Bagian Lima

13.1K 899 80
                                    

Setelah meminta izin dengan keluarga Off, kini Off dan Gun akan meminta restu pada nenek dan adik Gun mengenai implan rahim yang akan Gun lakukan.

Keduanya langsung bergegas ke rumah nenek Gun yang terletak di daerah sekitar Royal Grand Palace, Bangkok.

Saat tiba di rumah besar bernuansa putih, dan penuh dengan tumbuhan yang semakin mempercantik rumah bergaya eropa itu, Off dan Gun langsung disambut oleh seorang wanita cantik bertubuh mungil

"p'Gun" pekik wanita itu girang saat melihat Gun, dan langsung memeluk Gun erat

Gun melepaskan pelukan wanita itu, dan memandang wanita itu kesal

"Pim biasakah memberi salam terlebih dahulu, sebelum memeluk hah? Tidak sopan" ujar Gun sambil berkancak pinggang

Bukannya takut, Pim justru gemas melihat kelakuan kakak semata wayangnya itu. Ia kadang heran, kenapa kakaknya bisa imut dan menggemaskan seperti ini, bahkan wajah Gun lebih imut dan cantik ketimbang dirinya, teman-temannya pun sering membandingkan kecantikannya dengan Gun. Bukan hanya masalah kecantikan, banyak orang-orang juga sering mengira Pim adalah kakak Gun, karena wajah Gun lebih imut dari pada dirinya. Menyebakan bukan?

"Iya, iyaaaa" ujar Pim malas, lalu memberi wai pada Gun

"Sawatdhi Kha p'Off" salam Pim sopan pada Off yang berada di samping Gun

Off membalasnya, dan tersenyum manis pada calon adik iparnya itu

"Sopan sekaliiiii" sindir Gun pada Pim yang lebih sopan dengan Off dari pada dirinya, lalu melenggang masuk ke dalam rumahnya sambil menggandeng jemari Off

Gun kadang heran dengan adiknya itu, Pim itu sama seperti dirinya yang senang clubing dan belanja, tapi meskipun begitu adiknya itu tidak boros seperti dirinya. Meskipun kekayaan Pim lebih banyak dari Gun, tapi ia bisa mempergunakannya dengan sangat baik. Kebiasaan Pim yang sering ke club, kadang membuat Gun khawatir, tapi Pim selalu keras kepala jika dirinya yang melarang, lain halnya jika Off yang melarang dan memintanya pasti dalam sekejam mata, adiknya itu langsung patuh. Entahlah kekasihnya itu punya kekuatan apa untuk membuat adiknya tahluk ditangannya.

Pim ikut masuk, lalu berjalan di belakang Off dan Gun menuju ruang tamu bernuansa coklat

"Nong, apa Yay ada?" tanya Off sambil duduk di atas sofa motif bunga klasik

"Yay sedang merajut, ingin Pim panggilkan?" tanya Pim

"Pergilah, panggilkan" perintah Gun

Pim mengangguk dan langsung berjalan menaiki tangga berbahan kayu untuk memanggil neneknya

Beberapa menit kemudian nenek Gun datang sambil dituntun oleh Pim. Nenek Gun dan Pim ini sudah berumur tujuh puluh lima tahun, namun diumur setua itu, nenek mereka masih sehat dan segar bugar. Hebat bukan?

Gun mengulurkan tangan untuk neneknya, dan membawa neneknya duduk di sampingnya dan juga Off.

Off memberi salam pada nenek Gun, dan disambut singkat oleh nenek Gun

"Pim, kau juga duduk" ujar Gun saat Pim ingin beranjak meninggalkan mereka

Pim duduk di sofa single yang berada di samping neneknya

"Ada apa Nak? Apa ada sesuatu yang penting?" tanya nenek Gun

Gun pun menceritakan niatnya dan Off itu kepada Pim dan neneknya

"Kau yakin?" tanya nenek Gun ragu

Gun mengangguk mantap, dan tersenyum lebar pada neneknya

"Gun yakin Yay" jawab Gun mantap

OffGun [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang