Jemari lentik menekan deretan tombol yang di atasnya tertera angka 1-10, jemari itu mengetik enam dijid angka, setelah selesai dan yakin dengan enam angka tersebut, jemari itu langsung menekan tombol open, beberapa detik kemudian sebuah knop pintu menyala sebagai tanda jika kode yang dimasukan tadi benar. Kaki-kaki jenjang melangkah masuk ke sebuah ruangan yang terlihat seperti ruang tamu minimalis dia apartemen, ruangan itu begitu gelap, karena gorden masih menutupi cahaya matahari untuk tidak masuk ke dalamnya. Pria mungil sang pemilik apartemen membuka gorden, membiarkan cahaya matahari yang menyorot masuk memenuhi ruangan itu.
"Ahh~ aku rindu apartemenku" gumam pria mungil itu sembari menghela nafas. Sudah lama sekali Gun tidak tinggal di apartemen-nya ini, semenjak Off memilik rumah, Gun jadi sangat jarang tidur di tempat tinggalnya ini, ia lebih memilih tinggal bersama Off, apalagi saat sudah menikah, Gun harus mengikuti ke mana pun suaminya pergi dan tinggal. Hampir sembilan bulan lamanya ia tidak tinggal lagi di sini--- Gun sempat lupa saat menekan tombol password apartemen-nya sendiri tadi, saking sudah lamanya ia tidak ke sana.
Gun mengitari seluruh ruangan yang ada di apartemen-nya itu, semuanya masih sama, tidak ada yang berubah sama sekali, memasuki beberapa ruangan membuat Gun mengenang beberapa kenangannya di apartemen itu, mulai dari ibunya, Off, sampai berkumpul dengan teman-teman yang pernah mengukir kenangan di tempat itu. Kondisi apartemen Gun sangat rapi dan bersih, karena satu hari sebelumnya Off menyempatkan datang ke apartemen Gun untuk melihat keadaanya. Saat Off mengunjungi partemen itu kondisinya sangat berdebu dan lembab, namun kini apartemen yang tidak terurus itu kembali rapi dan bersih setelah Off membayar OB di gedung apartemen tersebut untuk membersihkannya.
Gun menjelajahi meja yang penuh dengan deretan foto, mulai dari foto masa kecilnya, foto bersama ibunya, foto keluarga kecilnya, foto bersama teman-temannya, dan terakhir foto bersama Off saat sedang berlibur ke Chiang Mai, tiga tahun lalu ada di atas meja itu.
"Sebentar lagi ada foto Bubu di sini."
Gun tersenyum sembari membelai-belai sayang perut besarnya. Ya, sebentar lagi di antara deretan foto-foto itu ada satu foto bayi mungil yang akan menghiasinya, memperlengkap kumpulan foto Gun sepanjang hidupnya. Bubu merespon ucapan Papa-nya itu, menendang kecil perut Gun, lalu menggeliat cepat di dalam sana, Gun selalu bergetar setiap Bubu bergerak di dalam perutnya, rasanya begitu luar biasa dan sangat menakjubkan, sampai saat ini Gun masih belum memercayai jika di dalam sana Bubu benar-benar hidup, rasanya di luar dari dugaannya--- Gun sempat berpikir jika janin tidak akan bergerak-gerak, ia hanya akan diam membesar di perut ibunya, tapi nyatanya Gun salah, semenjak hamil, Gun banyak mendapatkan pengalaman luar biasa yang tidak bisa semua orang rasakan, hanya orang-orang tertentu yang bisa merasakan mengandung, lalu melahirkan seorang anak dari dalam tubuhnya, dan Gun sangat beruntung dipercayai oleh Tuhan untuk merasakannya, bahkan memilikinya seumur hidupnya.
~Drtttttt... Drthhhh... Drthhh~
Getaran handphone di genggaman membuat Gun tersadar dari khayalannya. Ponsel itu m memperlihatkan satu pesan telah masuk melalui aplikasi LINE.
P'Kwang
Nong, aku sudah akan OTW, aku tunggu ya di BreadTalk, Siam. See you 😘
Gun tersenyum membaca pesan Kwang, hari ini Gun akan bertemu dengan sang kakak yang sudah lama sekali tidak ia temui. Satu minggu yang lalu, Kwang baru saja pulang dari Jepang setelah sekian lama menetap di sana. Gun yang tahu Kwang sudah berada di Thailand pagi tadi langsung meminta Kwang untuk menemaninya berbelanja beberapa kue yang Gun butuhkan untuk acaranya nanti malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
OffGun [MPREG]
Cerita PendekTAMAT... Cerita ini merupakan kisah tentang pasangan Off Jumpol dan Gun Atthaphan yang dianugrahi seorang bayi, namun perjalanan Gun untuk mendapatkan seorang bayi tidak semudah membalikan telapak tangan, seperti apakah perjuangan Gun, dan seperti a...