(11)

1.5K 165 4
                                    

"Taehyung!" Sapa Namjoon sambil menepuk bahu namja bersurai coklat tersebut.

"Eh,Ketua Kelas. Ada apa?" Sahut Taehyung dengan riang.

"Aishh, panggil namaku saja. Kau tahu? Seisi kelas mengagumi kemampuanmu sekarang. Dan,, kau mempelajarinya sejak kapan? Hingga kau dapat nilai sempurna secepat itu." Jungkook seperti obat nyamuk disana.

"Sudah lama. Entah di mulai kapan." Mata Taehyung menerawang, seolah mencoba mengingat sesuatu.

Hoseok dan Jimin datang. "Selamat, Taehyung!" Hoseok mengulurkan tangannya. Taehyung membalas uluran tangan itu dengan antusias.

"Taehyung, banyak yang membicarakanmu tahu. Kau langsung terkenal hihi." Ucap Jimin sambil mendudukkan diri di meja Taehyung.

Jungkook benar benar seperti obat nyamuk sekarang. Di acuhkan.

Yoongi melirik ke arah Jungkook yang sedari tadi diam dan menunduk. "Hei! Kau dapat nilai besar,ya? Cih, tumben sekali. Pasti karena Taehyung,kan?" Mendengar ucapan Yoongi, Namjoon, Jimin, dan Hoseok hanya tertawa. Sedangkan Jungkook mulai terlihat kesal.

Untungnya Taehyung tak ikut ikutan memojokkan Jungkook. "Heh! Sudahlah. Jungkook bekerja sendiri kok. Aku menawarkan pun, dia menolaknya." Taehyung berkata sambil  tertawa kecil. Tak mau membuat suasana menjadi tegang.

"Tae, aku mau ke toilet." Jungkook pergi dengan wajah masam.

"Merajuk rupanya hahahaha!" Namjoon dan yang lainnya tertawa begitu puas. Taehyung tidak.

"Ayolah! Kita ke kantin!" Ajak Jimin di sahut oleh anggukan teman teman lainnya. Mereka juga membawa Taehyung untuk ikut serta.

Sebetulnya Taehyung tak mau ikut dengan komplotan Namjoon. Sebuah kelompok yang terkenal bejat di sekolahnya. Tapi dia merasa tak enak jika harus menolaknya, dia khawatir terhadap Jungkook sekarang. Kasihan dia.

Di hadapan cermin wastafel sekolah mereka, Jungkook hanya menatap miris dirinya sendiri.

"Hiks..kenapa orang orang selalu membenciku?hiks..hiks.. apa salahku?" Jungkook menunduk sambil membasuh mukanya yang sudah penuh air mata.

Dia masih menatap dirinya di depan wastafel. Wajahnya begitu sembap. Apa yang harus dia lakukan untuk menghilangkan bekas ini?

Jungkook kembali ke kelasnya. Namun di sana sepi sekali. Hanya ada beberapa orang. Kemana Taehyung?

"Ah sudahlah, biarkan saja Taehyung bersama teman barunya. Aku tak ada apa apanya bila di bandingkan Taehyung." Jungkook menunduk lalu duduk sambil menelungkupkan wajahnya dalam lipatan kedua tangannya.

Di kantin, Taehyung menjadi sorotan. Tubuhnya yang tinggi, rambut coklatnya, mata hazelnya, dan wajah tampannya sukses membuat siapa pun terpesona. Di tambah, saat ini dia bersama kumpulan laki laki populer di sekolah itu.

Matanya terus menelusuri seisi kantin. Berharap Jungkook ada di sana.

"Ayo duduk,Tae." Ajak Jimin sambil menepuk bangku kosong di sebelahnya.

"Mau pesan apa?" Tanya Namjoon sambil menatap ke arah Taehyung.

"Samakan saja." Taehyung tersenyum. Namun dirinya masih mencari keberadaan Jungkook. "Sepertinya dia di kelas." Ucapnya dalam batin.

Namjoon,Jimin, Hoseok, dan Yoongi adalah anak anak orang kaya di Seoul. Mereka pasti memesan makanan mahal. Untung saja Taehyung juga orang berkecukupan.

"Hey! Bukalah instagram kalian. Lihat apa yang ada di sana." Seru salah seorang murid di kantin.

"Instagram?" Tanya Taehyung tak mengerti.

Semua orang di kantin tertawa. Beberapa dari mereka juga saling membicarakan apa yang mereka lihat.

"Jimin, ada apa?" Taehyung bertanya heran.

"Lihatlah teman sebangkumu." Ucap Jimin sambil tertawa.

Betapa terkejutnya dia saat melihat foto Jungkook. Dia tertidur di kelas. Bukan.. bukan.., bukan itu masalah utamanya. Wajahnya Jungkook penuh coretan dan tulisan berwarna warni.

"Kurang ajar!!" Nafas Taehyung sudah memburu. Tapi untung tak terdengar sedikit pun oleh yang lainnya.

Mata Taehyung berkaca kaca. Jari telunjuknya menyentuh foto Jungkook dengan lembut. Seulas senyum terlihat di bibirnya.

Bel masuk telah berbunyi nyaring. Taehyung segera berlari menuju kelasnya. Benar saja, sudah banyak yang mengerumuni Jungkook. Banyak juga yang mentertawakan namja yang sedang tidur itu.

Taehyung duduk di samping Jungkook tanpa menggubris orang lain sedikit pun.

"Kook, bangun. Sudah masuk." Taehyung menepuk pelan pipi Jungkook. Dirinya tersenyum manis melihat Jungkook yang tengah pulas.

"Mmhh?" Jungkook terbangun. Dan terkejutnya dia ketika menyadari bahwa dirinya sudah di kelilingi seisi kelas. Mereka semua mentertawakan Jungkook.

Tapi tunggu.

Tak ada coretan seperti yang di bagikan di instagram. Wajah Jungkook benar benar bersih. Bahkan terlihat begitu manis dan polos.

Jungkook menunduk malu. Untunglah seorang guru datang dan menenangkan suasana.

Taehyung hanya bisa mengusap bahu Jungkook dengan tenang. Untung dia berhasil. Dan kalian tahu? Taehyung juga yang telah menghilangkan semua bekas luka di wajah Jungkook.
****
Bel pulang sekolah berbunyi begitu nyaring. Memberi sejuta kebahagiaan pada setiap murid di sana.

Jungkook masih murung dengan kejadian tadi.

"Kookie, kau pulang dengan siapa?" Tanya Taehyung sambil membereskan tasnya.

"Sendiri. Naik angkutan umum." Jawab Jungkook dengan datar.

"Kalau begitu, pulang denganku, ya?" Ajak Taehyung dengan begitu semangat.

"Kenapa kau tidak pulang dengan Namjoon?" Jungkook bertanya dengan ketus.

"K..kau marah padaku? Kenapa?" Namja itu mulai khawatir.

"Tidak. Aku malu jika pulang dengan murid pintar sepertimu." Masih datar.

"Karena itukah kau marah padaku? Karena aku mendapat nilai sempurna?" Taehyung menghadapkan posisinya dengan Jungkook.

"Berfikirlah lebih jauh,Tae. Kau sudah terkenal sekarang. Bagaimana jadinya jika anak cupu sepertiku di antar pulang oleh orang sepertimu? Aku bisa pulang sendiri. Aku duluan." Jungkook beranjak dan berlari dengan sangat cepat.

Taehyung masih tak percaya atas apa yang Jungkook ucapkan. Sebegitu terluka kah dirinya sampai harus bicara seperti itu? Dan kenapa Taehyung yang harus di salahkan dalam hal ini?

"Aku tak mau tugasku gagal. Aku harus bisa membuat Jungkook kembali bahagia. Dan melupakan masa lalu yang kelam." Taehyung beranjak untuk pulang.

Saat di jalan, Taehyung mendapati pemandangan yang janggal.

Seseorang terkapar.

"JUNGKOOK?!"

TBC

See you,
Youngie

Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang