Guardian Angel

224 17 0
                                    

"Ada dunia kosong dalam hatiku, Selamatkan aku" Reset~Tiger Jk (ft Jinsil of Mad Soul Child) Ost Who Are You School 2015
Anissa Aurellia Thomas

"Ada apa emang?"

Maudy mengangkat kedua bahunya tanda bahwa dirinya tidak mengetahui maksud dan tujuan Billy mencari Anissa.

"Loe samperin aja dia, tanya langsung."

Tanpa menunggu lama, gadis itu segera beranjak pergi untuk menemui Billy. Ia khawatir bahwa ketua osis tersebut akan menyampaikan sesuatu hal yang penting.

Anissa memang seorang siswa yang disiplin, taat dengan aturan dan yang membuat nilai plus dalam dirinya adalah kecerdasannya. Selama menempuh pendidikan Sembilan tahun terakhir, gadis itu selalu mendapat peringkat satu dan selalu menyabet gelar juara umum. Meskipun terkadang ia sering terlambat, namun itu bukan hal yang dapat menyebabkan prestasinya menurun.

Setelah mencari sosok sang ketua osis, akhirnya Anissa menemukan keberadaan Billy. Pemuda itu terlihat sedang bersama rekan sesama panitia One Day Camp. Setelah menyadari kehadiran Anissa, Billy melangkah mendekati gadis tersebut.

"Hai," sapa Billy seperlunya. "Loe yang namanya Anissa 'kan?" tanya Billy untuk memastikan bahwa gadis yang sedang berada di depannya adalah orang yang ia cari sedari tadi.

"Iya Kak. Kata temen aku tadi Kak Billy nyariin aku ya? Ada perlu apa Kak?"

Nada bicara Anissa sangat lembut, menunjukkan sisi feminine dari seorang Anissa Aurellia Thomas. Hal ini tentu sangat berbeda Seratus Delapan Puluh derajat saat bicara dengan Rizky. Boro-boro feminine, untuk bisa bicara santai saja sepertinya sangat sulit.

"Oh itu, soal makanan. Gue minta tolong sama loe buat ngurus makan siang anak-anak. Itupun kalau loe nya mau."

Anissa sedikit merasa kecewa dengan apa yang baru saja ia dengar. Entah karena apa, mungkin salah satu faktor penyebabnya adalah kejadian tadi pagi. Ia tidak menyangka bahwa pemuda di hadapannya saat ini sudah mempunyai pacar.

Sebenarnya ini adalah hal wajar bagi seorang Billy Tyorahmanda. Parasnya yang tampan serta pribadinya yang baik tentu sudah dapat dipastikan bahwa banyak gadis yang menaruh hati padanya.

"Iya Kak, nanti biar urusan makanan aku yang urus," jawab Anissa setelah beberapa detik diam tidak bersuara.

"Thanks ya." Senyum merekah terpampar di wajah pemuda itu. Manis, sangat manis hingga membuat Anissa terjebak dalam intuisinya sendiri. "Kalau gitu gue cabut dulu," ucap Billy seraya pergi dari hadapan Anissa.

Tanpa keduanya sadari, ada sosok yang sedari tadi memperhatikan mereka dari kejauhan.

***

Setelah mendapat amanah, Anissa segera menuju dapur umum. Disanalah ia akan memanfaatkan sedikit bakatnya dalam bidang kuliner.

Gadis itu memang tidak terlalu jago dalam hal memasak makanan, tapi jangan diragukan lagi kemampuannya dalam membuat berbagai macam kue. Hampir semua jenis kue, dapat ia taklukan bahkan dengan hasil yang tidak kalah lezat dari buatan chef handal.

Saat dirinya tengah menyiapkan bahan-bahan masakan, tiba-tiba saja ada seseorang yang menghampirinya. Orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Kayla. Siapa lagi jika bukan pacar dari cowok yang bernama Billy.

"Heh anak baru!" ucap Kayla dengan mata yang berapi-api, mengisyaratkan kemarahan yang ada dalam gadis tersebut.

Belum sempat terdengar dari jawaban dari orang yang dipanggil, Kayla melanjutkan kalimatnya, "Loe jangan sekali-sekali berani deketin Billy ya! Apalagi sampai godain dia. Billy itu cowok gue. Apa perlu gue kasih tulisan di jidat Billy, hah biar loe nggak keganjenan caper sama cowok orang?!"

Mendengar kalimat yang begitu memanaskan telinganya, Anissa hanya bisa mengepalkan erat kedua tangannya tanpa berniat melawan, karena bagaimanapun juga sosok yang berada di hadapannya saat ini adalah kakak kelasnya. Setidaknya Anissa masih memiliki sikap hormat kepada seniornya.

"Kalau gue lihat loe masih keganjenan sama Billy, gue akan__"

Kalimat tersebut tiba-tiba saja terpotong karna kehadiran seseorang dari arah belakang Anissa. Cowok dengan kulit putih, berparas tampan. Siapa lagi jika bukan Rizky.

"Loe bakal apa?" tanya Rizky tanpa rasa takut terhadap seniornya.

"Loe diem aja ya, gue nggak ada urusan sama loe," picing Kayla menatap Rizky. "Urusan gue sama cewek ini," lanjutnya.

"Urusan dia urusan gue, jadi kalau loe cari masalah sama dia itu artinya loe juga cari masalah sama gue?" Kata-kata tajam tersebut berhasil membuat Anissa melebarkan kedua matanya yang kini tengah menatap pemuda tersebut.

"Oh jadi ceritanya loe guardian angel-nya?" Kayla manggut-manggut dengan apa yang baru saja ia simpulkan dari sikap seorang Rizky Reynaldi.

"Itu loe tau, jadi gue nggak perlu deh capek-capek jelasin ke loe. Pintar banget sih Kak," goda Rizky kepada Kayla yang mulai kikuk tak berdaya.

"Loe tuh nggak ada hormat-hormatnya ya sama senior!" Kayla tampak mulai jengah dengan sikap rese Rizky.

"Gue cuma hormat sama orang yang hormat sama gue. Kalau sekali lagi gue liat loe ancam cewek gue, gue bakal bikin perhitungan sama loe."

Kata-kata barusan ibarat cambuk bagi Anissa yang sedari tadi hanya diam sebagai penonton. Entah karena alasan apa, ia tidak mengerti Rizky membantunya. Mungkin di balik sikapnya saat ini, pemuda tersebut sudah merencanakan niat buruknya yang telah disusun untuk mengerjainnya.

"Oh jadi dia cewek loe? Bagus deh kalo gitu. Jagain baik-baik cewek loe. Jangan sampai godain cowok orang lain," ucap Kayla sambil menepuk-nepuk bahu Rizky kemudian berlalu pergi meninggalkan Rizky dan Anissa.

Anissa masih diam tak bersuara sedikitpun. Sementara Rizky, sambil berkacak pinggang mencoba memecah keheningan yang terjadi diantara keduanya.

"Khem..." Kini Rizky mencoba menyadarkan Anissa yang diam tanpa kata dengan berdeham singkat.

Lagi, gadis tersebut masih belum membuka suara.

"Ada untungnya juga kan loe pacaran sama gue," ucapnya dengan rasa percaya diri seperti biasanya.

Mendengar hal tersebut, sontak saja membuat Anissa melirik singkat ke arah Rizky lalu kembali mengedarkan pandangannya kepada bahan-bahan masakan yang sejak tadi sudah ia siapkan.

"Loe punya urusan apa sih sama nenek lampir itu?"

"Bukan urusan loe," jawab Anissa singkat dengan nada datar, biasa saja tanpa ekspresi sedikit pun.

"Kan tadi gue udah bilang, urusan loe itu urusan gue," ucap Rizky sambil memainkan daun bawang yang ada di tangannya.

Anissa memutar kepalanya mengarah kepada pemuda yang ada di sampingnya. Saat ini, ia tengah menatap lekat-lekat wajah tampan seorang Rizky Reynaldi Pratama.

"Wahh, makasih ya Sayang. Pacar gue emang paling bisa diandelin." Anissa melemparkan senyumnya kepada Rizky.

Secara spontan, mata Rizky terbelalak lebar dengan kata-kata yang diucapkan oleh Anissa beberapa detik yang lalu. Pemuda tersebut membalas tatapan gadis di hadapannya dengan sangat intens. Entah apa yang saat ini ada di kepalanya. Yang jelas, ia merasa bahwa dirinya sedang terbang jauh tak tentu arah.

"Loe ngarep gue bilang gitu kan sama loe?" lanjut Anissa dengan senyum getir di bibirnya.

Sial, batin Rizky. Ia baru saja masuk ke dalam perangkap yang dibuat oleh Anissa. Rizky berusaha sebisa mungkin untuk menutupi sikapnya yang saat ini sedang dirundung salah tingkah.

"Hahaa pacar gue ini paling bisa ya..." Rizky merapatkan kedua giginya sebagai bentuk kekesalan terhadap gadis di sampingnya.

***

Thanks banget yang udah ngikutin cerita ini dari awal sampai sekarang😊
Jangan bosen-bosen untuk nunggu update nya

See ya, velable♡

My Second Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang