- Thirty Six -

920 140 10
                                    

PAPA

.

McM

.

AUTHOR'S SIDE

.

.

.

Hendery membutuhkan teman untuk menumpahkan keluh kesah. Namun pemuda yang duduk di depannya masih tak menoleh sejak kelas dimulai. Seperti kebiasaan, Jeno akan berdiam diri di kelas selama jam istirahat, anak itu keluar jika Hendery memaksa.

Hendery mendekat dengan dua kotak susu vanila di tangannya. Meletakkan perlahan kotak susu yang memiliki sticky note.

Jeno belum mengngkat pandangan. Membaca pesan dari sticky note dengan suara lantang. "Aku membawa susu lebih." Jeno tak dapat menahan tawanya.

Hendery mengerang kasar, menarik kursi lainnya untuk duduk berhadapan dengan Jeno. "Kau mau berteman lagi denganku?"

"Hanya dengan tawaran sekotak susu? Usahamu terlalu lemah, kawan."

Hendery mulai meminum susu miliknya. "Jika aku lebih berusaha lagi, kau bisa jatuh cinta denganku."

Jeno kembali melepas tawanya, menularkan hal tersebut pada Hendery.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengatakan paman Doyoung seperti itu."

Jeno menganggukkan kepala. "Seharusnya aku yang meminta maaf. Aku pernah berjanji pada Papa untuk menjauhimu jika nilaiku turun. Aku berkata seperti itu untuk menepati janji pada Papaku."

Dahi Hendery berkerut, jarinya berulang kali menunjuk keduanya bergantian "Kau mengingkari janjimu?"

"Selama Papa tak tahu. Aku bertengkar dengan Papa semalam. Aku pasti menyakiti hatinya dengan kalimatku."

Hendery terkekeh.

"Inikah tanggapanmu saat sahabatmu sedang kesulitan?!" Jeno menjerit.

"Dengarkan dulu! Aku tertawa karena aku juga bertengkar dengan Papaku. Jadi, siapa yang akan bercerita lebih dulu?"

Jeno menggelengkan kepalanya tak percaya. "Aku!"

"TUNGGU. AKU AKAN MEMBAWA YUPIKU!"

"MANIAK YUPI!"

"GANTI KOSA KATA MANIAK ITU DENGAN PECINTA! BAHASAMU TERLALU VULGAR!"

.

.

.

A/n :

Kok saya jadi gemes sama kebegoan mereka?

#190703

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang