Jan lupa vomment sebelum membaca.
Enjoy reading!!
****
"KAU KAH ITU,JUNGKOOK?!!"
Namjoon menatap tak percaya pada apa yang di lihatnya.Beberapa siswi juga membicarakan penampilan Jungkook saat itu. Dengan penampilannya yang seperti ini, Jungkook terlihat lebih dewasa dan laki.
Saat Jungkook berjalan, semua masih memandang tak percaya. Baiklah mereka mengakuinya sekarang. Jungkook sangat tampan dan manis.
"Aku benar kan? Mereka terpesona dengan penampilanmu sekarang." Taehyung menepuk punggung Jungkook dengan senyuman bangganya. Dia menaik turunkan kedua alisnya.
Jungkook balik memandang Taehyung. Dia tersenyum manis sekali, "Iya. Terima kasih,Tae."
Mereka segera duduk saat guru mereka datang. Semua murid memberi salam dan bersiap memulai pelajaran.
****
Bel istirahat berbunyi nyaring. Akhirnya pelajaran pertama beres juga.Namjoon, Jimin, Yoongi, dan Hoseok datang menghampiri Taehyung.
"Tae? Ikut ke kantin yuk?" Ajak Jimin dengan begitu antusias.
"Baiklah. Tapi Jungkook ikut oke?" Taehyung melirik Jungkook sebentar, begitu pun sebaliknya.
"Cihh, untuk apa membawa dirinya? Malas sekali." Ucap Namjoon sambil membuang mukanya.
"Namjoon, jangan begitu. Jangan perlakukan Jungkook seperti ini. Dia tak punya salah apa apa." Taehyung masih berkata lembut.
"Kau murid baru Taehyung. Tak tahu apa pun tentang kami." Yoongi ikut bicara.
"Apa karena Jungkook tak mau di perintah, kalian jadi memperlakukannya seperti ini? Apa segitu berkuasanya kalian di sekolah ini?" Taehyung menatap tajam keempat orang itu.
"Kau jangan sok tahu,Taehyung. Sudah ku bilang, kau tak tahu apa apa. Jadi jangan sok menasihati kami." Jimin balas menatap tajam Taehyung. Jungkook hanya menunduk, berharap semoga yang terjadi akan baik baik saja.
"Oh ya? Aku tahu semuanya,Jim. Pada tanggal 6 September tahun kemarin, Jungkook menolak memberikan pr nya padamu,kan? Dan kau langsung berbuat hal seperti ini. Pada tanggal 4 April dua tahun lalu, Jungkook tak sengaja menabrak Yoongi, dan kalian jadi seperti ini? 7 Agustus tahun kemarin juga, Jungkook tak sengaja menginjak kaki Hoseok. Dan ini juga jadi penyebab kalian memperlakukannya seperti ini? Sebelumnya, seisi kelas tak pernah membully Jungkook, tapi karena hal yang ku sebutkan barusan, kalian memprovokasi seisi kelas untuk ikut membenci Jungkook. Apa karena harta Jungkook lebih sedikit, hingga kalian memperlakukannya seperti ini? Huft, bahkan itu bukan murni hasil kerja keras kalian. Kekayaan yang kalian miliki adalah hasil orang tua kalian,kan?" Keempat namja itu hanya terpaku mendengar apa yang di ucapkan Taehyung. Semua yang dia ucapkan itu benar. Tak ada yang meleset.
"Benarkan? Ayolah,Jungkook, kita ke kantin." Taehyung menarik tangan Jungkook lalu membawanya. Dia tak melirik keempat orang itu sedikit pun.
Mereka tak ke kantin. Jungkook justru menarik lengan Taehyung menuju taman. Taehyung duduk di kursi taman, sedangkan Jungkook masih berdiri.
"Tae!! Tadi kenapa kau berkata seperti itu pada mereka? Jangan cari masalah,Tae..." Jungkook menarik nafas kasar. Dirinya tak bisa diam. Terus mondar mandir.
"Hahaha... ucapanku benar semua, Kook. Yang ada mereka lah yang mencari masalah dengan dirimu. Tak usah merasa takut." Taehyung tersenyum sambil menarik Jungkook untuk duduk di sebelahnya.
"Tapi darimana kau tahu semua itu, Tae?"
"Pfftt, mencari info seperti itu adalah hal mudah bagiku. Kau tak usah khawatir." Taehyung terkekeh.
