Bagian Enam

11.2K 943 40
                                    

Tay memarkir mobil milik Off di basement hotel Nasa Vegas. Ketiganya kini sudah sampai di tempat Gun berada. Sebenarnya sejak tadi Off sudah tidak bisa berpikir jernih, ia takut jika apa yang ia takutkan benar terjadi—Off takut jika Gun mengkhianatinya dengan tidur bersama orang lain di hotel, namun di sisi lain ia juga takut jika kekasihnya sedang dijebak dan dilukai oleh seseorang. Gun itu seorang publik figur, pasti banyak orang yang tidak menyukai kesuksesannya, atau mungkin ada segelintir orang yang ingin memanfaatkan Gun untuk mendapatkan uang, dan caranya dengan melukai kekasihnya itu.

Off, Tay, dan Kwang keluar dari dalam mobil. Off langsung kembali mengecek Handpone-nya untuk melacak keberadaan Gun

"Dia di mana Jum?" tanya Kwang dengan nada cemas

"Gun, ada di sini p' tapi aku tidak bisa melacak di mana tepatnya ia berada" ujar Off sambil fokus menatap layar Handpone-nya

"Apa dia sedang bertemu seseorang? Apa kita harus menemuinya Jum?" tanya Tay ragu. Ia ragu untuk menemui Gun, ia berpikir jika bisa saja Gun sedang bertemu seseorang untuk bekerja, atau untuk kepentingan lain misalnya.

"Kau benar Peng. Lagi pula belum tentu jika kita menemukannya ia dalam keadaan yang buruk, siapa tahu ia sedang bertemu seseorang Jum" ujar Kwang membenarkan omongan Tay

"Omong kosong! Aku akan tetap menemuinya apa pun yang terjadi" ujar Off dengan wajah menyiratkan kemarahan

Off berjalan meninggalkan Tay dan Kwang. Off tidak perduli dengan apa pun yang akan dia lihat nanti, saat ini ia hanya perlu menemui Gun, dan melihat apa yang sebenarnya terjadi sampai ia mendapat pesan nyasar dari nomor takdikenal itu.
.
.
.
"Akhhhhhh lepas hiks hiks PAPIIIIIII hiks hiks hiks"

Di dalam kamar hotel, Gun sedang dilecehkan oleh pria besar itu, pria itu menggunting baju yang Gun kenakan, dan mencumbu seluruh permukaan kulit mulus Gun.

Gun menangis kencang, bahkan sejak tadi ia terus memanggil kekasihnya, ia berharap Off akan menolongnya, ia berharap kekasihnya akan datang menjemputnya dan menyelamatkannya dari pria berengsek di hadapannya ini.

"Lepashhhh hiks hiks hiks, aku mohon lepassssshhh" pinta Gun dengan air mata yang sudah membasahi seluruh pipinya

Pria itu menghentikan aktivitasnya menciumi dada Gun, dan menatap Gun dengan seringaiannya

"Kau ingin aku melepaskanmu jalang?" tanya pria itu sarkas

Gun tidak menjawab ia hanya menggigit bibir bawahnya untuk menahan tangisannya. Ia sangat sakit dikatai "Jalang" apa salahnya, hingga ia disebut seperti itu?

"Oke, kau akan aku lepaskan, kau hanya perlu menjauhi Off Jumpol, dan aku akan melepaskanmu?" ujar pria itu sambil menatap Gun dengan tatapan menantang

"Apa maksudmu?" tanya Gun bingung

"Jauhi dia, putuskan hubunganmu dengannya! Dan tinggalkan dia! Dia tidak pantas bersama pria jalang sepertimu, kau hanya pantas ditiduri lalu setelah itu ditinggalkan"

Perkataan pria itu benar-benar telah melukai hati Gun, ia tidak mengerti kenapa pria itu memperlakukannya seperti ini. Apa salahnya? Kenapa pria ini memintanya untuk putus dengan kekasihnya? Kenapa ia merendahkannya seperti ini? Pikiran Gun kacau, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, saat ini ia hanya bisa menangis saja untuk menanggapi pria buruk itu.

"Bagaimana? Kau setuju kan sayang?" tanya pria itu sambil membelai pelan pipi kanan Gun

Gun menggeleng lemah, sambil tetap menangis

"Aku tidak akan melakukannya" ujar Gun. Ia mencoba memberanikan dirinya menatap pria itu sinis

"Apa? Apa katamu HAH?!" pekik pria itu tepat di depan wajah Gun, ia juga langsung mencengkram kedua pipi Gun keras

OffGun [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang