New Comer

165 15 0
                                    

"Dari sekian banyak yang ada, Pasti ada alasan untuk bertemu" Because of You~Davichi Ost Live
Georgino Geraldino

Malam ini begitu terang. Bintang-bintang bertaburan di hamparan langit. Cahaya semu bulan menembus kaca jendela kamar Anissa. Gadis itu saat ini sedang berada di balkon teras kamarnya. Ia menghadap ke arah cahaya bulan sambil sesekali berdecak kagum melihat taburan bintang yang dirasanya begitu cukup cantik.

Dengan laptop yang menyala dan beberapa makanan ringan, Anissa menghabiskan malamnya dengan duduk santai sambil streaming MV dari idol grupnya.

Ponsel yang berada tepat di samping laptopnya itu kini menyala. Tertera tulisan incoming call di atas layar benda tersebut. Anissa menekan tombol hijau dan meletakkan ponsel itu di samping telinganya tanpa melihat siapa si penelfon. Matanya masih tetap fokus menatap layar laptop sementara tangan satunya mengambil keripik lalu memasukkannya ke dalam mulut.

"Halo."

"Hai." Suara dari seberang sana.

Mendengar suara itu sontak membuat Anissa menatap layar ponselnya, mengecek tulisan yang tertera di ponselnya.

"Ck." Gadis itu berdecak setelah mengetahui bahwa Rizky yang menelpon dirinya.

"Loe lagi ngapain?"

"Sumpah! Loe nggak penting banget nelpon gue cuma buat nanya kayak gituan."

"Gue matiin," lanjut Anissa kemudian.

"Ehh ehh, gue tuh pengen dengar suara loe bentar aja."

Anissa tidak merespon. Ia lebih memilih untuk memusatkan perhatiannya pada video yang sedang diputar di laptopnya.

"Ohh iya, besok gue tanding basket. Loe nggak mau nyemangatin gue?"

"Hmm..." Anissa hanya berdehem singkat. Ia masih tetap fokus pada benda di hadapannya.

"Loe lagi apa sih sebenarnya?" tanya Rizky yang geram dengan sikap Anissa.

"Loe tuh ganggu gue banget deh. Udah ah nggak penting gue matiin." Anissa mendengus kesal. Ia paling tidak suka saat dirinya tengah fokus akan sesuatu tapi ada orang yang mengganggunya.

"Ya ampun, gue cuma mau denger loe kasih semangat sama gue biar gue bisa menang besok."

Kali ini Anissa membuang pandangannya ke langit. Menatap cahaya bulan yang begitu meneduhkan. Ia menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Mendengarkan kalimat yang akan keluar dari mulut Rizky selanjutnya.

"Loe tahu nggak, sekarang gue lagi lihatin bintang-bintang yang ada di langit. Tiba-tiba aja gue keingat sama loe makanya gue telpon loe."

Hening.

"Heh, loe nggak tidur kan?"

"Apa?" jawab Anissa dengan nada malas.

"Loe dengerin gue nggak sih?"

"Udah deh ya, gue matiin telponnya. Gue mau tidur."

My Second Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang