Motor Sport Merah

375 17 0
                                    

"Aku masih melangkah di jalan yang setiap orang katakan tidak ada, Ya aku mengambil segalanya" Entertainer~Gary Ost Entertainer
Anissa Aurellia Thomas

Keesokan harinya, tepat pukul 06.30 Anissa sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Suasana rumah Anissa pagi itu sangatlah sepi, hanya ada Mbak Ranti yang sedang beres-beres membersihkan rumah.

Sedangkan sang Mama sudah berangkat ke restaurant yang sudah 3 tahun terakhir ia geluti. Sementara Papanya, lelaki itu masih berada di luar kota untuk sebuah proyek perusahaannya.

Anissa melangkahkan kakinya menuju halaman depan. Ia menyusuri jalan sambil menunggu jikalau ada taksi yang lewat.

Pagi ini matahari belum terlalu memancarkan sinarnya yang terang. Awan hitam menghalangi cahaya sang surya untuk memberikan penyinaran. Sambil berjalan kecil, Anissa menghibur diri dengan sedikit bernyanyi kecil.

Gin teoneoreul jina
Balgeun bicheul bol ttae
Hamkke neukkyeodeon ttatteuthan giokdeul
Neul nae pyeoni doeeo
Nal bitnage mandeuro judeon
Geu miso geu nummul uhh
Nal bulreojudeon moksori
Gwireul jakku maemdolgetji
Maju bodeon seoroui numbichi geuripgetjiman
Sarang seolrem cheot neukkim seommyeonghi nama
Uri dasi mana
Bombarami jinagamyeon
Hwanhage useulge
Bombarami jinagamyeon

Itu adalah salah satu lagu yang menjadi toplist di ponselnya. Yeap, Spring Breeze milik Wanna One berhasil membuat gadis itu menjadi makin gila dengan mereka. Satu hal dalam diri Anissa yang perlu diketahui, She's Kpopers. Especially She's Wannable. Entah karena apa, ia bisa menjadi tak terkendalikan saat memikirkan tentang mereka.

Saat sedang asik dengan dunianya sendiri, tiba-tiba melesat kencang sebuah motor dari arah belakang Anissa. Beruntung motor itu hanya hampir menyerempet dan belum sampai menyerempet tubuhnya.

"Woyy! Biasa aja dong bawa motornya," ungkapnya kesal dengan sebuah motor sport berwarna merah yang tanpa peduli pergi begitu saja tanpa meminta maaf.

***

Tepat pukul 07.00 Anissa sudah tiba di halaman sekolah. Satu hal yang membuat mata Anissa terbelalak saat melihat parkiran. Matanya fokus tertuju pada sebuah motor yang tidak asing lagi. Benar. Motor yang tadi hampir saja membuatnya terserempet.

"Wah gila! Itu kan motor tadi yang hampir nyerempet gue. Liat aja loe, gue pasti bakal nemuin siapa pemilik loe."

***

Agenda MOS hari ini adalah sosialisasi kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Archipelago High School. Masing-masing siswa dituntut untuk setidaknya mendaftar di salah satu ekskul yang tersedia. Anissa, Maudy, dan Zana mendaftar di kelas seni dan broadcasting. Entah karena power of destiny atau apa, mereka bertiga memiliki kesukaan yang sama, mulai dari hobi, lagu, musik, bahkan dari sekian hal yang paling bikin melongo adalah fakta bahwa mereka berdua adalah seorang Wannable juga. Apalagi coba kalau bukan namanya power of destiny?

(Eh kok jadi bawa-bawa album baru nya Wanna One sih??)

Hari ini jam pulang tidak sesore kemarin. Jam 3 semua siswa sudah diizinkan untuk pulang oleh panitia MOS. Seperti yang sudah direncanakan di awal, Anissa harus mencari tau siapa pemilik motor sport berwarna merah itu.

My Second Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang