Malam sudah semakin larut saat Off dan Gun tiba di kediaman Nenek Gun di daerah Royal Palace. Jarak dari Central Plaza ke perumahan Royal Palace memang cukup jauh, maka dari itu keduanya baru tiba di rumah pada pukul dua belas malam.
Setibanya di kamar, Gun langsung duduk di kursi yang terletak di depan meja rias, pria mungil itu langsung membersihkan wajahnya dari sisa-sisa make up yang menempel di wajah mulusnya.
"Bebii" panggil Off sembari memeluk Gun dari belakang, pria jangkung itu baru saja tiba di kamar setelah sebelumnya memasukan mobil merek Honda-nya ke dalam garasi
Gun hanya bergumam untuk menjawab panggilan Off, kedua tangannya masih asik menghapus make up dari wajahnya, mata indahnya juga masih fokus menatap pantulan memukau dirinya di depan cermin.
"Akhhhhh~ Papii" desah Gun saat kulit dada mulusnya diusap lembut oleh Off
Bukan hanya kulit Gun yang merasakan sentuhan tangan nakal Off, kedua mata Gun yang sedang memandang ke cermin pun melihat satu tangan Off masuk ke antara celah blazernya yang terbuka di bagian dada. Gun menggigit bibir bawahnya, sedikit menutup matanya, dan menahan tubuhnya untuk tidak menggelinjang saat tangan Off mulai mengelus sensual kulit dadanya yang sangat sensitif itu.
"Papiih~ berhentih" titah Gun dengan suara yang sedikit tersendat-sendat
"Aku tidak tahan melihatmu sexy begini Gun. Bolehkan kita bermain malam ini?" Tanya Off tepat di permukaan kulit leher Gun yang sangat putih menggoda birahinya itu
Gun meraih tangan Off yang sedang menyelinap ke dalam pakaiannya, mengeluarkannya, lalu menggengamnya erat. Gun juga memutar wajahnya untuk menatap wajah sayu Off yang sangat jelas menggambarkan nafsu sedang memuncak di dalam tubuh suami tercintanya itu. Gun menyatukan keningnya dengan kening Off, memandang mata memelas Off dengan tatapan lembut dihiasi senyuman hangat yang Gun pancarkan.
"Gun lelah Papii, bisakah kita menundanya?" Tanya Gun lembut
Gun tahu Off sangat menginginkan dirinya, ia juga memakluminya, karena mereka memang sudah lama tidak melakukannya--- sejujurnya Gun juga ingin bermain-main dengan Off di atas ranjang empuknya itu, tapi rasa lelah dan mengantuk malam ini begitu menguasai Gun, ia juga baru saja pulih dari masa pendarahan, Gun takut jika dirinya dan Off melakukan hubungan intim, hal tersebut akan melukai Bubu, apalagi saat ini tubuhnya sedang dalam keadaan lelah.
Mendengar Gun menolaknya, Off memasang wajah memohon andalannya. Saat ini rasa ingin Off untuk menyentuh Gun begitu besar, dan itu bersumber dari pakaian yang sedang pria mungil itu kenakan, potongan V neck yang menggoda itu membuat Off junior di bawah sana menjadi menengang sejak tadi. Off tidak tahan, Off benar-benar frustasi jika ia tidak bisa melampiaskan hasratnya itu malam ini.
"Bebii~ sekali saja, setelah itu kita Bobok. Please Bebii~" mohon Off dengan suara mengibanya
"Papii~ Gun benar-benar lelah malam ini sayang, besok saja ya, Gun janji" ucap Gun bernegosiasi
Pria mungil itu tidak tega sebenarnya melihat wajah memohon Off yang sedang ia lihat, namun apa boleh buat, Gun juga tidak mungkin memaksakan dirinya untuk tetap menuruti kemauan suaminya itu di saat tubuhnya benar-benar terasa seperti remuk begini.
"Besok ya, sambil mandi, bagaimana?" Tawar Gun berharap Off akan menyetujuinya
Off menatap wajah Gun yang sedang tersenyum ke arahnya, pria tampan itu terlihat begitu sumringah saat ini, tidak semurung tadi.
"Benar ya? Janji?" Ujar Off memastikan sembari menyodorkan jari kelingkingnya ke hadapan Gun
"Khap, janji"
KAMU SEDANG MEMBACA
OffGun [MPREG]
ContoTAMAT... Cerita ini merupakan kisah tentang pasangan Off Jumpol dan Gun Atthaphan yang dianugrahi seorang bayi, namun perjalanan Gun untuk mendapatkan seorang bayi tidak semudah membalikan telapak tangan, seperti apakah perjuangan Gun, dan seperti a...