PAPA
.
McM
.
AUTHOR'S SIDE
.
.
.
"Papa?" Hendery memanggil Ten yang sedari tadi selalu menatap Jeno. Hingga anak tetangganya itu kikuk dan tak bisa menikmati makan malamnya.Ten mengerjapkan mata. Memindahkan atensi pada putranya sendiri. "Ya, Nak.."
"Apa ada yang salah dengan wajah Jeno? Papa seperti akan membolongkan kepalanya.." Hendery kembali mengigit burgernya.
Ten tersenyum tipis menatap Jeno. "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu tak nyaman.."
Jeno mengangguk. "Bukan masalah, Paman.."
"Makanlah.." Ten dorong nampan yang berisi kentang goreng lebih dekat dengan anak-anak. "Papamu tidak bisa menejmput?" Ten begitu pelan bertanya pada Jeno.
Pemuda tampan dengan mata sipit itu mengangguk. Mulutnya masih berisi dengan burger. Setelah tertelan, dia menjawab dengan suara. "Mungkin Papa sedang sibuk di gallery.."
"Gallery?"
"Papa memiliki gallery.."
"Papa Jeno seorang pelukis.." Hendery menejelaskan. "Papaku juga pintar menggambar.." kali ini remaja laki-laki itu mengatakannya pada Jeno. Nada bangga selalu terselip dibalik kalimat Hendery tentang Johnny maupun Ten.
"Benarkah? Paman harus ke rumah kami untuk melihat lukisan Papa. Aku tidak mengerti bentuknya.."
Ten mengangguk melihat segala bentuk keantusiasan dua remaja ini. Mengapa dulu dia tak pernah merasakan hal seperti ini bersama Doyoung? Mengapa Doyoung menariknya dalam sebuah lingkaran kompetisi?
"Bagaimana dengan nilai sekolah Jeno?"
"Aku biasa saja. Hendery lebih baik daripada aku.."
"Kami hanya berbeda tiga point pada nilai kelulusan sekolah menengah pertama.."
Ten terdiam. Ini tak akan terjadi lagi. Persaingan antara dirinya dan Doyoung tak akan terjadi lagi kepada kedua putra mereka.
"Kau sudah memikirkan memilih melanjutkan di mana?"
Jeno tersenyum. Tampan layaknya sang ayah Jung Jaehyun. "Aku belum siap mengatakannya, karena pilihanku berkemungkinan kecil akan disetujui oleh Papa.."
.
.
.
To Be Continue
.
.
.
#190221
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA
Fanfiction[COMPLETED] [SKY Castle Syndrom] Jeno memanggil salah satu ayahnya dengan panggilan Papa. Hendery pun juga memanggil dengan pangilan yang sama. Jeno dan Hendery tidak mengetahui masa lalu kedua Papanya, hingga hal itu mempengaruhi pertemanan mereka...