Kisah seorang fangirl yang begitu mengidolakan biasnya.
Bagaimana jadinya jika seorang Anissa Aurellia Thomas yang selama ini sibuk dengan dunianya sendiri terlibat dengan seorang cowok yang super songong?
Apa yang akan terjadi jika cowok tersebut t...
"Hanya ada satu hal yang aku inginkan, Bahwa kau bukanlah sebuah fantasi" In the Illusion~Basick Ft Inkii Ost W-Two World Anissa Aurellia Thomas
Anissa dengan begitu semangat mengangguk pelan. Sudah lama rasanya ia tidak menikmati manisnya es krim coklat yang biasa ia makan sepulang sekolah. Ahhh rasanya nikmat sekali.
Rizky menggenggam tangan Anissa, menuntunnya ke sebuah gazebo yang berada di sekitar pantai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia melangkahkan kakinya menuju salah satu penjual es krim di sana. Memilah-milah es krim yang berada di wadah kotak. Ia mengambil dua es krim berbungkus warna coklat lalu membayarnya.
Es krim tadi sudah berada di tangan Anissa. Gadis itu terlihat begitu menikmatinya sampai ia tidak sadar bahwa dia sedang menjadi pusat tatapan dari pemuda di sampingnya.
“Makasih buat es krimnya.”
“Loe suka?” Anissa mengangguk pelan. Gadis itu masih terlihat sibuk menjilati permukaan berwarna coklat itu.
“Kalo gue, loe suka?” Pertanyaan itu sukses membuat Anissa tersedak. Ia melongo setelah mendengar pertanyaan itu. Ia menoleh menatap Rizky yang kini juga tengah menatapnya.
“Harus banget gue jawab?”
Rizky membersihkan bekas es krim yang celemotan di bibir tipis Anissa. “Nggak harus loe jawab sekarang kok. Udah nggak usah tegang gitu.”
Anissa memukul-mukul kecil di bagian dadanya. Ada perasaan sesak di sana. “Tuhan, perasaan macam apa ini?”
Tidak mungkin kan Rizky mendengar kata batinnya barusan? Apa mungkin Rizky seorang yang bisa membaca pikiran orang lain?
“Gue nggak bisa baca pikiran loe tapi gue bisa ngerasaain perasaan loe.”
Tuhkan, ya tuhan demi apa kenapa dia bisa menjawab semua pertanyaan yang sekedar aku ucapkan dalam batinku?
“Buruan dimakan, mencair tuh.”
Sumpah demi apa Ky, perasaan gue nih yang udah sukses loe bikin mencair.
Benda bergetar dari saku celana milik Rizky. Ia mengambilnya dan melihat ada panggilan masuk dari Rendy. Ia akan menekan tombol hijau sebelum tangan Anissa menghentikannya. Gadis itu menggeleng mengisyaratkan untuk tidak mengangkatnya. Rizky menurut. Ia kembali memasukkan ponselnya kembali ke tempat semula.
“Gue minta tolong sama loe, jangan bilang soal gue sama yang lain.” Alis Rizky bertaut mendengar ucapan Anissa. Apakah ini adalah bagian dari rencananya untuk kembali menghilang kembali?
“Kenapa? Loe nggak bakal pergi ngilang lagi kan??”
Anissa tersenyum miris. “Gue belum siap aja, gue masih butuh waktu buat sendiri.”