PAPA
.
McM
.
AUTHOR'S SIDE
.
.
.
Hari berlalu, dan kesekian kalinya Jeno memaksa Hendery untuk mendekati Huang Yeji. Hendery menoleh ke belakang, pada Jeno yang sudah menyandang tas. Mereka sedang menunggu jemputan.
Jeno mengayunkan tangan, mengatakan agar Hendery lebih mendekat.
Aksi konyol keduanya, membuat gadis yang menjadi target pendekatan itu menoleh. "Hendery?"
Hendery menoleh begitu cepat saat namanay dipanggil oleh sang pujaan hati. "Ya!"
Yeji tersenyum, mata kucing itu menyipit sempurna.
"Cantik."
"Ya?" Yeji tak ingin salah paham pada pernyataan Hendery tadi.
"Menunggu jemputan? Boleh kutemani?"
Yeji mengangguk, menggeser duduknya untuk memberi ruang pada Hendery. "Kau sendiri? Di mana Jung Jeno?"
Hendery mendudukan diri. "Dia ke toilet."
Yeji tersenyum lebar, dan Hendery menyaksikan keindahan itu daam jarak dekat. "Kalian akhirnya terpisah."
"Jangan salah paham! Aku dan Jeno tak ada hubungan apapun!" Hendery yakin jika Yeji akan berpikir negatif terhadap kedekatannya bersama Jeno.
Yeji menoleh pada Hendery. "Aku tau. Jangan khawatir, aku tidak memandang kalian seperti itu."
"Kau memang berbeda."
Bunyi klakson mobil memecah suasana romansa keduanya. Yeji melirik sekilas mobil yang berada tepat di hadapannya. "Ibuku sudah menjemput."
"Ya." Hendery gugup tanpa sebab.
"Aku suka berbicara denganmu. Lebih seringlah berinteraksi dengan murid lainnya." Yeji beranjak dari duduknya.
Hendery mengikuti. "Bisa aku meminta nomormu?" ponsel itu terulur.
Yeji mengangguk antusias, menerima ponsel Hendery untuk mengetikan nomornya. "Senang berbicara denganmu. Aku duluan!" ponsel dikembalikan lagi.
"Hati-hati!" Hendery melepas kepergian Yeji dengan senyum.
Jeno mendekat, menepuk pundak Hendery. "Mendapatkan nomornya?"
Hendery menoleh "JUNG JENO!" melompat ke dalam pelukan Jeno. "AKU BERHASIL!"
Tanpa mereka ketahui, ada yang memperhatikan interaksi itu. "Kau mencari teman bermain yang salah Jung Jeno."
.
.
.
A/n :
Cie dapet nomer.
#190704
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA
Fanfiction[COMPLETED] [SKY Castle Syndrom] Jeno memanggil salah satu ayahnya dengan panggilan Papa. Hendery pun juga memanggil dengan pangilan yang sama. Jeno dan Hendery tidak mengetahui masa lalu kedua Papanya, hingga hal itu mempengaruhi pertemanan mereka...