.....
Jungkook menatap kosong bunga dandelion yang dihinggapi banyak kunang kunang. Hewan itu seolah membisu. Berdiam di dahan bunga, sambil sesekali mengelipkan cahayanya.Bahkan hanya melihat kunang kunang, Jungkook seolah merasakan kehadiran Taehyung di sampingnya. Kembali teringat peristiwa yang mungkin adalah kejadian terburuk dalam hidupnya.
Dirinya tak pernah percaya keajaiban. Lalu Taehyung datang, dan melihatnya tertawa.
Jungkook bangkit. Air matanya telah mengering sekarang. Dirinya berjalan dengan begitu lunglai. Menyusuri trotoar yang sudah dilanda kesepian dan kegelapan. Sesekali dia kembali terisak,namun apa guna? Toh Taehyung juga tak akan kembali lagi ke sana. Namun Jungkook sangatlah menyesal. Kenapa dia bisa sesensitif itu?
Beberapa burung terdengar berkicau. Seolah mentertawakan dirinya yang sedang diliputi kesedihan, kemarahan, dan penyesalan. Semua itu berkumpul, beraduk menjadi satu.
Jungkook memasuki rumahnya dengan begitu lemas. Membuka pintu saja, rasanya perlu tenaga yang besar. Dirinya melihat sang kakak yang sedang menatapnya.
"Kau kenapa? Dua hari ini, kau selalu pulang dengan air mata. Ada apa? Ceritakanlah, Kookie." Jennie menepuk bagian sofa di sampingnya. Seolah memberi perintah agar Jungkook duduk disana dan bercerita banyak hal.
Namun ternyata namja itu menggeleng. Dia tersenyum tegar. "Aku tak apa, noona. Tak usah khawatirkan aku. Aku baik baik saja." Jungkook mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya.
Dirinya tersenyum tatkala mendengar Baekhyun bermain gitar dan bernyanyi bersama Seokjin di lantai dua rumah mereka. Rasanya begitu damai. Yah,, Jungkook harus menepati janjinya pada dua orang yang berbeda.
Pada Yoonjin hyungnya dan Taehyung. Mereka yang sama sama meminta Jungkook untuk tidak menangis lagi. Dan Jungkook harus menepati itu sekarang.
Ah, namun Jungkook teringat sesuatu. Tadi sore, sebelum dia meninggalkan Taehyung, namja itu sempat bilang jika dia menitipkan sesuatu di laci kamarnya. Dengan cepat, Jungkook membuka laci itu.
Sebuah senyum, dan air mata kembali menghiasi wajahnya yang sudah sembab sedari tadi.
Sebuah amplop berwarna kuning, dengan stiker kelinci dan emot smile menghiasi bagian depannya. Lalu sebuah tulisan hangul tertera di sudut kanan bawahnya.
Dari Taehyungie
Jungkook kembali tersenyum. Kenapa dia sedikit deg-degan saat membukanya? Padahal, tak ada bom disana.
Ini untuk Jungkook.
Namja yang bersedih saat pertama aku melihatnya.
Hai,Kook! Apa kabar?
Aku tahu. Kau mungkin merasa kesal atas semua perkataanku mengenai kepergianku. Tapi demi Tuhan, aku berkata jujur, Kook. Aku tak pernah mau membuatmu bersedih, tapi aku juga harus pergi. Aku harus.
Aku terlahir di bintang Vega pada rasi bintang Lyra. Ini yang menyebabkan nama margaku juga Lyra. Aku adalah anak dari raja dan ratu Vega. Akulah pangeran disana. Dan nama asliku bukanlah Taehyung, nama asliku adalah Latizar De Lyra. Kau ingatkan, saat pertama kita bertemu, aku sempat memikirkan nama Korea? Itu karena ini. Dan Kau juga ingat? Dulu, aku pernah keceplosan dan berkata jika aku ini pangeran? Itu semua benar, Kook. Namun saat itu, aku masih menutup identitasku yang sebenarnya. Aku hanya tak mau jika kau merasa segan padaku.
Malam kematian, aku mendengar suara kesedihan itu. Aku mendengarnya. Saat kau bernyanyi tentang sebuah kesedihan, suara itu sampai hingga kamarku di istana Vega. Lalu Ayahku bilang jika aku ditugaskan untuk menghiburmu di bumi.
Di sini, aku memiliki begitu banyak teman. Kau, Namjoon, Jimin, Yoongie, Hoseok, dan Jennie tentunya. Aku begitu bahagia karena kalian mau menerimaku sebagai teman kalian. Di bintang sendiri, aku tak punya teman. Aku sudah berkata bukan, dan kau pasti mengerti sekarang.
Saat angin malam itu berhembus, aku melihatmu, dan kita berteman. Sebetulnya aku ingin melawan takdir, Kook. Seharusnya aku akan pulang beberapa bulan lagi. Saat tepat setahun setelah kedatanganku. Namun kini, keadaan Vega sedang memburuk. Sebagai pangeran, aku bertanggung jawab penuh atas kerajaanku. Oleh karena itu, aku harus pulang lebih cepat.
Aku sudah melihatmu bahagia, Kook. Baekhyun hyung dan Seokjin hyung sudah berubah bukan? Jadi, tak ada alasan untukmu menangis lagi. Tak ada sama sekali. Orang orang yang telah menyakitimu pun telah berubah. Namjoon dan lainnya pun menjadi sahabatmu sekarang kan? Jadi jangan khawatir. Oh ya, dan perlu kau tahu jika Yugyeom adalah pangeran dari bintang Rigel di rasi Orion. Dia pun pulang terlebih dahulu karena urusan kerajaan.
Aku ingin bersama denganmu selamanya di Bumi, Kook. Aku ingin terus menemani seorang sahabat sepertimu. Kau begitu unik menurutku. Kau yang telah menjadi alasan buat diriku datang, kau pula yang telah membuatku ingin tinggal di bumi terus. Kau menghiasi hari hariku, Jungkook. Meski lebih banyak di sekolah. Dan itu yang membuatku sulit untuk pergi. Maksudku, sulit untuk meninggalkanmu.
Aku minta maaf, Kookie. Maaf karena telah meninggalkanmu. Mungkin untuk selamanya.
Jika suatu hari nanti kau melihat rasi Lyra, lihatlah Vega. Dimana dia akan bersinar paling terang dari bintang lainnya. Dan aku ada disana, Kook. Aku akan selalu menunggu untuk bertemu dengan manusia sepertimu lagi. Aku pasti akan merindukanmu. Terima kasih karena sudah menerimaku, terima kasih karena sudah menjadi sahabatku,
Terima kasih karena telah mencintaiku.
Aku sangat menghargainya.
Minggu di Bumi,
Latizar/ Taehyung De Lyra.
Jungkook menitikan lagi air matanya. Kali ini dengan senyum terpatri di bibir pinknya. Namun tunggu, beberapa kalimat terakhir Taehyung itu apa?
Dia tahu jika Jungkook mencintainya? Dan bahkan Taehyung mengetahuinya sebelum Jungkook sendiri yang bilang. Astaga, Jungkook malu sekali saat ini. Untung saja Taehyung tak ada.
Namun, sebuah perasaan terbesit di dalam hatinya. Perasaan senang sekaligus terharu dengan ratusan kata yang Taehyung tulis di kertas ini.
"Aku sangat senang, Taehyung. Terima kasih atas surat ini. Aku akan terus menyimpannya. Dan,, aku akan menunggumu kembali, Latizar De Lyra...."
Jungkook terus tersenyum malam itu. Hingga dia tak sadar, terlelap bersama malam kesedihannya. Memeluk surat itu erat. Seolah tak mau ada yang mengambilnya.
Karena itu semua memang benar.
______________
TBCSee you,
Youngie
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]
Fantasía[Completed] Genre: Drama, fantasy, thriller "Malam kematian, aku mendengar suara kesedihan itu." Taehyung adalah pangeran bintang yang ditugaskan untuk menghibur seorang manusia bumi. Dia datang dalam gelapnya malam, kesunyian yang menyelinap dalam...