- Fourty Seven -

971 122 10
                                    

PAPA

.

McM

.

AUTHOR'S SIDE

.

.

.

"Aku akan menuntut mereka. Brengsek! Berani sekali mereka menyentuh putraku!" Johnny sedari tadi tak berhenti mengumpat dan memukuli stir mobil.

"John, kau sedang menyetir. Fokus pada jalan. Hendery baik-baik saja." Ten mengusap lengan Johnny. Saat sarapan, mereka mendapat telepon dari kantor polisi mengenai pemukulan Hendery.

"Tindakan kekerasan pada anak dibawah umur. Dan dalang dari pemukulan itu juga anak dibawa umur. Aku tak habis pikir bagaimana orang tuanya mendidik anak!"

Ten tanpa sadar mengulum senyum. "Mereka salah sudah menyakiti anak pengacara Seo yang terkenal."

"Mereka benar-benar salah mencari masalah denganku!"

"Ryry beruntung bukan memiliki Daddy sepertimu?"

Johnny menoleh, seketika rasa bersalah akan kejadian semalam kembali menyeruak di hatinya. "Tidak. Dia pasti kecewa padaku."

"Itu sebabnya kau harus kembali membuat dia merasa beruntung memilikimu. Buktikan dengan kehebatan pengacara Seo itu."

Johnny meraih tangan Ten yang berada dilengannya, mengecup punggung tangan itu mesra. "Ryry akan memaafkanku?"

"Pasti. Dia akan selalu memaafkan Daddynya."

"Kau yakin sekali dengan kalimatmu."

"Tidak terlalu yakin. Andai saja kau membeli sekotk susu vanilla dan sebungkus yupi, kurasa dia akan langsung memaafkanmu."

Johnny tergelak setelahnya. "Terima kasih."

"Terima kasih kembali." Senyum tipis yang dapat meruntuhkan keangkuhan Johnny Seo.

Johnny memarkirkan mobil di kantor kepolisian setempat.

"Jangan gegebah. Mereka masih dibawah umur."

Johnny mengangguk, keluar dari mobil. Melangkah berdampingan dengan sang suami untuk menemui putranya.

Langkah Ten terhenti ketika melihat jika putranya didampingi seorang wanita. "Irene Noona?"

Wanita dengan surai legam tersebut menoleh begitu anggun. Melambaikan tangan pada keduanya dengan wajah ceria. "Ten!" langkahnya dibawa berlari menghampiri Ten.

Memeluk erat pria itu, setelahnya beralih untuk mendekap Johnny.

"Kalian semakin tampan. Aku tidak punya surat yang jelas sebagai wali Hendery, jadi silahkan lanjutkan masalah kalian. Aku menunggu di luar." Wanita itu terlalu cepat berucap dan bergerak.

"Ibu kandung Hendery?" tanya Johnny tak yakin.

Ten mengangguk.

"Masih terlihat sama." Johnny.

"Masih terlihat cantik." Ten.

"Tuan Lee, anda ayah dari saudara Hendery Lee?"

"Ya. Aku juga membawa pengacara pribadiku."

.

.

.

A/n :

Hahahahah absurd. Sudahlah. Babai.

Lagi mau benerin mood dulu biar bagus. Makanya aku up deh. Wkwkwkwk

#190708

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang