(48)

1.5K 114 75
                                    

Procyon⇨Jungkook
Vega⇨Taehyung

.....
Flashback~~~

Saat penciptaan semesta dilakukan oleh Sang Kuasa, segalanya mulai terbentuk. Planet, matahari, bintang bintang, dan benda langit lainnya. Semua telah tersusun sesuai kehendak-Nya.

Sebuah cahaya melintas dengan begitu cepat. Cahaya itu berwarna kuning terang. Dari arah berlawanan, juga melesat sebuah cahaya. Kali ini berwarna biru. Keduanya melesat dengan begitu cepat, hingga tak sengaja mereka bertabrakan.

Keduanya berhenti. Mereka saling berhadapan sekarang. Mata biru dan dan mata kuning itu bertemu untuk sesaat. Sebelum akhirnya mereka tersadar.

"M..maafkan aku. Aku terlalu cepat." Yang biru menunduk dengan suara anak anak khasnya. Sedangkan figur kuning itu balas tersenyum, justru berubah jadi tawa kecil seorang anak anak.

"Aku tidak apa apa. Seharusnya aku yang meminta maaf padamu. Namamu siapa?" Tanyanya dengan riang. Sayap kecilnya mengepak lincah.

"Vega. Kau pula siapa?" Tanyanya mulai berani mendongkak.

"Procyon. Aku tak tahu harus kemana. Aku masih sangat kecil. Belum besar seperti yang lainnya." Anak itu menunduk. Terlihat sedih. Segera, Vega berdiam disamping Procyon.

"Aku pun sama sepertimu. Kita terbang bersama saja?! Ayo!" Vega memegang tangan Procyon dan menariknya meliuk liuk di angkasa.

Procyon mulai berani tersenyum sekarang. Dia tak sendiri. Seseorang telah bersamanya untuk berjalan.

Kini,, hingga nanti.
.
.
.
.

Seorang pria tengah duduk seorang diri di angkasa. Menatap begitu banyak deretan planet dan benda angkasa yang melaju dengan orbit masing masing.

Pria itu tersenyum. Lalu setetes air mata menetes dari kelopak mata bulatnya. Dialah yang bersinar di angkasa ini. Hanya perlu mencintai diri sendiri untuk terus tumbuh dan tak pernah redup.

Clak...

Untunglah air mata itu tak benar benar terbang. Sebuah jari telunjuk terulur untuk menangkap tetesan air mata manis itu. Mengusapnya perlahan, lalu ikut duduk di sampingnya.

"Aku harap kau baik baik saja, Procyon. Aku masih ada disini jika kau lupa." Pria itu tersenyum. Pakaian biru terangnya terlihat bersinar. Dua pasang sayap putihnya mengepak bebas.

Pria berpakaian kuning terang itu menoleh. Kini tatapan mereka bertemu. Namun Procyon menatap dengan tatapan sendu.

"Aku hanya lelah, Vega. Aku seolah terbang dengan sejuta topeng di wajahku. Aku ingin menyingkirkan semuanya. Segalanya yang berkaitan dengan angkasa. Aku lelah, Vega." Procyon menunduk. Pria itu menghela nafasnya dalam. Tangannya meremat ujung pakaian yang dia pakai.

"Kaulah satu satunya yang harus kau cintai disini, Procyon. Kau tak boleh melepas semua tanggung jawabmu. Aku ada disini. Menemanimu." Vega tersenyum sambil merangkul bahu Procyon.

Procyon kembali tersenyum sambil menatap lurus manik Vega. Keadaan tak pernah berubah. Dari dulu, hingga kini, Vega selalu ada untuk Procyon. Bersahabat, dan bersinar bersamaan.

"Cyon, kau mau ke Lyra? Sudah lama kau tak ke tempatku." Ucap Vega sambil menoleh dan menatap sahabatnya itu.

"Iya, Vega." Kemudian mereka berdiri, dan mulai terbang. Namun di tengah perjalanan, Procyon berhenti. Membuat Vega juga menghentikan terbangnya.

Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang