Bagian Tiga Puluh

9.4K 517 73
                                        

Hari ini, Hotel Kabayan Pasay masih sangat ramai dipenuhi oleh rombongan OffGun. Terdapat beberapa orang yang sudah mulai bergegas untuk pulang kembali ke Thailand, dan ada juga yang baru akan pulang besok pagi berasa dengan pasangan pengantin baru.

"Tay kau serius akan pulang hari ini?"

Tay mengangguk kepalanya saat Kwang baru saja menyodorkan pertanyaan mengenai kepulangannya itu.

"Aku kan besok bekerja p~" ujar Tay sembari mengambil makanan yang telah peramudaji hotel berikan kepadanya

Kwang yang mendengar jawaban Tay hanya menganggukkan kecil kepalanya, lalu kembali melanjutkan acara makan siangnya.

Beberapa orang memang kini sedang asik menikmati jamuan makan siang yang telah pihak hotel sediakan untuk mereka, namun banyak juga yang sudah bergegas pergi menuju bandara untuk segera pulang.

"Mae~ kau tidak makan dulu?" Tanya Kwang saat melihat Godji berjalan melewatinya sembari membawa koper di tangan kanannya

Godji menoleh, lalu berjalan dengan cepat menuju ke arah Kwang yang sedang berada di meja makan bersama dengan Tay dan Ssing.

"Aku harus segera pulang, jadwalku satu jam lagi Kwang" ujar Godji memberi tahu

"Ohhh, baiklah kalau begitu hati-hati ya Mae"

Godji mengangguk menanggapi ucapan Kwang, namun sesaat kemudian pandangannya bergerilya seperti mencari seseorang

"Kau mencari siapa Mae?" Tanya Ssing yang menyadari pandangan mata Godji

"Off dan Gun, apa mereka masih belum bangun juga?" Tanya Godji sambil menghentikan edaran matanya, lalu beralih menatap ke arah Ssing

"Mae~ mereka mungkin masih melanjutkan aktivitas pengantin barunya" kekeh Tay sembari tersenyum mesum

Godji yang mendengar ocehan Tay langsung menjitak kepala Tay, dan tentunya membuat sang empunya meringis karena kesakitan.

"p'Tay benar Mae~ mereka pasti masih asik berduaan di dalam kamar" Sambar Ssing ikut menggoda

Godji hanya mendesah pelan saat mendengar ocehan dari dua manusia mesum di hadapannya itu, bahkan mata indahnya menatap Ssing dan Tay dengan pandangan malasnya. Ia malas mendengar ocehan mesum dari dua anak asuhnya itu.

"Sudah, sudah, Mae, sebaiknya kau segeralah pergi, nanti kau ketinggalan pesawat lagi"

Kwang yang sedari tadi hanya menjadi pendengar saja akhirnya bersuara, memeringati Godji untuk segera pulang bergegas pergi ke Bandara.

"Astaga aku lupa, ya sudah aku pergi ya Byeee" pamit Godji

"Mae~ tunggu aku" pekik Tay yang langsung bergegas untuk menyusul Godji

Godji dan Tay mendapatkan jadwal penerbangan yang sama, yaitu pukul 13:40 waktu Filipina. Tay memilih untuk pergi berasal Godji ke bandara, dan menunda makan siangnya yang baru dua sendok ia makan itu.
.
.
.

Jika di lobby dan ruang makan hotel para tamu serta keluarga sudah ribut ingin pulang, dan makan siang, lain halnya di dalam kamar pengantin milik dua sejoli Off dan Gun.

Off kini sedang asik memeluk dan menggoda kekasih hatinya yang masih asik terlelap. Off sedari tadi sudah menciumi seluruh wajah Gun dari mata, kening, pipi, hidung, bibir, dan dagus sesudah ia kecup berkali-kali, tapi sayangnya yang diberi kecupan tetap saja asik di alam mimpinya, Gun hanya sesekali menggeliat, atau mendesah pelan untuk merespon kecupan Off, selebihnya Gun memilih untuk kembali terlelap.

Meskipun kekasihnya masih saja terlelap dan mengacuhkannya, Off tidak mempermasalahkannya, pria sipit itu justru kini malah asik memeluk tubuh mungil Gun dengan begitu posesifnya, tubuh keduanya yang tidak memakai baju rupanya memberikan kenyamanan tersendiri bagi Off, kulit lembut dan harum Gun semakin membuatnya jatuh cinta dan merasakan nyaman yang luar biasa.

OffGun [MPREG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang