Bagian Sepuluh

12.2K 778 40
                                    

Off memarkir mobil silvernya di pekarangan rumah mewahnya, lalu mematikan mesin mobil

"Bebii~" panggil Off lembut

"Enghhh"

Gun hanya menggeliat saja, tidak berniat membuka matanya. Sejak pulang dari rumah Jing--- Gun memang sudah tertidur pulas di kursi penumpang

"Sudah sampai sayang" ujar Off lagi, kali ini ia mengelus pelan lengan kanan Gun

Gun merenggangkan tubuh mungilnya, lalu mulai membuka matanya pelan

"Sudah sampai?" tanya Gun polos dengan suara serak, dan pandangan mata menatap ke arah depan

"Iya, ayo kita masuk ke rumah" ajak Off sambil keluar dari dalam mobilnya

Gun sempat merenggangkan tubuhnya lagi sebentar, lalu menguap panjang, dan barulah ia keluar dari dalam mobil, mengikuti Off masuk ke dalam rumah

"p'Gunnnnnnnnn" pekik seseorang saat baru saja melihat Gun masuk ke dalam rumah

"Aooooo Pim, kau bisa membuatku mati tahuuu" keluh Gun saat merasakan pelukkan adiknya begitu keras

"Pim hiks cemas hiks"

Pim bukannya melepaskan, ia justru makin mempererat pelukannya dengan Gun, bahkan wanita manis ini sudah menangis di dalam pelukannya bersama Gun.

Gun mengelus pelan punggung ramping adik semata wayangnya itu, ia tahu pasti adiknya sangat khawatir dengan kondisi dirinya

"Aku tidak papa, jangan menangis" ujar Gun sambil merenggangkan pelukannya dengan Pim, lalu mengusap lembut pipi Pim yang dibanjiri air mata

"Kenapa bisa terjadi p', kenapa sahabatmu menculikmu?" tanya Pim sambil mengusap air matanya yang kembali menetes

Melihat wajah kakaknya, membuat hati Pim kembali sakit--- ia benar-benar takut dan khawatir saat mendengar bahwa kakaknya baru saja diculik dan hampir diperkosa oleh seseorang suruhan sahabat kakaknya sendiri. Ya, Pim masih mengira Jing dalang dibalik penculikan Gun tempo hari

"Duduklah Nong, kita bicara di sana"

Off menggiring Pim dan Gun ke arah sofa di ruanh tamunya, lalu mereka bertiga pun duduk di salah satu sofa panjang yang terdapat di sana

"Yay, mana?" tanya Gun yang baru sadar jika Pim hanya seorang diri di rumah Off

"Yay sakit, ia syok mendengar kau diculik p"

"Hah? Yay tahu?" tanya Gun dengan wajah penuh kekhawatiran

Pim mengangguk pelan

"Yay mendengar percakapanku dengan p'Off di telepon kemarin"

"Lalu bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Gun lagi semakin cemas

"Kau tenang saja p, Yay sudah baik-baik saja kok" ujar Pim dan memberikan Gun senyuman manisnya

"Kita ke sana ya Papii ya, kita ke rumah Yay" ajak Gun kepada Off

"Iya sayang" ujar Off sambil mengusap lembut rambut Gun

"Sebelum ke rumah, ceritakan dulu p' kronologi penculikanmu" pinta Pim dengan raut wajah penasaran

Gun menoleh ke arah Off, ia seperti mengisyaratkan jika lebih baik Off saja yang menceritakannya, karena ia tidak sanggup membuka luka hatinya yang masih basah, bahkan masih membekas dan membuat ditinya trauma itu.

Off menceritakan semuanya kepada Pim, mulai dari penculikan sampai kesalahpahaman yang terjadi antara dirinya dan juga Jing.

Gun sesekali mengusap pipinya yang berlinang air mata, mendengarkan Off bercerita sama saja membuat trauma dalam dirinya kambuh seketika, namun ia berusaha dan memakasakan diri untuk tetep mendengarnya, ia tidak ingin terus-menerus trauma dan dihantui ketakutan akibat kejadian beberapa hari yang lalu itu.

OffGun [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang