Bagian Dua Puluh Tiga

14.3K 705 196
                                    

Cup

Cup

Cup

"Selamat pagi sayang, apa tidurmu nyenyak di dalam sana?"

Cup

Cup

Cup

"Eunghhh Papii~"

Gun menggeliat pelan saat merasakan kecupan terus-menerus di perutnya. Tidak nyaman? Ya, itu yang Gun rasakan saat ini.

Sejak beberapa menit yang lalu perut Gun terus diusap dan dicium, membuat dirinya merasakan geli di sekujur perutnya. Semua itu karena ulah kekasihnya, siapa lagi pelakunya kalau bukan Off Jumpol.

Off tidak perduli dengan teguran Gun, ia masih asik mencium dan meraba perut rata Gun yang kini sedang menjadi tempat tumbuh kembang calon anaknya itu--- posisi Gun yang miring ke arahnya, juga membuat Off sangat mudah untuk mengelus dan mencium mesra perut kekasihnya itu.

"Papii~ izinkan Gun tidur satu jam lagi, jangan ganggu Gun, please" rancau Gun dalam tidurnya

Meskipun sedang tertidur, Gun tentu masih merasakan usapan dan kecupan Off di permukaan kulit perutnya, apalagi Off juga sudah sejak tadi menyingkap ujung baju Gun, dan membiarkan kulit perut Gun yang putih merasakan hembusan nafas Off, serta rabaan dari tangannya, membuat Gun bisa merasakan dengan jelas aktivitas kekasihnya itu.

"Kalau kau masih mengantuk, tidur saja Bebii, aku sedang bermain dengan Bubu"

Off masih keras kepala, ia masih tidak ingin menghentikan aktivitasnya di depan perut Gun, bahkan kini ia kembali mencium dan memeluk perut Gun erat---- sedangkan di atas kepala Off, Gun kini sudah membuka matanya dengan alis yang saling bertautan

"Bubu?"

Gun bingung? Ya, ia bingung kenapa Off tadi menyebut kata "Bubu" di akhir ucapannya. Keanehan apa lagi sekarang yang sedang kekasihnya itu tunjukan? Lagi-lagi Gun pusing sendiri memikirkannya.

"Heheheh, bolehkah aku memanggilnya Bubu"

Off mendongakan wajahnya untuk menatap Gun, lalu tersenyum manis ke arah kekasihnya yang masih menantapnya bingung.

"Kenapa Bubu, Papii dapat dari mana nama itu?" tanya Gun lagi dengan wajah yang justru semakin bingung

Kekasihnya dapat dari mana nama itu? Kenapa harus nama itu? Dan kenapa juga Off harus menamainya?

"Entahlah, aku hanya teringat dengan ocehan Nirin yang selalu berkata bubu baba saat dia sedang mengoceh, dan itu terdengar lucu saja"

Off mejelaskan asal-muasal nama yang ia berikan untuk calon anaknya itu, dan alasannya sangat sederhana, yaitu karena ia terinspirasi dari ocehan keponakannya yang baru berusia satu setengah tahun.

Gun yang mendengar penjelasan Off memberi senyum manisnya, dan mengusap lembut pipi kiri kekasih tampannya itu. Tidak cukup dengan itu, Gun juga mengecup gemas bibir Off, lalu melepasnya kembali saat ia merasakan Off mulai menarik pinggang Gun untuk semakin merapatkan pelukannya di tubuh mungil Gun.

Off kembali menyambar bibir penuh milik kekasih tercintanya itu, menghisap bibir bawah Gun kuat, lalu menggigitnya pelan--- puas dengan bibir bawah Gun, Off lalu memasukan lidah panjangnya ke rongga mulut Gun, mengabsen deretan gigi terawat Gun, lalu menghisap lidah panas Gun--- gerakan menghisap, melumat, menjilat, dan mengigit itu terus Off ulang-ulang sampai ia merasa puas, dan sampai nafasnya dan juga Gun mulai menipis.

Gun tersenggal, tenggorokannya seolah tercekik, sulit rasanya hanya ingin menghirup dan meraup udara di sekitarnya. Mulut mungilnya terbuka sedikit, bibir bawahnya bengkak dan semakin ranum, membuat singa tua yang lapar menatapnya penuh hasrat.

OffGun [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang