- Fourty Six -

940 125 10
                                    

PAPA

.

McM

.

AUTHOR'S SIDE

.

.

.

Hendery terduduk dengan lengan memeluk perut. Dia belum sarapan, bahkan melewatkan makan malam. Tidak membawa uang dan ponsel. Jika saja dia di rumah, mungkin sudah empat kotak susu dihabiskannya.

"Aku lapar!" pandangannya diedarkan ke sekitar. "Sebenarnya di mana rumah Mama? Apa aku salah mengingat alamatnya?" kepalanya tertunduk dalam, jarinya menggambar acak pada aspal.

"Hei!"

Hendery tidak tahu mengapa dia merasa terpanggil, kepalanya kembali terangkat. Menunjuk dirinya pada sekelompok orang yang mendekat. "Kau memanggilku? Tunggu, aku pernah melihatmu." Hendery berdiri.

Remaja yang Hendery kenal itu tersenyum miring.

"Kau teman belajar Jeno, kan?"

Hendery tak menerima jawaban, melainkam tarikan paksa dari pria lainnya.

"HEI! APA YANG KAU LAKUKAN! TOLONG! LEPASKAN AKU BODOH!"

Hendery ditarik paksa ke dalam sebuah gang.

"APA MAU-"

Belum selesai pertanyaan Hendery terucap, pukulan kuat menyapa wajah tampannya. Tak ada perlawanan sama sekali dari Hendery. Perutnya ditendang kuat.

"Itu akibat kau membuat masalah denganku. Kau yang mempengaruhi Jung Jeno untuk memberi kunci jawaban salah padaku. Sekali sampah tetap- AKH!" remaja itu berteriak ketika kepalanya dipukul sesuatu.

"Tangkap mereka! Kau pikir kau siapa bisa memukuli putraku, hah?!" wanita cantik itu menendang tulang kering pria yang memukuli Hendery.

Hendery tidak mengerti. Seorang wanita cantik mengaku sebagai ibunya? Kelompok yang memukul Hendery sudah diamankan kepolisian setempat.

"Nyonya, kami membutuhkan anda dan putra anda sebagai saksi dan korban."

"Tentu! Aku akan menysul."

Pihak kepolisian membungkuk hormat pada Hendery dan wanita itu. Setelahnya si wanita berlutut di hadapan Hendery. "Kau semakin mirip dengan Ten."

"Bibi mengenal Papaku?'

Wanita itu tertawa. "Tentu saja. Kau lupa dengan wajahku? Bae Irine. Wanita yang melahirkanmu. Bukankah Ten mengajarimu untuk memanggilku Mama?"

"Mama?!" Hendery lupa, jika ibu kandungnya secantik ini.

.

.

.

A/n :

Halu banget gak aku tuh. Ten sama mba Irin hasilnya Ryry. Panteskan tuh anak cakepnya kagak ketulungan, bibit unggul! Cuma, kenapa bobrok?

Sampai ketemu besok!! /lambai canci/

#190708

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang