Sebelumnya maaf ya kalau Jin ga ada di gengnya Tae dan other bangtan. Soalnya mereka tuh ga satu angkatan. Tapi ntar ada kok bagian merekanya.
Please vomment before reading...
ENJOY READING!!
****
Seseorang tiba tiba berjalan ke arah Namjoon dan lainnya."Namjoon, kenapa kau bersama anak cupu ini?" Tatapan jijik dia lontarkan pada Jungkook yang sedang tertunduk sedih.
Taehyung tak terima ini. Dia menggebrak meja dan menatap tajam gadis yang masih memelototi Jungkook.
"Siapa yang kau bilang cupu?!" Gadis itu membulatkan matanya.
"Cihh, tentu saja namja boncel ini! Kenapa kau membelanya sih? Jangan jangan kau mencintainya?" Gadis itu menunjuk nunjuk Taehyung dengan lancangnya.
"Hahaha... Jungkook lebih pantas di bela dari pada dirimu! Dan kau perlu tahu, Jungkook adalah sahabatku!" Taehyung menarik lengan Jungkook yang sedari tadi menangis karena hinaan gadis itu. Dia membawanya pergi.
Sedangkan si beruang es Yoongi, dia menatap sangar gadis itu. "Dengar, Seulgi! Jangan macam macam dengan kami! Jungkook sudah jadi temanku, dan melindunginya dari jalang sepertimu adalah tugasku juga!" Yoongi melenggang meninggalkan Seulgi yang masih mematung dengan perkataannya.
"Sekarang minggirlah!" Ucap Jimin ketus. Dia kemudian melangkah pergi diikuti Namjoon dan Hoseok. Mereka berdua hanya menatap benci pada Seulgi yang tak lain dan tak bukan adalah mantan kekasih Namjoon.
.
.
.
.
Jungkook melepaskan genggaman tangan Taehyung dan berlari dengan cepat. Taehyung tak tinggal diam. Dia berusaha mengejar Jungkook yang mengarah menuju toilet belakang."Jungkook!!" Namja itu tak menoleh.
Jika saja bukan toilet belakang, mungkin Taehyung masih akan membiarkan Jungkook sendiri. Tapi tempat itu berbahaya. Kenapa? Karena itu adalah markas murid berandalan yang bahkan jauh lebih kejam dari Baekhyun.
"Aaarrgghhh! Lepaskan!!" Taehyung mempercepat langkahnya saat mendengar teriakan Jungkook.
Dan betapa terkejutnya dia saat melihat sendiri Jungkook sedang di hajar dan di lecehkan. Dua orang memukulinya, sedangkan tiga lainnya mencoba melepas semua helai kain yang menutup tubuh Jungkook.
"BRENGSEK!!" Wajah Taehyung benar benar merah padam. Tangannya sudah mengepal kuat. Batinnya tengah menjerit kini.
Taehyung menyentuh kalung Vega miliknya. Mengucap doa pada sang Dewa, lalu dengan sekuat tenaga, dia menghentakkan kaki kanannya. Dan seketika, seisi sekolah bergetar hebat. Seperti sebuah gempa bumi berkekuatan besar.
Semua orang di sana menjerit ketakutan. Amarah Taehyung sudah benar benar memuncak. Tanpa terasa, air mata terjun bebas dan jatuh ke tanah. Membuat lima orang yang sedang berlaku tak pantas itu terhentak kuat. Kelimanya memegang dadanya yang terasa begitu sakit.
"Ku peringatkan! Jangan sekali kali lagi berlaku brengsek pada Jungkook maupun orang lain. Jika masih juga, maka bersiaplah melihat tubuh kalian sendiri dengan kepala berada di tanah. Aku harap kalian mengerti ucapanku." Taehyung segera menghampiri Jungkook dan segera memeluknya erat.
"Kau aman sekarang,Kook. Jangan menangis. Aku ada disini. Aku menyayangimu." Jungkook terus menangis dalam pelukan hangat Taehyung.
Dalam batin Jungkook, terselip rasa bahagia karena ada orang yang menyayanginya dengan tulus. Meskipun Jungkook masih shock dengan gempa mendadak tadi. Untung saja dirinya tak tahu jika Taehyung penyebab gempa itu.
"Terima kasih,Tae. Terima kasih..." ucap Jungkook lirih. Taehyung mengeratkan pelukannya.
Dari kejauhan, empat orang namja tengah memperhatikan mereka. "Maaf karena sudah berbuat tak baik padamu selama ini,Kook. Kami menyesal. Kau sungguh namja yang baik hati dan manis." Ucap Hoseok lirih. Mereka memutuskan untuk pergi dan membiarkan Taehyung sendiri yang menghibur Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]
Fantasy[Completed] Genre: Drama, fantasy, thriller "Malam kematian, aku mendengar suara kesedihan itu." Taehyung adalah pangeran bintang yang ditugaskan untuk menghibur seorang manusia bumi. Dia datang dalam gelapnya malam, kesunyian yang menyelinap dalam...