pagi harinya ia akan terbang ke Maldives, menikmati hari pertamanya tanpa tugas yang harus dipikul, tetapi apa daya, masih banyak tamu yang mengajaknya berbincang.
Rei didampingi Sam berjalan mendekat ke arah Mama Diana yang seakan memberi mereka sinyal untuk meminta bantuan. Dan mereka pun berhasil menyeret Mama Diana dari kerumunan sosialita yang berusaha mempromosikan anak gadisnya untuk menjadi menantu.
Mama Diana mengembuskan napas lega.
"Mama kepingin pulang, antar Mama ya, Rei."
"Nggak bisa, Mam, Rei juga mau pulang abis ini, sama Sam aja," tolak Rei.
"Pulang ke apartemen kan? Mama mau numpang tidur di unit kamu, jam lima pagi Mama harus udah di bandara, kalau pulang ke Bogor makan waktu lama."
"Rei ngga akan pulang ke unit, Mam. Rei mau ke Bandung. Mama dianter Sam aja ke unit Rei."
"Bandung? Antar Ayana?"
"Iya, Mama kan ngebet kepingin cucu."
"Eh, anak sialan!"
Rei kena jitak sang Mama, Sam yang melihat adegan tersebut hanya tertawa.
"Becanda, Mam. Pake jitak segala."
"Awas macem-macem, ya!"
Rei memberi hormat kepada sang Mama.
"Gimana, Sam?" tanya Rei.
"Boleh aja," jawab Sam.
***
Ayana: Aku udah di basement.
Ayana mengirimkan pesan kepada Rei setelah bersusah payah meyakinkan Pak Bian bahwa ia tidak akan pulang ke Bandung, melainkan menginap di rumah kerabat.
Sebuah mobil berhenti tidak jauh dari tempat Ayana berdiri, dan ia mengenali mobil siapa itu. Ketika Ayana menghampiri, pintu pengemudi terbuka dan Rei keluar dari mobil.
"Ay, kita anterin Mama ke apartemen aku dulu ya, tadi mau pulang bareng Sam, ternyata dia ada urusan mendadak," kata Rei tak enak.
"Oh iya, nggak apa-apa kok." Ayana menengok ke arah jendela penumpang bagian depan, Mama Diana melambaikan tangannya.
"Sementara kamu duduk di belakang dulu, ya."
Ayana mengangguk.
Rei membukakan pintu untuk Ayana.
"Malam, Tante."
Mama Diana memasang wajah tak suka.
"Eh, Mama.
"Malam juga, Ay. Maaf ya ganggu acara kalian, abisnya supir Mama udah Mama suruh pulang aja tadi, kirain Rei gak ada acara lagi selepas ini."
"Gak apa-apa kok, Ma," ucap Ayana.
Rei tersenyum, entah mengapa dadanya berdesir hangat. Ia mulai mengemudikan mobilnya.
"Kalian udah lama ketemu lagi?" tanya Mama Diana.
"Lumayan, Ma," jawab Ayana
"Nggak lama setelah Rei pulang aja, Mam," tambah Rei.
"Kalau pacarannya?" tanya Mama Diana lagi.
"Ah, itu ...."
"Nggak lama setelah itu, Mam."
"Mama nggak tanya ke kamu, Rei, kamu nyetir mobilnya yang bener aja, nggak usah ikut-ikutan nimpalin" sinis Mama.
Ayana mengulum senyum melihat tingkah antara ibu dan anak yang di luar terlihat berwibawa, tetapi di belakang seperti tokoh kartun Tom and Jerry.
"Mama sampe kaget loh, Ay. Tiba-tiba ada data pengeluaran beli gaun, gak tanggung-tanggung belinya sampe dua, Mama kira Rei ada kelainan."
"Dua?" tanya Ayana heran, yang ia tahu Rei memberikannya satu.
"Mam, udah deh!" tegur Rei. Jangan sampai Ayana tahu kalau ia juga membelikan satu gaun untuk Stefi.
"Tapi sekarang sih Mama udah tau kalian pacaran, jadi gak kaget. Kamu jangan sungkan, ya! Bilang aja kalau mau apa-apa," ucap Mama Diana.
Ayana tersenyum tipis, ia melirik ke arah Rei yang tengah mengemudikan mobilnya dengan tidak tenang.
Ada apa sebenarnya?
Bersambung ....
Update lagi! Bonus buat para readers karena kemarin hari spesialku
Thanks buat FitoRieApriliaMinozZ, tau aja 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMAT
RomanceStory ini adalah sekuel dari my sweetest enemy, jadi baca dulu cerita pertama ya! Setelah selesai menyelesaikan studinya dan sukses berkarir di Toronto, Rei memutuskan kembali ke Indonesia. Sang Mama memutuskan pensiun dan menunjuk Rei sebagai pengg...