(25)

1.2K 130 5
                                    

"Jungkook!!"

Beberapa orang terlihat mengerumuni dan membantu menyingkirkan motor yang menimpa tubuh Jungkook.

Namja itu meringis kesakitan. Mengaduh sambil memegangi kaki kirinya.

"Ya Tuhan,Jungkook. Kau tak apa apa? Aku akan membawamu ke rumah sakit." Seseorang dengan cepat menelfon ambulan.
.
.
.
Jungkook dilarikan ke bagian perawatan tulang dan rangka. Dirinya mengalami patah tulang pada bagian kaki kirinya.

Yoonjin yang panik langsung pergi, menaiki bus yang melewati daerah rumah Jungkook. Dirinya tak memikirkan bagaimana jika ada Seokjin disana. Yang dia pedulikan hanyalah Jungkook sekarang.

Dia mengentuk keras pintu kediaman Jeon. Sambil sesekali berseru memanggil adiknya.

Seseorang membuka pintu. Bukan Jennie. Sosoknya membuat Yoonjin terpaku. Merasakan keterkejutan yang luar biasa.


































"B..Baek hyung?" Nafas Yoonjin tersendat sendat. Darahnya seolah berdesir dengan deras. Namun bertemu Baekhyun itu lebih baik daripada bertemu Seokjin.

Tapi heyy, tetap saja Yoonjin merasa takut. Pastinya, dia lebih tempramen sekarang. Fikir Yoonjin.

"Kau kenapa,Jin? Seperti melihat setan saja." Ah, Yoonjin menghela nafas lega. Dia baru ingat jika Baekhyun itu dekat dengan Seokjin.

"J..Jungkook kecelakaan." Baekhyun terlihat terkejut. Membuat Yoonjin menegak ludah secara kasar.

"Tapi tunggu. Jika Baekhyun menganggapku Seokjin, ini artinya kembaranku sedang tak ada di rumah. Jika dia ada, pasti Baekhyun akan menanyakan perihal siapa diriku."

"KENAPA DIA BISA KECELAKAAN BODOH?!!!" Bentak Baekhyun membuat Yoonjin menciut takut.

"A..aku tak t.tahu, hyung. Tapi dia sudah di rumah sakit sekarang." Baekhyun terlihat sedikit menenang.

Mendengar keributan, Jennie langsung keluar.

"Ada apa Baek oppa?" Tanya Jennie dengan intonasi yang masih tenang.

"Ayo ke rumah sakit,Jennie. Jungkook kecelakaan." Jelas Baekhyun membuat Jennie terkejut.

"AMO!! Ayo cepat!" Jennie segera bergegas naik ke mobil Baekhyun, diikuti sang pemilik dan Yoonjin.

Di perjalanan, Jennie terus menangis. Mengkhawatirkan keadaan adik bungsunya itu.

Yoonjin tak membuka percakapan sama sekali. Dia masih gugup. Takut jika Seokjin akan tahu dan datang ke rumah sakit. Lalu bagaimana nasibnya? Hanya takut jika Seokjin merebutnya kembali.

Secara tiba tiba, Jennie menyandarkan kepalanya pada bahu Yoonjin. Membuat sang empu tak mengerti. Jujur saja, Yoonjin sedikit gugup.
.
.
.
.
Dengan cepat, Jennie berlari dan menghampiri adiknya itu. Diikuti Baekhyun dan Yoonjin.

"Jungkook, kau tak apa apa?" Tanya Jennie dengan panik.

"Ya ampun, noona. Aku tak apa. Hanya kakiku sakit." Ucap Jungkook sambil menunjukkan kakinya yang diperban.

"Kenapa kau bisa kecelakaan?" Jennie masih panik.

Jungkook melirik ke arah Yoonjin. Begitupun sebaliknya. Melihat tatapan adiknya pada Yoonjin, Jennie ikut menoleh.

Dengan cepat, Jennie berjalan dan menarik tangan Yoonjin menuju taman rumah sakit. Jennie menatap lurus pada manik hitam kakaknya itu. Matanya berkaca kaca.

"K..Kau kemana saja, oppa?" Tanya Jennie dengan air mata yang jatuh bebas.

"Maafkan aku,Jennie. Maaf karena aku telah pergi jauh. Meninggalkanmu dan Jungkook." Ucap Yoonjin sambil menunduk.

Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang