Di Rumah Off
Sesampainya di rumah, Off langsung membawa Gun ke dalam kamar pribadinya. Off membaringkan tubuh ringkih Gun ke atas kasur, secara perlahan—karena Gun baru saja tertidur setelah terlalu lama menangis, ia kelelahan dan tertidur.
Off langsung berjalan perlahan ke arah lemari, dan mengambil satu stel piyama berwarna merah marun milik Gun, kemudian ia kembali berjalan menghampiri Gun
Off membuka perlahan selimut yang menutupi tubuh mungil Gun, ia berniat memakaikan kekasihnya itu pakaian. Namun saat melihat tubuh polos Gun, hati Off tiba-tiba kembali sakit, ia melihat banyak tanda merah pudar di bagian atas tubuh kekasihnya itu.
Off kembali menutup tubuh Gun dengan selimut, lalu ia berlalu pergi ke kamar mandi untuk membasuhkan handuk kecil dengan air hangat. Off ingin membersihkan tubuh Gun terlebih dahulu, ia tidak ingin membiarkan semua kotoran yang diberikan bajingan itu menempel di tubuh indah kekasihnya, Gun tidak pantas untuk dinodai oleh siapa pun.
Off kembali menuju ranjang, dan langsung membasuh tubuh bagian depan Gun perlahan, Off tidak ingin mengusik tidur nyenyak kekasihnya. Setelah itu, Off mempakaikan piyama ke tubuh Gun dengan begitu lembut dan telaten
"Papiii" rancau Gun dalam tidurnya
"Sttttt, aku di sini Bebii" ujar Off sambil mengelus pipi kanan Gun lembut
"Papii hiks hiks, tolong Gun Papii" rancau Gun dengan wajah gusar
Off berbaring dan memeluk Gun. Ia mencoba menyalurkan rasa nyaman dan aman kepada kekasihnya itu. Off menciumi berkali-kali puncak kepala Gun
Raut wajah Gun yang mengerut cemas, perlahan kembali tenang berkat elusan tangan lembut Off di punggungnya, dan juga berkat pelukan hangat Off. Gun akhirnya kembali tertidur dengan nyenyak, terlihat dari raut wajahnya yang sudah kembali damai.
Merasa Gun sudah kembali pulas, Off melanjutkan aktivitasnya untuk membasuh wajah Gun, menggunakan tissu basah, Off melakukannya dengan tubuh setengah berbaring.
Off menatap wajah damai Gun intens, hatinya kembali sakit setelah melihat bekas memar di bagian rahang Gun. Pertahanannya untuk tidak menangis hancur sudah, matanya dengan deras mengeluarkan air dari dalam matanya, ia benar-benar sudah tidak menahan tangisannya.
"Apa yang pria keparat itu lakukan padamu Bebii, hmmm?" ujar Off bermonolog sambil mengelus luka memer kemerahan di sekitar pipi Gun dengan suara yang terisak pilu
Off menghapus air matanya dengan cepat, lalu mengambil Handpone-nya di saku celana, dan langsung melakukan panggilan
"Jum, aku di rumahmu kenapa kau meneleponku?"
"p bisakah ambilkan Counterpain Cool Gel di kotak obat. Dan tolong bawakan ke kamarku"
"Oh astaga aku kira ada apa, oke aku akan segera ke sana"
Off menutup sambungan teleponnya dengan Kwang, lalu kembali memperhatikan wajah Gun dan sesekali menyentuh beberapa bintik dan memer kecil di wajah Gun. Ia juga meraih jemar Gun, untuk menggenggamnya, kemudian ia meremas perlahan jemari tangan kanan Gun. Ia sangat tidak tega melihat kondisi mengenaskan kekasihnya itu.
~Cklek~
Pintu kamar Off terbuka, Off menoleh ke arah pintu, dan melihat Kwang berjalan ke arahnya
"Ini"
Kwang menyodorkan benda panjang berukuran kecil ke arah Off— Off lalu mengambilnya dan langsung membuka serta mengeluarkan isinya, setelah itu ia balurkan obat pereda nyeri itu ke seluruh luka lebam di wajah Gun

KAMU SEDANG MEMBACA
OffGun [MPREG]
Short StoryTAMAT... Cerita ini merupakan kisah tentang pasangan Off Jumpol dan Gun Atthaphan yang dianugrahi seorang bayi, namun perjalanan Gun untuk mendapatkan seorang bayi tidak semudah membalikan telapak tangan, seperti apakah perjuangan Gun, dan seperti a...