Cinta Bersemi Karena Ulat Bulu

227 14 0
                                    

"Aku tertawa tanpa sebab, Aku sedang memikirkanmu lagi, Aku ingin tahu, Apakah ini sama dengan cinta" Be With You~Akdong Musician
Rizky Reynaldi Pratama

Anissa memutuskan untuk kembali ke area camping. Ia sudah tidak mau lagi jika harus terjebak dengan ulat bulu untuk yang kesekian kalinya.

Tanpa disadari olehnya, kini gadis tersebut berjalan dengan diikuti seseorang di belakangnya. Siapa lagi jika bukan seorang bernama Rizky Reynaldi Pratama.

Namun setelah diikuti beberapa langkah, gadis itupun dapat menyadarinya dan memutar balik badannya.

“Loe ngapain ngikutin gue?” tanyanya dengan muka seperti biasa yang ia tunjukkan kepada cowok songong tersebut. Datar dan jutek.

“Gue cuma mau mastiin kalau cewek gue aman,” ucap Rizky dengan gaya yang begitu cool.

Deg

Kalimat yang baru saja terucap dari mulut pemuda yang berada di belakangnya tersebut benar-benar tidak terfikirkan oleh Anissa. Dirinya benar-benar tidak menyangka bahwa Rizky akan mengatakan hal demikian kepadanya. Sejenak ia mengingat kembali kejadian beberapa saat yang lalu.

Anissa ingat bahwa sebelum menolong dirinya, cowok tersebut meminta syarat dan yah... syaratnya adalah menjadi pacarnya.

“Apaan sih loe, udah sana jauh-jauh dari gue.” Anissa mengibas-ibaskan tangannya sebagai tanda ia tidak mengharapkan hal tersebut.

“Serah gue dong,” jawab Rizky dengan gaya sok tengilnya.

Melihat respon Rizky barusan, membuat Anissa semakin jengkel.

“Arghsss!” Tangan Anissa membentuk kepalan yang sempurna. Ia mengangkatnya sebagai aksi dari emosinya yang meluap-luap. "Iya, serah loe deh ya,” ujarnya putus asa.

Kini gadis berambut panjang dengan warna sedikit coklat keemasaan itu memilih untuk melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda beberapa saat. Ia tidak lagi mempedulikan cowok songong yang masih tetap mengikutinya dari belakang.

Sampai tepat berada di depan tendanya, cowok tersebut masih berada di belakang Anissa. Sontak saja hal tersebut mengundang rasa penasaran dari Maudy dan Zana yang saat itu sedang duduk di depan tenda. 

Saat Zana akan melontarkan pertanyaan kepada Anissa, tiba-tiba saja kalimatnya terhenti di ujung bibir hingga membuat gadis itu melongo.

“Gue cabut dulu karena sekarang gue udah tau kalo loe aman.” Sambil melangkah pergi, Rizky yang baru saja melontarkan kalimatnya tersenyum manis terhadap Anissa yang terlihat justru membuang muka.

“Cihh,” gerutu Anissa.

Setelah kepergian Rizky beberapa detik yang lalu, dengan segera Maudy menarik lengan sahabatnya yang masih berdiri di depannya.

Dilihat dari mimik mukanya, gadis itu memiliki seribu hal yang harus ia tanyakan, emm ralat, mungkin bisa dikatakan yang akan ia konfirmasikan.

“Loe sama Rizky ada apa?” Maudy dengan semangat juangnya bertanya kepada Anissa, cieilah semangat juang wkwk dikira apaan kali ah😄…

Nothing.” Tidak butuh waktu lama untuk Anissa menjawab pertanyaan yang diajukan untuknya. Bahkan jika dihitung menggunakan stopwatch, jawaban singkat tadi tidak membutuhkan waktu lebih dari lima detik.

Are you sure?” Zana menelik dalam-dalam ekspresi yang ada di raut wajah Anissa.

“Ishh apaan sih kalian, ga jelas banget dari tadi pagi.”

“Sa, kita ini sebenarnya loe anggap sahabat bukan sih? Apa salahnya cerita sama gue ama Zana? Toh kita bakalan support loe apapun yang terjadi.”

“Mantul Mbak Maudy.” Zana menimpali pernyataan yang dilontarkan oleh gadis yang rambutnya saat ini di beri efek gelombang pada ujung-ujungnya.

“Bukannya gitu guys, gue cuma malas aja kalau bahas tuh cowok songong. Yang ada ntar gue emosi lagi.”

“Jadi… loe udah jadian belum sama Rizky?” desak Zana.

“Perlu banget ya kalian tahu?” Anissa memicingkan kedua mata nya menatap dua orang dihadapannya.

“Ya perlu lah Sa, masa kita harus tau dari orang lain sih.”

Melihat kedua sahabatnya yang semakin mendesak untuk bercerita, akhirnya mau tidak mau Anissa harus membeberkan fakta yang sebenarnya.

“Iya, gue emang udah jadian sama cowok songong itu,” ungkap Anissa dengan nada setengah malas. Namun sontak ungkapan yang baru saja ia lontarkan berhasil membuat kedua sahabatnya terkejut.

Pasalnya, baru beberapa hari yang lalu mereka melihat sosok sahabatnya ini melabrak Rizky atas perbuaatannya. Mereka juga sangat mengetahui bahwa Anissa sangat kesal terhadap pria yang saat ini telah menjabat menjadi kekasih tambatan hati dari sahabatnya.

“Loe nggak sakit kan Sa?” Zana mencoba mengecek suhu tubuh Anissa dengan meletakkan telapak tangannya di dahi Anissa.

Melihat hal tersebut, Anissa dengan sigap menyingkirkan tangan jahil itu. “Apaan sih lo Za, gue sehat kali.”

“Kok loe bisa jadian secepat itu sama Rizky? Gimana ceritanya? Kapan jadiannya?” tanya Maudy dengan berbondong pertanyaan diajukan.

“Tau deh, gue juga terpaksa kok jadian sama dia. Gue nggak punya pilihan lain.”

Akhirnya Anissa mulai menceritakan detail kronologis dirinya resmi jadian dengan Rizky. Tentu saja hal tersebut lebih membuat Maudy dan Zana lebih shock.

“Lucu deh Sa kalo misal cerita loe dibuat ftv, wkwkwk.” Zana tertawa terbahak-bahak dengan ide yang tiba-tiba saja dikatakan oleh Maudy.

“Judulnya cinta bersemi karena ulat bulu hahaaa...” sambung Maudy turut menimpali.

Keduanya pun tertawa dengan sangat lepas sampai-sampai ada bercak air di mata masing-masing mereka. Anissa sudah menduga bahwa hal ini akan terjadi jika dirinya bercerita kepada kedua sahabatnya yang rese abis.

“Haha lucu,” balas Anissa dengan nada datar.

“Oh iya Sa, loe tadi dicariin Kak Billy tau!” ucap Maudy setelah teringat saat ketua osis Archipelago High School mencari Anissa beberapa saat yang lalu.

“Ada apa emang?”

***

Gimana nih part ini???
Tunggu next partnya yaa
Buat yg kepo aktivitas anak-anak MSB langsung follow aja akun mereka
anissaurelliathomas
rizky.reynaldipratama
maudyreynandra
kharismadzana04

See ya, velable♡

My Second Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang