Halo readers!!
Jangan lupa vomment yaa..
Enjoy reading
****
"Dan saat itu juga, Procyon akan meluncurkan serangan pada Vega." Taehyung terbelalak dengan ucapan Yugyeom. Tangannya mengepal kuat."APA?!!"
Taehyung tampak begitu terkejut dengan ucapan Yugyeom tadi.
"Jangan bercanda, Andenny!" Taehyung bahkan menyebut nama asli dari Yugyeom.
"Aku tak akan bercanda dengan hal seperti ini, Latizar. Aku datang ke sini juga untuk memberitahumu akan berita ini." Ucap Yugyeom dengan hati hati.
"Tapi kenapa bukan ayah yang memberitahu langsung kepadaku?"
"Raja Vega juga tak tahu jika aku pergi ke bumi. Hanya ayah dan Oktha yang tahu." Jelas Yugyeom.
"Ya Tuhan... sebegitu dendamkah Procyon pada Vega? Memangnya apa rencana mereka, Andenny?" Taehyung mendongkak dan menatap Yugyeom dengan tatapan sayu. Tubuhnya sudah lemas.
"Kekuatan Vega telah pergi, Latizar. Jauh dari Vega. Ini menjadi celah untuk mereka menyerang kerajaanmu." Taehyung tak mengerti.
"Andenny, kekuatan Vega selalu diam di salah satu bintang dekat istana dan kekuatan itu dijaga ketat." Yugyeom tersenyum miris.
"Itu hanya kekuatan samaran, Latizar. Kekuatannya yang asli ada di sini."
"Maksudmu, kekuatan itu aku?" Yugyeom mengangguk mantap.
"Ya. Pangeran utama kerajaan Vega. Saat kau dalam kandungan, Ayahmu mengambil semua kekuatan Vega dan di pindahkan kepada dirimu. Itu menjadi salah satu alasan kenapa kau sangat jarang merasa sakit." Taehyung masih memaku.
"Kalau begitu, ayo kita pulang." Taehyung berdiri.
"Pulang? Kau ini pangeran tapi kau pikun. Kau akan pulang saat mendapat restu dari ayahmu sendiri. Kau akan pulang jika penjemputmu datang." Lagi, Taehyung terduduk lemas mendengarnya.
"Lalu bagaimana dengan Lyra, Andenny?" Taehyung mulai menangis. Dirinya yang kuat ternyata begitu rapuh di dalam.
"Kau tahu? Itu baru rencana saja. Belum ada kepastian sama sekali. Bintang amarah Procyon juga masih berdiam di orbitnya." Yugyeom mencoba menenangkan Taehyung.
"Aku akan terus berdoa supaya rencana Procyon itu gagal." Yugyeom mengangguk lalu menarik Taehyung ke dalam pelukannya.
"Tenanglah. Aku akan ada di sampingmu." Yugyeom mengelus punggung Taehyung dengan begitu lembut.
"Tae, aku ingin berkata sesuatu. Jungkook manis juga ya?" Yugyeom terkekeh. Sedangkan Taehyung langsung tersedak.
"Mwo?!!! Apa maksud perkataanmu, Andenny? Jangan bilang kalau kau suka pada Jungkook. Kau tahu kan jika menyukai sesama jenis itu adalah dosa yang besar. Jadi jangan menyukai Jungkook." Yugyeom mengerutkan keningnya.
"Ha? Perkataanmu itu seolah bukan melarangku karena itu sebuah dosa. Tapi kau seolah melarangku karena kau juga menyukai Jungkook." Taehyung tersedak ludahnya sendiri.
"Jangan bicara asal, Andenny! Aku ini normal tau." Taehyung mengerucutkan bibirnya. Tangannya dilipat di dada.
"Hahahaha... aku bercanda, Tae!! Jangan di anggap serius." Yugyeom tertawa begitu kencang. Sedangkan Taehyung masih memasang ekspresi sebal.
****
"Kenapa aku merasa berat ketika Taehyung berdekatan dengan Yugyeom. Aku merasa iri karena Yugyeom yang lebih mengenal Tae.Dia lebih dulu berteman dengannya.
Dan,, kenapa aku selalu merasa hangat saat berada dalam pelukan Taehyung? Kenapa air mataku selalu ingin menetes saat Taehyung menenangkan diriku? Aku selalu mengucap syukur saat bersama dengannya. Dan juga,, aku sering merindukannya. Aku tak mungkin menyukai Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]
Fantasy[Completed] Genre: Drama, fantasy, thriller "Malam kematian, aku mendengar suara kesedihan itu." Taehyung adalah pangeran bintang yang ditugaskan untuk menghibur seorang manusia bumi. Dia datang dalam gelapnya malam, kesunyian yang menyelinap dalam...