"Hmm, aku percaya padamu. Tapi aku tak tanggung jawab jika mereka melakukan sesuatu padamu. Btw, terima kasih banyak sudah membelaku." Taehyung tersenyum pada Jungkook, lalu mengusak surai namja itu dengan gemas.
****
Bel masuk berbunyi dengan nyaringnya.
Bel pulang sekolah pun tak terasa berbunyi.
****
"Taehyung! Ternyata Noona-ku menjemput. Aku tak apa pulang dengannya?" Mereka masih berada di dalam kelas."Terserah kau. Silakan saja." Taehyung mengangguk. Jungkook tersenyum lalu berlari menjauh.
Namja bersurai coklat itu berjalan sendirian. Matanya menunduk menatap kedua kakinya melangkah. Beberapa siswa masih belum pulang.
Angin bertiup semilir di arah koridor. Taehyung hanya menghirup udara itu dalam dalam. Merasakan kebebasan.
Bugh..
Sebuah pukulan mendarat di rahang Taehyung. Membuat namja itu tersungkur.
Namjoon memukulnya dengan penuh emosi. Jimin, Yoongi, dan Hoseok menyusul. Mereka mulai memukuli Taehyung tanpa ampun.
"Kenapa kalian memukuliku?" Tanya Taehyung dengan santai. Dia tak melawan.
"Huh! Seumur hidupku, tak ada yang pernah mengatakan hal seperti itu! Dan kau telah membuat aku emosi." Namjoon masih memukuli Taehyung dengan begitu emosi.
"Hahaha... Kau malu rupanya. Keburukanmu sudah terungkap olehku,kan? Lemah sekali dirimu. Memangnya kau siapa sampai berani memerintah Jungkook seperti seorang babu? Lalu dengan enaknya, kau juga yang membuat orang orang ikut membully Jungkook." Taehyung berkata puas sambil menatap lurus mata Namjoon.
"Apa katamu barusan?!!" Namjoon mengencangkan cengkramannya pada kerah Taehyung. Namun lagi lagi, Taehyung hanya tertawa.
"Kau lemah!"
Keempat orang itu kembali memukuli Taehyung tanpa ampun. Memang terdapat luka di wajahnya, tapi Taehyung sama sekali tak melawannya.
"Laki laki jaman sekarang. Sudah seperempat wanita rupanya! Tentu saja! Empat lawan satu. Tapi kalian bahkan tak mampu membuatku terkapar." Taehyung merendahkan keempatnya.
Namjoon dan lainnya memang sudah mulai berkeringat saat itu. Tapi Taehyung sama sekali tak melawan. Dia justru tertawa tawa melihat ekspresi kelelahan dari keempatnya.
"Ayo teruskan!! Kalian lelah?!" Taehyung menantang lagi. Namjoon hanya mendengus kesal, tiga lainnya juga sama.
Taehyung berdiri. Dirinya terlihat kecewa. "Ugh, pengecut! Bahkan kalian berempat tak mampu membuat aku pingsan atau sekedar merengek minta maaf. Sungguh menyedihkan!" Taehyung menggeleng, lalu berlalu dengan gaya angkuhnya.
"Bagaimana bisa dia sekuat itu?" Jimin berkata kesal.
Bukannya Taehyung yang kesakitan, justru kepalan mereka yang terasa sangat sakit sore itu.
Di mobil, Taehyung mendengus kesal. "Cih! Seperti kekuatan besar saja berani melawanku. Maaf, tapi pangeran seperti diriku terlalu gengsi untuk melawan manusia bumi seperti mereka. Dan dengan beraninya, mereka menjelek jelekan Jungkook di hadapan semua orang. Lihat saja. Aku yang akan membalas perbuatan kalian terhadap Jungkook-ku." Dia lalu menancap gas mobilnya dan melaju kencang.
Tapi tunggu. 'Jungkook-ku?' Ku?
________
TBCSee you,
Youngie
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Tears: Blessing-[VK] [END]
Fantasy[Completed] Genre: Drama, fantasy, thriller "Malam kematian, aku mendengar suara kesedihan itu." Taehyung adalah pangeran bintang yang ditugaskan untuk menghibur seorang manusia bumi. Dia datang dalam gelapnya malam, kesunyian yang menyelinap dalam...