Bagian Dua Puluh Empat

9.4K 591 85
                                    

Off mendengar dengan sangat jelas rintihan kesakitan Gun, dan itu membuat dirinya mengurungkan niatnya untuk pergi menemui Godji. Off kini sudah membalikkan tubuhnya dan mendekat ke arah Gun, Off menatap Gun dengan penuh rasa cemas

"Bebii. Heiii, kau kenapa?"

"Enguhhh, sakit Papiihh~" rintih Gun, sambil membungkukan tubuhnya untuk menahan sakit yang terus menguar di perutnya

Off dengan sigap langsung menggendong Gun, lalu membaringkan tubuh mungil Gun di sofa panjang yang terletak tidak jauh dari pintu

"Eunghhhh"

Gun masih merintih kesakitan, bahkan ia menahan rasa sakitnya dengan cara mengigit bibir bawahnya erat

"Heii, kita ke dokter ya, kau tunggu sebentar ya"

Off berniat keluar ruangan untuk memanggil Godji, ia panik dan bingung harus berbuat apa untuk menghilangkan rasa sakit yang sedang kekasihnya derita saat ini.

"Papii~ jangan... Jangan tinggalkan Gun" ujar Gun tertahan sembari menahan sakit

Off mengangguk, menuruti keinginan kekasihnya itu, lalu kembali mendekat dan duduk di atas lantai samping tubuh berbaring Gun--- Off berinisiatif mengelus pelan perut Gun dari balik baju yang sedang kekasihnya itu gunakan, Off berharap sentuhannya bisa sedikit meredakan rasa nyeri di perut Gun

"Papii~" panggil Gun dengan suara lemah

"Maaf na~ pasti kau begini gara-gara stres dengan ulahku tadi. Maaf na~"

Off mengecup beberapa kali bibir merah Gun--- Off tentu menyesal, dan menyalahkan dirinya sendiri tentang kejadian yang baru saja menimpa Gun--- Gun meringis kesakitan begini pasti karena ulahnya, karena dirinya yang terlalu keras dan kejam saat memerahi Gun tadi. Off bahkan berpikir jika saat ini anaknya pasti sedang protes dan marah padanya, karena telah memarahi ibunya.

"Papii, Gun juga minta maaf~ tapi Gun mohon percaya pada Gun, Gun bisa melakukannya Papii~" rengek Gun dengan wajah yang mulai sedikit tenang

"Sthhh, kita bicarakan nanti masalah itu oke, sekarang kau tidurlah, istirahatkan tubuhmu, mungkin Bubu lelah seharian kau ajak menari"

Gun mengangguk, menurut dengan perintah Off. Gun mulai memejamkan matanya, dan mulai berusaha untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya---- sedangkan Off terus menamain Gun sambil mengelus perut rata Gun yang masih mengeras karena kram.

~drthhhhhh~

~drthhhhh~

~drthhhh~

Off menghentikan elusan di perut Gun, lalu mengalihkan tangannya untuk mengambil Handpone yang berada di saku celananya--- Off lalu melihat layar Handpone-nya untuk mengetahui siapa yang sedang meneleponnya

"Hallo p'Kwang"

"Jum, jangan terlalu keras pada Gun, aku takut dia akan kontraksi Jum. Kandungannya masih muda, jangan terlalu keras padanya"

OffGun [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang