Sendiri

213 8 17
                                    

"Seperti hujan yang menetes pada jendela, Pikiranku semakin diwarnai olehmu" Can You Hear My Heart~Epik High Ft Lee Hi
Anissa Aurellia Thomas

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Anissa memutuskan untuk menunggu Rizky di depan pintu kelas. Ia yakin pasti Rizky akan kembali ke kelas karena tasnya masih tergeletak di atas meja.

Memanfaatkan waktu sambil menunggu, Anissa sibuk untuk nge-stalk akun-akun sosial media milik biasnya atau melihat berita update idola-idolanya.

“Ckk, loe kok bisa bikin hati gue lemah kayak gini sih Jihoon?” keluhnya pada diri sendiri setelah melihat beberapa foto eks-member Wanna One itu.

“Ckk, loe kok bisa bikin hati gue lemah kayak gini sih Jihoon?” keluhnya pada diri sendiri setelah melihat beberapa foto eks-member Wanna One itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ini lagi, woy! Rambut loe kenapa balik kayak gitu lagi sih babe? Gak kuat noona tuh. Aissh ... si maknae sekarang udah punya partner yang sama-sama tinggi kayak dia.”

Terlalu sibuk mengagumi ciptaan Tuhan yang jauh di sana, Anissa sampai tidak menyadari bahwa Rizky sudah mengambil tasnya dan akan beranjak pergi.

“Ehh loe udah balik ternyata,” ucap Anissa yang tidak menangkap ekspresi di wajah pacarnya.

Anissa berusaha menyejajarkan langkahnya dengan langkah kaki lebar milik Rizky. Berkali-kali Anissa dibuat heran karena tidak biasanya Rizky bersikap cuek dan mendiamkannya seperti saat ini.

Anissa meraih lengan Rizky dan menahan lengan itu semampunya. “Ky, loe kenapa sih?”

Rizky masih diam. Matanya tak pernah lepas memandang kedua manik di depannya. Pandangannya kali ini terlihat seperti seseorang yang sedang menahan amarah. Bibirnya pun seolah tak ada niat untuk terbuka sekedar membalas ucapan gadisnya.

“Loe kenapa? Nggak biasanya kayak gini?” ulang Anissa dengan menambahkan pertanyaan.

“Loe tanya gue kenapa? Tanya sama diri loe sendiri!”

Mendengar nada bentakan tersebut membuat Anissa terbelalak. Benarkah yang di hadapannya kali ini adalah Rizky yang ia kenal selama ini? Lantas apa alasan pemuda itu marah kepadanya?

“Maksud loe apa? Gue kenapa?”

“Ckk, masih pura-pura polos lagi,” dengusnya. “Loe tadi ngapain pas istirahat?”

Anissa mengernyit bingung, ia berpikir keras mencoba untuk mengingat kembali apa yang dilakukannya ketika istirahat.

Anissa baru ingat, waktu istirahat tadi ia sempat bertengkar kembali dengan Zana dan bertemu dengan Billy.

Astaga! Benar, Billy? Saat akan menjelaskan kepada Rizky, yang Anissa temukan adalah pandangan kosong. Tidak ada lagi Rizky di depannya. Dan Anissa dengan bodohnya baru menyadari itu.

Dengan tergesa, Anissa segera menuju ke area parkiran karena sudah pasti Rizky akan mengambil motornya.

Belum sempat tiba di tempat parkir, Anissa dikagetkan dengan suara deru motor yang melesat di depannya. Anissa berusaha mengejar meskipun mustahil karena Rizky melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

My Second Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang