Ungkapan Hati?

246 18 0
                                    

"^Suka^, Itu seperti kalimat biasa tidak cukup menggambarkan perasaanku, tapi aku tetap menyukaimu" Likey~Twice
Rizky Reynaldi Pratama

Pukul Tujuh tepat, semua panitia bergegas menuju lapangan utama untuk memandu jalannya acara malam yang cerah nan indah itu.

Tak lama setelah aba-aba dari panitia, para peserta berlarian menuju lokasi yang digunakan pada acara kali ini. Tak terkecuali Anissa, Maudy dan Zana. Ketiganya terlihat sudah berada di salah satu barisan yang membentuk lingkaran.

"Well, berhubung semuanya udah pada kumpul langsung aja. Gue cuma mau kasih tau kalo malam ini kalian free, acara akan dimulai besok pagi jam tujuh, so buat malam ini kalian bebas mau ngapain aja dengan catatan tidur nggak sampai larut malam. Paham?" ucap Billy di depan peserta One Day Camp.

"Paham."

Setelah mendengar pengumuman dari sang panitia, rata-rata peserta memanfaatkan malam yang syahdu tersebut untuk bersenandung ria. Bahkan tak sedikit dari mereka yang melakukan aksi dance cover.

Lamat-lamat terdengar alunan musik rap yang diikuti gerak tari swag dari setiap individu yang memiliki jiwa seni terlebih bagi mereka yang mengenal dengan lagu yang berasal dari negeri ginseng tersebut.

Did you see my bag
Did you see my bag
Teuropideullo baegi gadeukhae
What you think bout that
What you think bout that
Haterdeureun beolsseo hageul tte
Imi hwanggeumbit hwanggeumbit naui seonggong
I'm so firin' firin' seonghwabonsong
Noneun hwanggeuphi hwanggeuphi domang syongsyong
How you dare
How you dare
How you dare

"Sa!!" teriak Zana karena kerasnya suara musik.

"Apa?" balas Anissa teriak.

"Loe diliatin terus tuh sama si Rizky." Zana mencoba memperlihatkan cowok yang dikenal dengan sikap songongnya kepada Anissa, namun nihil. Anissa tidak begitu memperdulikan kata-kata yang baru saja terlontar dari bibir Zana.

Malam semakin larut. Satu per satu siswa mulai meninggalkan lapangan untuk menuju tenda masing-masing. Hawa dingin mulai terasa menusuk ke dalam tubuh. Maklum saja, Griya kebun Archipelago High School berada di bukit tinggi yang letaknya di daerah pegunungan. Meski begitu, daerah ini bukanlah daerah yang jauh dari akses. Masih banyak ditemukan toko serta perumahan di sekitarnya.

Situasi yang mulai mencekam membuat Anissa, Maudy serta Zana enyah meninggalkan lapangan utama. Semilir angin semakin menambah dingin malam itu. Longlongan suara binatang dari hutan sebelah mulai terdengar. Saat Anissa menuju ke arah tendanya...

TAPPP

Anissa tercekat untuk beberapa detik.

"Gue mau ngomong sesuatu sama loe," ucap sosok yang menahan lengan gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue mau ngomong sesuatu sama loe," ucap sosok yang menahan lengan gadis itu.

"Udah malam, lepasin nggak?" tolaknya malas dengan perdebatan yang akan terjadi beberapa detik lagi ketika dirinya mengiyakan permintaan itu.

"Kita duluan ya Sa, kita tunggu di tenda," ujar Maudy yang tidak ingin mengganggu.

Setelah kepergian Maudy dan Zana, belum terdengar satu patah kata pun dari dua insan yang sedang berdiri mematung dengan tangan Rizky yang masih memegang lengan gadis yang sedang berdiri di depannya.

"LEPASIN!" Dengan penuh penekanan dari setiap huruf yang keluar, Anissa memandang tajam Rizky.

"Oh, sorry." Rizky dengan refleks melepaskan cengkramannya.

"Loe mau ngomong apa si, gue udah nggak ada urusan lagi ya sama loe."

"Oum.. mmm..." Tiba-tiba saja Rizky menjadi gagap dan bingung harus mulai bicara dari mana.

...

...

...

Masih hening

...

Hingga akhirnya, keluarlah kata-kata sakral itu.

"Gue suka sama loe," ucapnya dengan cepat namun dapat terdengar jelas oleh telinga Anissa karena kondisi malam yang begitu sunyi.

What the hell! Kata itu yang setidaknya ada di kepala Anissa saat ini. Merasa bahwa ini sangatlah aneh, Anissa tidak mempercayai kata-kata yang baru saja masuk ke dalam telinganya.

"What? Loe ngomong apa barusan? Gue nggak salah denger kan?" Mata gadis itu terbuka lebar saking tidak percaya dengan ucapan cowok songong itu.

"Nggak. Loe nggak salah denger." tegas Rizky meyakinkan Anissa.

"Wuah, loe abis kesambet setan mana bisa ngomong kayak gitu? Apa jangan-jangan loe lagi sakit makanya omongan loe ngawur gitu? Atau loe abis kepentok sesuatu mungkin? Terus otak loe jadi geser."

Anissa berusaha menahan ketawanya saat itu. Ia masih sadar jika saja dirinya tidak dapat mengontrol dan meluapkan dengan apa yang barusan terjadi maka hal tersebut dapat mengganggu siswa lain yang tengah beristirahat.

"Shut..." Rizky meletakkan jari telunjuknya mengarah ke arah bibir mungil gadis itu untuk menghentikan semua celotehan Anissa yang dianggapnya begitu memusingkan. "Apa salahnya sih emang kalo gue suka sama loe, hah?"

"Bukan gitu, iya emang nggak ada yang salah sih." Anissa terkekeh kecil. "Cuma gue tau banget cowok kayak loe itu kayak gimana?" lanjutnya kemudian.

"Kayak gimana maksud loe? Cakep, keren, tajir, charming? Iya gue sih itu tau, loe nggak perlu bilang ke gue, gue juga udah tau itu dari lahir."

"Cihh!" Anissa membuang muka saat mendengar kata-kata yang dianggapnya seperti ulat bulu. Begitu menggelikan dan menjijikan. Ia baru sadar bahwa cowok di depannya saat ini adalah cowok songong yang punya rasa kepercayaan diri tingkat dewa.

"Gue mau tidur, NGANTUK!" ucapnya sambil berlalu pergi untuk menghindari kalimat-kalimat yang mungkin akan keluar dari mulut pria itu yang akan lebih menjijikan dari kalimat sebelumnya.

"Nice dream yaa, jangan lupa mimpiin gue!" teriak Rizky saat gadis itu berlalu dari hadapannya.

Mendengar kata-kata tersebut, sontak Anissa merasa mual dan mendadak ingin muntah. Ia merasa semakin heran dengan pria bernama Rizky Reynaldi Pratama. Saat pertama kali bertemu, sikapnya bahkan sedingin es, lalu tiba-tiba sekarang, dengan rasa tidak bersalahnya bilang suka? Hal yang masih menjadi tanda tanya bagi seorang Anissa.

Sesampainya di tenda, dirinya sangat bersyukur karena mendapati kedua sahabatnya telah tertidur pulas. Ia merasa lega karena setidaknya dia tidak dicecari dengan pertanyaan aneh-aneh malam ini.

***

Ditunggu part selanjutnya yaa
Jangan bosen-bosen buat ikutin cerita ini

See ya, velable♡

My Second Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang