- Ten -

1.6K 225 46
                                    

PAPA

.

McM

.

AUTHOR'S SIDE

.

.

.

Johnny mengalihkan atensi saat mendengar derap langkah dari arah tangga. Senyumnya mengembang, menyambut senyum lainnya yang ia lihat.

"Jagoanku sudah tidur?"

Ten mengangguk. "Setelah kami menuntaskan 10 pertanyaan yang berkemungkinan keluar di ujian tegah semester ini. Dia menyesal tak mengerjakannya sehabis lari pagi bersama Jeno.." Ten sudah mengambil tempat di samping Johnny.

"Dia sudah memutuskan untuk melanjutkan ke mana?"

Ten menggeleng. "Aku tidak tau apa mau putramu itu. Dia belajar untuk mendapatkan peringkat dan penghargaan, tapi tak tau ingin melanjutkan pendidikan seperti apa.."

Johnny menyesap kopinya, lalu mendorong pelan cangkir itu ke hadapan Ten. Memberi tanpa lisan pada suaminya. "Jika seperti itu, kau mengatakan dia putraku.."

Ten hanya mengulum senyum, lalu menyesap ditempat yang sama pada cangkir kopi. "Ini terlalu pekat sayang.." keluh Ten terhadap racikan kopi Johnny.

"Itu akan terasa manis karena saat meminumnya aku melihatmu.."

Ten menggeleng lemah. "Seharusnya Hendery yang mengatakan itu pada kekasihnya.." Ten beranjak dari tempatnya. "Aku tunggu di kamar.."

Johnny tahan langkah Ten dengan menggenggam tangan suaminya. "Duduklah lagi.." dengan pelan ditariknya Ten untuk kembali ke sisinya.

"Ada apa?" Ten menyamping, menatap Johnny sepenuhnya.

Jemari Ten diremasnya pelan di atas pangkuan "Berjanji padaku, apapun pilihan putra kita, kau harus menerimanya.." tatapannya begitu teduh.

"Ryry mengatakan sesuatu padamu?" Ten bertanya.

Johnny menggeleng. "Ryry tak mengatakan apapun. Hanya saja, izinkan dia memilih kali ini. Kita sudah cukup untuk menentukan pilihannya.."

Ten tersenyum, mengusap rahang tegas suaminya. "Tentu. Apapun yang terbaik untuk putra kita.."

.

.

.

To Be Continue

.

.

.

A/n :

Halo

SELAMA HARI SABTU!

#190208

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang