Car Free Day

181 15 0
                                    

"Sang pemilik hati, Rela menanti sejak terbit mentari, Tak sabar tuk berbagai segala isi di hati" Remaja~HIV!
Anissa Aurellia Thomas

"Maaf Miss, tapi saya nggak bisa," jawab Rizky.

"Kenapa? Kamu mau mencoba melawan kata-kata saya?" tanya Miss Nada dengan tatapan tajam.

"Bukan gitu Miss, tapi saya sudah menjabat sebagai ketua tim basket jadi saya nggak bisa menjabat ketua lagi Miss. Takutnya salah satu nanti ada yang tidak terurus," papar Rizky.

Miss Nada manggut-manggut mengerti mendengar penjelasan siswanya. Ia kembali mengedarkan pandanganya ke setiap bangku. "Ayo ini siapa yang mau jadi ketua? Masa dari segini banyak siswa nggak ada satupun yang berminat?"

"Saya Miss," ucap salah seorang siswa yang ternyata berasal dari kelas X A1.

"Ok, maju ke depan," kata Miss Nada setelah mendapatkan satu kandidat ketua. "Ada lagi yang berminat?" tambahnya kemudian.

Kedua gadis yang berada di belakang mengangkat tangan sebagai simbol mereka mencalonkan diri sebagai ketua.

"Anissa dan satunya lagi maju ke depan." Rupanya guru itu masih dapat mengenali Anissa yang kemarin memperkenalkan diri di depan kelas akibat keterlambatannya.

Setelah menunggu beberapa saat dan tidak ada yang mencalonkan diri lagi, maka penawaran sebagai calon ketua ekskul seni ditutup. Saatnya dilakukan voting terhadap tiga calon ketua seni.

Mereka adalah Rendy, Anissa dan Maudy. Entah kebetulan macam apa yang sedang terjadi namun ketiga kandidat tersebut berasal dari kelas X A1. Sebelum dilakukan voting, Anissa selaku ketua tim broadcoasting tahun ini menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa menjabat sebagai ketua seni.

Sama halnya seperti Rizky, ia takut salah satu dari ekskul ini tidak dapat tertangani olehnya apabila menjabat ketua dalam dua ekskul sekaligus. Maka dalam pemilihan kali ini sudah dapat dipastikan bahwa ia menjadi wakil dari ketua yang akan terpilih nanti.

Pemilihan dilakukan dengan cara yang umum. Menulis nama kandidat di secarik kertas kemudian dikumpulkan. Setelah dikumpulkan dan dihitung jumlah suara, terpilihlah Rendy sebagai ketua seni. Secara otomatis Maudy menjabat sebagai bendahara sekaligus sekretaris dan Anissa sebagai wakil dari Rendy.

Selepas acara pemilihan jabatan untuk kelas seni, Miss Nada menjelaskan agenda dalam satu tahun ini. Beliau juga menyebutkan beberapa prestasi yang telah tertoreh sebelumnya. Selama ini yang menjadi saingan terberat untuk Archipelago adalah SMA Taruna. Mereka memiliki kemampuan yang cukup kuat dibandingkan dengan Archipelago ini sendiri.

Setelah Miss Nada menutup pertemuan siang ini, satu persatu siswa meninggalkan studio. Anissa dan kedua sahabatnya pun telah melangkah keluar dari ruang studio. Berjalan menyusuri lorong sekolah.

"Selamat ya buat kalian berdua karena sudah terpilih sebagai pengurus ekskul seni," ucap Zana memberi selamat kepada Anissa dan Maudy.

"Makan makan, makan makan..," kata Zana seperti anak kecil yang sedang bernyanyi.

"Loe tuh kayak udah nggak pernah ditraktir makan aja perasaan," gerutu Maudy terhadap permintaan Zana.

"Laah Dy, siapa yang traktir gue coba? Pacar aja nggak ada."

"Makanya cari pacar sana, ya nggak Sa?" kata Maudy mencari persetujuan. "Sa..." panggil Maudy.

My Second Boyfriend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang