Sebelum baca, yo ayo pencet tombol bintang dulu yu...
Cukup baca, dan nikmati setiap kalimat.
ENJOY READING!
****"Cih. Kali pertama katanya. Sudahlah, ayo masuk!" Jungkook menarik paksa tangan Taehyung.
Dan mereka pun masuk.
Mata Taehyung tak henti hentinya menatap sekeliling sekolah yang kosong itu.
"Sekolahnya kecil sekali." Taehyung berdecik sambil masih terus menatap deretan kelas di sana.
"Kecil darimana, Bangsul?! Sekolah segini luasnya kau bilang kecil." Jungkook berkata kesal.
Mereka sudah tiba di ruang kepala sekolah.
****
"Boleh ku lihat berkasmu,Taehyung?" Kepala sekolah itu tersenyum ramah pada keduanya."Ah! Tentu." Taehyung membuka jaket yang dia kenakan, lalu mengambil sebuah map yang di selipkan di sana. Setelah itu, dia memberikan berkas itu pada kepala sekolah.
"Namamu Taehyung De Lyra. Marga mu unik juga, seperti nama rasi bintang." Kepala sekolah itu terkekeh kecil. Taehyung hanya mengendikkan bahu sambil tersenyum.
"Cihh, pantas saja dia suka mengkhayal. Namanya saja mirip nama rasi bintang." Ucap batin Jungkook.
"Tunggu. Kau lahir di Kota Vega? Tempat apa itu? Aku belum pernah mendengarnya pun." Kepala sekolah itu menatap Taehyung yang mulai gugup.
"A..mm.. Itu Kota yang jauh dari Korea Selatan. Ayahku menikah dengan orang non Korea dan tinggal di negara lain. Jadi aku lahir di sana." Dengan gugup, Taehyung berkata meyakinkan. Berharap tak ada lagi pertanyaan aneh dari kepala sekolah itu.
"Kau sudah kelas XII, dan berasal dari The Mega Vega School. Nama sekolah yang baru ku kenal." Jungkook mulai kesal dengan kepala sekolah yang banyak tanya itu.
"Ibu, apakah Taehyung di terima? Aku harap dia sekelas denganku." Jungkook tersenyum paksa sambil menatap kepala sekolah itu.
"Tentu. Dia di terima. Namun dia akan di tempatkan di kelas XII-5. Keberatan?" Kepala sekolah yang menyebalkan.
"Tentu,Bu. Aku ingin sekelas dengan Jungkook. Aku telah di tugaskan untuk ini." Taehyung mengangguk.
"Mulai melantur lagi." Jungkook berdecik dalam hati.
"Baiklah kalau begitu. Kalian seperti yang berpacaran. Tak mau terpisahkan hihi." Kepala sekolah itu terkekeh membayangkan apa yang barusan dia ucapkan.
Taehyung dan Jungkook saling bertatap muka. Namun tak lama, mereka sama sama bergidik ngeri.
"Hiy!! Geli sekali berpacaran dengan pengkhayal seperti Taehyung. Bisa bisa aku di lempar ke bintang." Jungkook kembali bergidik.
"Aku? Berpacaran dengan seekor kelinci? Hiy!! Lebih baik aku menjomblo saja." Taehyung juga sama dengan Jungkook. Kepala sekolah itu hanya terbahak melihat kelakuan dua muridnya itu.
"Hahaha. Aku hanya bercanda kali." Kepala sekolah itu kembali fokus pada urusannya.
"Jadi,aku di terima kan?" Tanya Taehyung dengan begitu antusias.
"Ya, Taehyung!" Kepala sekolah itu berseru.
Jungkook dan Taehyung kemudian berdiri, membungkuk untuk memberi hormat, dan pergi dengan ucapan terima kasih.
Mereka belum mau pulang. Keduanya lebih memilih untuk kembali berjalan jalan di sekolah itu.
Jungkook kemudian menarik tangan Taehyung untuk ikut duduk di sampinya.
Jjk: "Tae? Vega itu berada di negara apa si?" Jungkook mulai heran.
Thy: "Entah. Aku juga tak tahu."
Jjk: mulai menampilkan ekspresi cemberutnya. "Ish, jangan bercanda!"
Thy: "Aku juga tak pernah tahu negara apa itu. Sungguh." Ekspresi Taehyung begitu meyanginkan.
Jjk: "Ternyata benar. Kau itu pikun hahaha. Oh ya, benar juga kata Ibu Kepsek tadi, nama margamu aneh."
Thy: "Aku mengikuti marga Ibuku."
