Rei berjalan dengan cepat, ia kini berada di gedung apartemennya, ia mendapat kabar bahwa ada paket mencurigakan yang sudah beberapa hari ini berada di depan pintu unitnya. Biasanya seluruh kiriman paket atau surat milik penghuni apartemen akan disimpan di pos keamanan, tapi entah mengapa paket tersebut berada di depan pintu unit Rei.
Rei yang menduga bahwa hal itu masih berhubungan dengan teror disekitarnya itu pun segera mendatangi apartemen bersama Jacob.
Sebuah kotak berwarna cokelat muda, ukurannya tidak besar, tapi juga tidak kecil.
Rei sengaja membuka kotak tersebut di pos keamanan, unitnya pun tengah disisir oleh beberapa anak buah Jacob.
Isi kotak tersebut hanya beberapa lembar foto yang diambil menggunakan kamera polaroid, dan secarik kertas.
Rei kaget ketika melihat foto-foto tersebut menampilkan orang disekelilingnya. Mama Diana, dan Ayana. Ia pun membaca tulisan singkat dalam kertas berwarna kuning dengan tinta hitam tersebut .
Mereka akan mati.
Tiga kata yang membuat Rei tak bergeming, apa maksudnya? Apakah pelakunya masih sama dengan yang di rumah sakit?
"Lihat, Pak! Orang yang meletakan kotak itu memakai kostum yang sama," ucap Jacob ketika melihat rekaman CCTV.
Rei mengamati dengan seksama, orang itu ... pria berjaket hoodie hitam.
"Sudah waktunya menyerahkan kasus ini kepada kepolisian," kata Rei dengan nada datar.
Jacob mengangguk. "Saya akan mengurusnya."
***
Mama Diana sepertinya masih shock, Rei mengantarnya pulang ke apartemen tentunya dengan penjagaan yang ketat.
Rei kini sudah berada di ruang rawat inap Ayana, keadaan gadis itu sudah jauh lebih baik berkat penanganan dokter yang cepat.
"Kamu dari mana?" tanya Ayana.
"Abis anter Mama."
"Mama sakit ya?"
"Cuma butuh istirahat aja kok."
"Pasti gara-gara aku."
"Nggak , jangan dipikirin." Rei mengusap lembut kepala Ayana.
"Tadi yang jagain aku bukan Ana, kenapa ganti? Ana kemana? Sakit juga?" tanya Ayana yang tak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.
Rei sengaja tak memberi tahu karena khawatir gadis itu akan shock.
"Ana lagi aku suruh kerjaan yang lain, gak masalah kan sama penjaga yang barunya?"
"Nggak, cuma agak sungkan aja kalau mau nyuruh sesuatu, soalnya lebih tua."
"Ngga usah sungkan, dia kan dibayar."
Ayana mengamati raut wajah Rei.
"Kamu kenapa?" tanya Ayana.
"Kenapa apanya?"
"Kayak ada yang beda."
"Aku belum mandi."
"Bukan. Kayak lagi ada yang dipikirin. Ada masalah di kantor?"
"Nggak ada. Mau jalan-jalan sebentar?" tawar Rei.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMAT
RomanceStory ini adalah sekuel dari my sweetest enemy, jadi baca dulu cerita pertama ya! Setelah selesai menyelesaikan studinya dan sukses berkarir di Toronto, Rei memutuskan kembali ke Indonesia. Sang Mama memutuskan pensiun dan menunjuk Rei sebagai pengg...