More Than Beautiful

216 16 0
                                    

"Dan kau hadir merubah segalanya menjadi lebih indah" Lebih Indah~Adera
Rizky Reynaldi Pratama

Tanpa memperdulikan ucapan Rizky, Anissa mulai meracik bahan-bahan yang akan dibuatnya menjadi santapan makan siang. Ia memilih untuk mamasak makanan capcai sebagai menu kali ini.

Di sisi lain, Rizky masih belum juga melangkahkan kakinya untuk meninggalkan dapur umum. Pemuda tersebut masih saja sibuk mengutak atik ponselnya, memainkan game yang ada di benda persegi panjang itu.

 Pemuda tersebut masih saja sibuk mengutak atik ponselnya, memainkan game yang ada di benda persegi panjang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butuh beberapa menit, hingga hidangan siap saji. Sembari menunggu, Anissa mengeluarkan ponselnya yang ia kantongi. Ia mencoba mengecek akun whatsapp-nya, barangkali ada pesan penting yang masuk. Selepas dicek, ternyata hanya ada beberapa spam chat dari grup yang ia temukan. Gadis itu kembali menlock ponsel miliknya dan meletakkan di saku celana jeans yang saat ini ia kenakan.

Melihat sosok Rizky masih berada di sampingnya, Anissa mencoba melirik ke arah samping. Mencari tahu apa yang dilakukan pemuda  tersebut sedari tadi. Tetapi baru saja ia menatap ke arah pria itu, mata keduanya saling bertemu. Bertatapan selama beberapa detik hingga sebelum Anissa kembali fokus dengan masakannya.

“Ngapain lo curi-curi pandang sama gue?” ungkap Rizky yang menyadari gadis tersebut sedang memperhatikannya.

“Dih, pede gila. Siapa juga yang curi-curi pandang sama loe.” Anissa mulai mencari alibi agar dirinya tidak terlihat salah tingkah.

“Ya gue tau kok kalau gue itu emang keren. It’s Ok, loe gue persilahkan natap gue sepuas yang loe mau.”

Rizky masih asik dengan game-nya. Sementara Anissa mulai menata hidangan yang akan ia sajikan. Sengaja dirinya membuat tampilan masakan itu agar terlihat semenarik mungkin, berharap seseorang akan memuji dirinya.

“Daripada ngeliatin loe mending gue ngeliatin Jihoon deh, yang udah pasti jauh lebih segalanya daripada loe,” ucap Anissa sambil menggidik ngeri mendengar celotehan narsis yang keluar dari mulut Rizky.

Whats?? Bihun? Ngapain loe ngebandingin gue sama mie bihun?”

Anissa semakin merasa geram dengan sifat Rizky. Saat ini, Anissa berdiri tepat di hadapan pemuda tersebut dengan muka yang memendam seribu kekesalan. Ia tidak terima jika cowok songong di hadapannya itu meledek salah satu biasnya atau yang kita sebut idola.

Dengan tanggap, tangannya meraih ponsel milik Rizky yang sedari tadi dimainkan.

“Ehh ehh, loe apa-apaan sih. Itu bisa game over.” Rizky mencoba merebut kembali ponsel miliknya, namun Anissa menyembunyikan barang tersebut di balik badan.

Karena kesal, pemuda berparas tampan itu semakin tak gentar mencoba meraih tangan jahil Anissa. Tanpa keduanya sadari, tubuh mereka hampir terlihat seperti orang yang berpelukan, hingga selang beberapa detik Rizky menghentikan aksinya. Menatap lekat wajah gadis yang saat ini tepat berada di depan wajahnya.

My Second Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang