Bagian Dua Puluh Satu

9.6K 632 49
                                    

Rindu, itu kata yang sangat tepat mungkin, untuk menggambarkan perasaan seorang Off Jumpol--- pria berdarah Mandarin itu baru saja mendarat di negeri kelahirannya, di mana lagi kalau bukan di Thailand--- hampir sepuluh jam ia berada di udara, lelah? Pasti. Tapi rasa lelahnya rupanya terkalahkan dengan rasa rindunya, rasa rindu untuk kekasihnya yang satu minggu ini ia tinggalkan.

"Jum"

"..."

"Jum"

"..."

"Astaga! Off Jumpol"

Off tersentak dari lamunannya, ia tidak terasa terus membayangkan wajah menggemaskan kekasihnya--- sejak tadi, di kepala Off terus terngiang-ngiang wajah Gun, ia sepertinya benar-benar merindukan kekasih kecilnya itu, dan ini pertama kalinya Off benar-benar merasakan rindu berat dengan seorang Gun Atthaphan.

"Astaga Tay, bisa tidak sih pelan sedikit" gerutu Off saat sahabat dekatnya itu baru saja mengejutkan dirinya

"Aku sudah memanggilmu ribuan kali, tapi kau terus saja melamun. Ngelamunin apaan sih?" oceh Tay berlebihan, bahkan sifat keponya mulai kambuh, membuat Off mendelikkan matanya

"Dasar Mr. Kepo" gerutu Off pelan

"Heh, Jumpol, mau sampai kapan kau di sini hah? Kau tidak ingin turun dan memeluk kekasih cantikmu itu?"

Suara New berhasil menarik perhatian Off. Off tidak sadar jika dirinya rupanya sudah sampai di depan rumah megahnya itu

"Sudah sampai?" tanya Off sambil menatap New dengan wajah terkejutnya

Mendengar pertanyaan Off membuat Tay berdecak, dan membuat New menghembuskan nafasnya kasar. Keduanya malas menanggapi pertanyaan tidak penting Off itu.

Off menatap polos Tay dan New yang tidak kunjung menjawab pertanyaannya, tapi setelah itu ia menggedikan bahunya, lalu memberesi barang-barang bawaannya

"Ya sudah, aku duluan ya, bye bye. Terima kasih tumpangannya Peng" pamit Off dengan nada ceria

Suara ceria Off ini membuat Tay dan New mengerutkan dahinya, ini kali pertama mereka melihat sahabat sejawadnya ini begitu bahagia dan bersemangat. Kenapa? Entahlah Tay dan New pun tidak paham dengan sikap aneh Off

Off masuk ke dalam rumahnya, setelah mobil Tay yang ia tumpangi pergi menjauh dari rumahnya--- kini Off tidak sabar untuk bertemu dengan Gun, bahkan ia sampai berlari menaiki tangga rumahnya untuk segera menemui pria menggemaskan itu--- Off berharap Gun ada di rumah, dan tidak menginap di rumah nenek atau di apartemennya.

Off membuka pintu kamarnya perlahan. Sekarang jam sudah menunjuk pukul satu malam, Off yakin kekasihnya pasti sudah tertidur pulas saat ini, dan Off tidak ingin membuat kekasihnya terbangun, karena keributan yang ia buat.

Off masuk ke dalam, dan benar, Gun sudah terlelap di balik selimut biru muda tebal di ranjang Off. Off lalu berjalan pelan ke arah lemari untuk menyimpan kopernya di sana, kemudian setelah itu dengan sangat hati-hati, Off masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sembari berganti baju.

Tidak butuh waktu lama bagi Off untuk mandi dan memakai baju, ia sudah keluar setelah tiga puluh menit berada di dalam kamar mandi. Pria jangkung itu langsung berjalan menuju ranjangnya, dan tidur di samping kanan tubuh Gun--- Off memandangi wajah manis kekasih hatinya itu, Gun terlihat semakin manis saat lampu temaram di meja nakas sedikit menyorot ke arah wajah putih Gun--- Gun juga terlihat semakin menggemaskan di mata Off, karena saat ini Gun tidur menggunakan piyama besar berwarna putih bergaris biru vertikal. Off terkekeh melihat wajah imut kekasihnya itu, ia benar-benar gemas saat ini.

OffGun [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang