(20)

1.3K 143 15
                                    

"Jin Hyung!!" Orang yang di panggil menoleh. Dia menatap heran pada namja itu. Begitu pun sebaliknya.

"Siapa kau?" Jungkook, Taehyung dan lainnya membolakan mata saat Jin bertanya seperti itu.

"??h..hyung,, aku adikmu. Masa kau pikun." Jungkook masih berdiri di tempatnya.

Jin tampak berfikir keras. Tangannya tak berhenti bergerak, mencengkram ujung kemeja yang dia pakai. Sampai akhirnya dia tersenyum. Aneh.

"Kau Jeongguk?" Hoseok, Jimin, dan Yoongi menahan tawa. Pikunnya ituloh..

Jungkook menganga tak paham. Hatinya ingin sekali mentertawakan hyungnya itu. Pipinya sudah memerah padam. Antara kesal dan tak kuat menahan tawa.

"Aku Jungkook. Jeongguk? Kau pikun!" Jungkook tertawa kecil. Sedangkan Jin balik menatap heran.

"Ah iya! Jungkook! Adikku!! Sudah lama tak bertemu. Aku sangat merindukanmu. Kau sudah besar sekarang!" Jin memeluk tubuh Jungkook dengan begitu mesranya.

Ada apa dunia ini.

"Hah?? Baru saja semalam bertemu. Sudah rindu?" Ucap Jungkook yang masih heran dalam pelukan Jin.

JUNGKOOK POV

Pftt,, Ada apa ini? Dunia memang edan. Memberikan sejuta kejutan.

Otak Hyungku ini sengklek atau apa sih? Dan kenapa dia bersikap begitu? Dan perlu kalian tahu jika ketiga kakakku itu bukan berkuliah di Yonsei.

Orang mengerikan seperti Jin hyung dapat bersikap hangat seperti ini. Aku jadi takut. Tentu saja, takut dibunuh. Tapi aku terlalu jauh berfikir. Nethink terus.

Dan jika ku lihat, Jin hyung tak pernah punya kemeja seperti ini. Siapa dia?

Secara samar ku cium aroma hyungku ini. Dan ini bukan aroma parfum Jin hyung yang aku kenal. Jauh berbeda.

Ku lepas pelukan ini. Menatapnya dalam.

Tunggu, sorot matanya begitu aneh. Bukan dalam artian negatif. Tapi justru tatapannya padaku begitu hangat dan baik.

"Ini Jin hyung kan?" Ku beranikan mulut ini membuka dan ku biarkan udara mengenai pita suaraku sehingga memunculkan sebuah pertanyaan.

"Ish. Tentu bukan. Anak aneh itu." Jin hyung mengerlingkan bola matanya.

"Lalu kau siapa?" Tanyaku lagi.

"Jin adalah kakakku. Kami hanya selisih 7 menit saja." Ucapannya membuat debar jantungku bertambah cepat. Juga ku dengar reaksi sahabatku yang lain. Mereka juga terkejut.

Kembar??

"Kau tak pernah tahu kan? Namaku Jeon Yoonjin. Hanya beda sedikit kan? Semua temanku memanggil diriku dengan sebutan Jin. Makanya tadi aku menoleh saat kau memanggilku." Dia tersenyum.

Huaaa akhirnya ada juga yang baik!!

"T..tapi bagaimana bisa aku tak mengenalmu?" Aku masih bingung.

"Saat usia kami masih 4 tahun, Seokjin sudah menampilkan sikap anehnya itu. Dia selalu suka melihat pisau yang di asah. Jika aku jijik jika melihat banyak darah, dia justru sebaliknya. Meskipun itu darah manusia.

Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang