"Ketika kamu merasa seperti tidak ada seorangpun di sampingmu, Ingat bahwa kamu tidak sendirian. Meskipun jika dunia selalu menyakitimu, Bahkan ketika kamu merasa kesepian atau sedih, Jangan menangis. Aku tanpa kata akan memelukmu, Aku akan mendengarkanmu" I'll Listen to Your Story~Yoon Mi Rae Ost School 2015
Rizky Reynaldi PratamaPagi yang cerah disambut dengan senyuman cerah terukir di wajah Anissa. Gadis itu memutuskan untuk kembali ke sekolah setelah beberapa hari absen. Di depan sebuah cermin rias, ia menyemangati dirinya sendiri. Terkesan konyol memang, tapi itu cukup memberi efek buat Anissa.
Setelah merasa sudah siap, Anissa turun ke bawah. Dilihatnya mbak Ranti, asisten rumah tangganya sedang sibuk menyiapkan sarapan.
Pagi ini Anissa tidak melihat sosok wanita yang selama ini selalu menemaninya saat sarapan pagi. Perasaan sedih kembali menghantuinya. Dengan segera gadis itu menyadarkan diri dari alam bawah sadarnya yang membawa ingatan-ingatan itu kembali.
Anissa duduk seorang diri di meja makan. Ia mengambil sepotong roti dengan berlumurkan coklat dan meses di atasnya.
Anissa memantapkan langkahnya keluar rumah setelah menyelesaikan acara sarapan pagi. Gadis itu masuk ke sebuah mobil yang bertuliskan taksi di atas kendaraan roda empat yang telah ia cegat di depan pintu gerbang rumah.
Tak butuh waktu cukup lama untuk sampai di Archipelago. Terlihat sudah banyak anak-anak yang berangkat. Dengan langkah yang sedikit ragu, Anissa melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas X A1.
"ANISSA!!!" teriak Maudy dan Zana secara histeris. Anissa dengan kedua tangan segera menutup telinganya mendengar suara tujuh oktaf di pagi hari ini. Gadis itu disambut oleh pelukan dari kedua sahabatnya. Ada sedikit rasa haru menyeruak dalam hati.

"Ck, loe ke mana aja sih Sa berabad-abad kita semua nyariin loe."
"Kumat deh lebainya. Baru juga berapa hari gue nggak masuk."
"Ihh ... loe tuh nggak tau apa temen-temen lo pada khawatirin loe. Pergi tanpa ngasih kabar gitu aja, ke mana aja sih loe?"
"Nanti gue ceritain."
***
Anissa disibukan dengan soal-soal ujian di ruangan wali kelas. Ia sedang mengerjakan soal ulangan harian yang sempat tertinggal karena absennya dari kelas. Setelah selesai mengerjakan dua mata pelajaran, Anissa keluar dari ruangan Miss Nada. Ia berjalan di lorong sekolah.
Senyum tipis mengulum di bibirnya. Ternyata dua belas hari tidak menginjakkan kaki ke Archipelago membuat gadis itu rindu akan suasana di sekolah.

"Anissa ...." Maudy melambaikan tangan dari ujung seberang. Gadis itu terlihat sedang berkumpul bersama Zana dan Rendy.
"Gimana, lancar?" Maudy bertanya setelah Anissa sudah bergabung dengan mereka bertiga.
"Lancar."
"Loe kenapa sih Sa nggak pernah balas chat dari kita?" tanya Zana. Anissa seolah teringat akan benda itu setelah beberapa hari tidak digenggamnya.
"Ahh iya hp gue ...." Anissa menepuk jidatnya. "Hp gue dimana ya?"
"Cih, pantesan aja nggak pernah kasih kabar, hp aja sampe dilupain," kata Maudy dengan ekspresi kesal yang ia tunjukkan. Maudy tidak habis pikir dengan sahabatnya itu, bagaimana bisa ia melupakan benda yang saat ini menjadi benda terpenting bagi remaja seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Boyfriend [Completed]
Fiksi RemajaKisah seorang fangirl yang begitu mengidolakan biasnya. Bagaimana jadinya jika seorang Anissa Aurellia Thomas yang selama ini sibuk dengan dunianya sendiri terlibat dengan seorang cowok yang super songong? Apa yang akan terjadi jika cowok tersebut t...