DUA BELAS-MOOD SWING

5.5K 266 6
                                    

Rei mengetukan jarinya di atas meja, ia terlihat gusar ketika membaca sebuah email dari teman kerjanya sewaktu di Kanada. Ia memberi kabar bahwa dalam waktu dekat akan menetap di Indonesia.

Valerie memang masih WNI, ia mendapatkan beasiswa kuliah di Kanada dan berkesempatan magang di Hans Corporation. Kini, ia memberi kabar bahwa beberapa bulan yang lalu diterima bekerja dan menjadi karyawan tetap di sana, beruntungnya pengajuan mutasinya diterima, dan ia akan segera menetap kembali di Indonesia.

Rei tak mengetahui kabar ini sebelumnya, makanya ia sangat kaget. Masalahnya ia pernah punya cerita dengan sosok wanita ini.

Valerie yang usianya tiga tahun di bawah Rei memiliki sifat yang supel, terbuka, dan cenderung ceplas-ceplos.

Ia akan berbicara sampai kelelahan, bahkan secara terang-terangan ia pernah mengungkapkan perasaannya pada Rei ketika acara makan malam bersama jajaran penting di kantornya.

Rei tak tahu ketika Valerie bekerja di Indonesia ia akan ditempatkan di mana, ia harap Valerie tidak bekerja di kantor pusat, karena ia tak tahu kehebohan apa yang akan gadis itu timbulkan.

Namun, harus Rei akui, Valerie merupakan sosok yang cerdas, ia mampu berkomunikasi dengan lugas. Tak heran jika dulu banyak klien yang terpuaskan dengan service Valerie.

Dan ia bisa menebak, bahwa kedatangan Valerie di perusahaan ini atas campur tangan Mamanya dan Om Tito-adik almarhum Papa yang bertugas di Kanada.

Suara pintu diketuk terdengar.

"Masuk!" suruh Rei.

Stefi pun memasuki ruangan Rei, ia merapatkan blazer-nya. Entahlah, ia masih risih ditatap oleh Rei yang seakan-akan ingin menelanjanginya.

"Ada apa, Stef?" tanya Rei.

"Anu ... Pak?"

"Anu apa?"

"Itu ... anu, besok saya mau ijin tidak masuk kalau diperbolehkan," jawab Stefi masih menunduk.

"Ada keperluan apa?" tanya Rei.

"Anu ...."

"Kamu ini anu-anuan terus!" protes Rei.

"Maaf, Pak. Saya gugup, takut tidak diberikan ijin."

"Memang tidak akan saya beri ijin kalau alasan kamu tidak jelas."

"Saya mau menghadiri acara wisuda adik saya besok, Pak," ucap Stefi pada akhirnya.

"Wisuda?"

Stefi mengangguk, takut kebohongannya diketahui oleh atasannya itu.

"Mulai jam berapa?"

"Jam 10, Pak. Kalau selesainya saya kurang tahu," jawab Stefi.

"Ya sudah, tapi saya ingin kamu datang dulu ke kantor, persiapkan dokumen yang harus saya pelajari dan agenda apa saja yang harus saya jalani."

"Ba-baik, Pak. Terima kasih banyak!" ucap Stefi senang.

Rei menatap Stefi yang berbalik memunggunginya dan berjalan keluar ruangan.

Melihat Stefi, ia jadi merindukan kekasihnya, tapi Ayana melarangnya untuk berhubungan pada saat jam kantor, ia baru bisa menghubunginya itu pukul 5 sore.

Gue gak boleh melampiaskan rasa kangen gue ke Stefi. Ayana dan Stefi itu beda!

***

Rei: Finally, i miss you.

Ayana baru saja membuka ponselnya untuk memesan ojek online, pesan dari Rei sudah bertengger di notifikasi aplikasi chat-nya.

CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang