Halo halo gais!!
Apa kabar kalian saat membaca ff ini? Sehat?Semoga otak kalian masih lurus okey!!
Aku harap, kalian masih di bumi saat ini. Hehehhe.
Jangan lupa vomment ya,,
ENJOY READING!!
****Pagi yang cerah menghiasi bumi Seoul. Matahari bersinar dengan begitu bahagianya.
Cahaya remang remang memasuki celah kelopak mata pemuda bernama Jungkook.
Mulai membiasakan cahaya yang mengenai retina matanya.
"Huuaaa,, jam berapa ini?" Dia melirik ke arah jam berwarna pink milik Jennie. Sudah menunjukkan pukul 8 pagi.
"Eh?! Bukannya Taehyung minta aku mengantarnya? Tapi dia tak bilang jam berapa. Ah, ya sudahlah." Jungkook melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang terletak di lantai bawah.
"Eh,Kookie! Kau sudah bangun rupanya. Mau makan?" Tawar Jennie yang kebetulan sedang berkutat dengan masakan.
"Mau mandi dulu." Jungkook tersenyum, lalu meneruskan perjalanannya.
Dia menatap wajahnya di kaca wastafel. Hari sudah cerah kan? Wajah Jungkook terlihat jelas di sana.
Dia tak menyadari satu hal.
Jungkook keluar dari kamar mandi dengan sudah berpakaian santai. Jennie menunggunya di meja makan. Hyung? Entahlah. Jungkook tak pernah berharap berkumpul dengan dua manusia menyeramkan itu.
Jennie menatap wajah adiknya itu dengan seksama. Ada apa ya? Kok rasanya ada yang beda...
"Hei! Kenapa menatapku seperti itu?" Jungkook memetikkan jarinya di hadapan mata Jennie. Membuat dirinya tersadar.
"Entah kenapa,, rasanya ada yang beda dari wajahmu. Apa ya?" Jennie masih menilik nilik wajah Jungkook dengan serius.
Merasa penasaran, Jungkook pergi ke kamar mandi sekedar untuk bercermin.
Matanya terbelalak. Dia baru menyadarinya. Semua luka di wajahnya menghilang. Padahal sebelumnya, banyak bekas luka yang telah di torehkan Baekhyun di wajah itu.
"Noona! Lihat ini! Apa kau lihat luka ku?" Tanyanya sambil berseri seri.
"Ah,benar! Menghilang semua. Pantas saja aku pangling terhadap dirimu. Aku baru sadar! Kau tampan juga, ya.." Jennie menggoda adiknya itu. Jungkook hanya tersipu malu.
Tingnong...
Bel rumah berbunyi dengan begitu nyaring. Membuyarkan pembicaraan antara adik kakak keluarga itu.Jungkook melangkah menuju pintu. Berniat membukakannya.
Saat di buka, dan...
"Hai! Sudah siap?" Taehyung berkata dengan senyuman indahnya.
Seperti ini ternyata wajah Taehyung saat siang hari, terlihat begitu jelas. Kulit putih dengan mata hazel yang tajam.
"Kook?!" Taehyung melambaikan tangannya di hadapan wajah Jungkook yang masih bengong itu.
"Eh ya, Tae? Ada apa?" Jungkook seolah lupa bahwa hari ini dia berjanji akan mengantarkan pria itu mendaftar sekolah.
"Ish,, sekarang kau yang pelupa! Kan kau akan mengantarkanku ke sekolah hari ini." Taehyung berdecik sebal.
Jungkook hanya terkekeh sambil melipat kedua tangannya di dada. "Ohh, ehehehe. Aku lupa. Sebentar ya, aku akan ganti celana dulu." Jungkook kemudian masuk kamarnya dengan cepat.
"Sudah siap. Ayo!" Jungkook begitu semangat.
Taehyung tertawa geli melihat orang di hadapannya itu.
"Hahaha,, kau menggemaskan sekali. Tidak terlihat seperti anak remaja." Memang pantas Taehyung berkata seperti itu. Jungkook mengenakan kaus putih bergambar seekor kelinci, celana coklat pendek, dan jaket warna warni kesayangannya. Yang tentunya sangat kidly.Ck. Pantas saja dia selalu jadi bahan bullyan orang banyak.
Mendengar perkataan Taehyung, Jungkook merengut kesal. "Mau aku antar tidak?" Seolah merajuk.
Duh, bayi kita ini kenapa?
"Hahaha.. aku bercanda kok, Kookie. Jangan marah utututu..." Taehyung mengusak rambut Jungkook dengan gemas. Kemudian menuntunnya untuk keluar.
"Sekolah itu jauh tidak?" Tanya Taehyung. Mereka belum berangkat selangkah pun. Baru sampai pagar.
"Cukup jauh. Hanya sekitar 40 menit jika berjalan kaki." Ucap Jungkook dengan datarnya.
"Mau naik kendaraan?" Tanya Taehyung sambil menoleh ke arah kelinci itu.
"Kendaraan apa?" Jungkook membulatkan matanya.
"Sepeda. Mau?" Taehyung mengangkat kedua alisnya bersamaan.
"Tentu! Aku sudah lama tak naik sepeda." Jungkook begitu riang.
"Aku ambil dulu. Sebentar ya.." Taehyung berlari menjauh. "Memang dia punya sepeda?" Jungkook bermonolog sambil menatap sendalnya.
Tak lama. Taehyung datang dengan sebuah sepeda yang melaju dengan kencang. Sepeda itu tampak bagus sekali, dan manly. Sepeda putih dengan motif stiker di bagian bagiannya.
"Cepat sekali,Kau." Jungkook seolah terkejut dengan kedatangan Taehyung yang benar benar cepat.
"Ayo naik." Taehyung menepuk bangku kosong di belakangnya.
"Kau tak membawa berkas untuk mendaftar?" Tanya Jungkook sebari naik ke sepeda.
"Ugh, yang benar saja,Kook. Tentu saja aku membawanya." Taehyung memutar bola matanya. Lalu tanpa aba aba, dia mengayuh sepeda itu dengan cepat.
"Tae! Kenapa ngebut si?" Jungkook terlihat agak meringis saat angin meniup tubuhnya dengan kasar.
"Biar cepat." Taehyung tersenyum lalu kembali menatap jalanan.
Kaki Taehyung terbilang sangat kuat. Meski pun di medan menanjak, dia mengayuh sepeda itu dengan santai. Apalagi dia sedang membawa seorang kelinci di belakangnya.
"Tae, kau tak lelah? Dari tadi ngebut terus." Ucap Jungkook dengan santai.
"Tidaklah. Aku biasa menempuh jarak ribuan mil di angkasa-ups." Taehyung kembali menggeleng karena lagi lagi dia keceplosan.
"Aduh,, mulai lagi deh mengkhayalnya." Jungkook mengalihkan pandangannya pada jalanan yang terbilang cukup sepi saat itu.
"Hihi. Aku bercanda,Kook." Taehyung tertawa geli mendengar reaksi Jungkook barusan. Tapi sebetulnya, dia juga kaget karena mulutnya selalu terpeleset. Untung saja Jungkook tak menanggapinya dengan serius.
"Di depan, belok kanan." Jungkook berkata dari belakang. Pengemudi sepeda hanya mengangguk tanda mengerti.
Mereka sampai di sekolah itu. Sekolah yang cukup besar dan terkenal. Gerbangnya terbuka, tanda ada pengurus sekolah di sana.
"Ayo masuk,Tae." Jungkook menuntun Taehyung sepeti pada anak kecil.
"Fyuh.. aku gugup. Ini kali pertamanya aku sekolah." Taehyung mengelap keringat yang menetes dari pelipisnya.
"Cih. Kali pertama katanya. Sudahlah, ayo masuk!" Jungkook menarik paksa tangan Taehyung.
Dan mereka pun masuk.
TBC
See you,
Youngie
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]
Fantasía[Completed] Genre: Drama, fantasy, thriller "Malam kematian, aku mendengar suara kesedihan itu." Taehyung adalah pangeran bintang yang ditugaskan untuk menghibur seorang manusia bumi. Dia datang dalam gelapnya malam, kesunyian yang menyelinap dalam...