Jjk: "Begitu rupanya. Aku kira kau benar benar dari bintang hahahha."
Taehyung hanya terkekeh dengan ucapan Jungkook. Tapi sebetulnya, memang itulah kenyataannya. Taehyung berasal dari bintang. Dan nama itu hanyalah nama samaran.
Jjk: "Eh ya, aku belum tahu rumahmu. Ajak aku kesana." Dia merengek seperti seorang bayi.
Thy: "Tapi rumahku kecil. Tak apa?"
Jungkook mengangguk mantap. Lalu dengan cepat, dia menarik tangan Taehyung untuk segera pergi.
Mereka melewati rumah Jungkook, namun penghuni rumah itu tak mau masuk dulu. Lebih baik meneruskan perjalanannya.
Jjk: "Sudah melewati taman, masih jauh kah?"
Thy: "Sebentar lagi."
Dan Taehyung berhenti di depan sebuah gerbang yang menjulang tinggi dan besar. Pintu gerbang itu membuka secara otomatis. Menampilkan sebuah rumah di dalam sana.
"Astaga! Apa aku bermimpi?" Jungkook menghela nafas tak percaya. Dia sungguh takjub dengan keindahan dan kemegahan rumah Taehyung.
"Heyy, kau bilang rumahmu kecil. Jika yang seperti ini di bilang kecil, bagaimana dengan rumahku yang jauh lebih kecil?" Jungkook merengut sebal. Taehyung hanya terkekeh.
Rumah tiga lantai yang hampir 5 kali lipat dari besarnya rumah Jungkook. Saat pertama masuk gerbang, mereka sudah di suguhkan dengan pemandangan indah taman depan rumah Taehyung. Ada kolam ikan yang cukup besar di sana. Rumah itu berwarna putih, pintu depannya pun begitu indah.
Begitu pintu di buka, betapa kagetnya Jungkook karena isi rumah itu seperti sebuah istana. Banyak benda berkilau di sana. Sofanya begitu besar dan elegan. Astaga, guci guci ini seolah terbuat dari intan berlian. Begitu menyilaukan mata karena keindahannya.
"Ada apa saja di sini,Tae? Istana yang begitu mewah. Pantas saja kau sempat berkata kalau kau itu pangeran. Pft, pangeran di rumahmu rupanya." Jungkook hanya tertawa kecil.
"Hanya fasilitas biasa. 8 buah kamar, 1 dapur, 4 ruang kamar mandi, satu kolam renang biasa, satu kolam renang air panas, ruang gym, satu ruang perpustakaan, satu ruang ibadah, satu kolam renang indoor, ruang billiard, satu ruang pakaian, satu ruang makan indoor, yang outdoornya ada di halaman belakang. Satu ruang bawah tanah, dan hanya segitu." Taehyung berkata datar.
Jungkook hanya melongo, membayangkan betapa mewahnya rumah Taehyung. "Kau bilang hanya?" Jungkook menghela nafasnya.
"Mau lihat kamarku tidak?" Tawar Taehyung. Jungkook hanya mengangguk sebagai jawaban.
Dan lagi lagi, dia menatap tak percaya atas apa yang di lihatnya.
Satu buah ranjang besar, beberapa sofa, sebuah lampu gantung yang sangat cantik, tv LED besar, lemari marmer yang kokoh, alat olahraga, dan sebuah kamar mandi. Bahkan kamar ini setara dengan lima kalinya kamar Jungkook.
"Astaga..." Jungkook berkata lirih sambil tak hentinya mengagumi isi kamar Taehyung.
"Kook! Jangan melamun!" Taehyung memetikan kedua jarinya di hadapan mata orang itu. Untungnya Jungkook langsung sadar.
"Ah,hehehe. Mmhh, Tae, apa kau punya film menarik?" Tanya Jungkook dengan canggung.
Taehyung melangkahkan kakinya ke hadapan sebuah tembok. Lalu menekan salah satu sisinya. Dinding itu terbuka, ternyata itu adalah sebuah lemari. Dari atas sampai bawah, isinya cd semua.
"Pilihlah!" Taehyung kemudian melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Saat dia keluar, dia melihat Jungkook sudah memegang sebuah cd.
"Pft, hahahaha!!! Kau menonton film romantis? Hahaha!!"
TBC
See you,
Youngie
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]
Fantezie[Completed] Genre: Drama, fantasy, thriller "Malam kematian, aku mendengar suara kesedihan itu." Taehyung adalah pangeran bintang yang ditugaskan untuk menghibur seorang manusia bumi. Dia datang dalam gelapnya malam, kesunyian yang menyelinap dalam...