PAPA
.
McM
.
AUTHOR'S SIDE
.
.
.
Ketika Hendery turun untuk makan malam, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Johnny memeluk Ten dari belakang. Sesuatu yang sudah biasa Hendery lihat, kini menjadi pemicu emosinya memuncak.
Hendery dengan sengaja melempar vas bunga yang terletak di ujung tangga. Membuat kedua ayahnya menoleh.
"Aku sengaja melemparnya agar kalian tahu tempat untuk melakukan hal tak pantas."
Johnny belum ingin bersuara, menunduk memandang suaminya bingung. Ten melepas lengan Johnny yang masih memuluk pinggangnya. "Ryry ada masalah?"
"Ya." Pemuda itu mendudukan diri di kursi meja makan.
"Ada apa jagoan?" Johnny mengambil alih perhatian Hendery.
"Mengapa ayahku harus menikah denganmu?" Hendery mengalihkan tatapan pada Ten. "Dan kenapa kau tak menikah dengan wanita yang melahirkanku?"
"Language kid." Ten yang mendengar perubahan suara dari Johnny langsung mendekati Hendery.
"Kita bicara di kamar."
"Tidak. Jelaskan padaku kenapa kalian sesama pria memilih menikah?! Kalian tidak memikirkan masa depanku sebelum menikah?!" Hendery bangun dari duduknya, membuat kursi itu bahkan terhempas ke belakang.
Pergerakan Johnny yang mendekati Hendery terbaca oleh Ten. Pria itu segera membentengi putranya. "Sayang, dia putra kita."
"Aku hanya putramu! Aku bukan putranya!" Hendery menunjuk Johnny.
Ten berbalik, mencengkram kuat lengan Hendery. "Masuk ke kamarmu, pikirkan kesalahanmu. Sekarang!"
"Tidak!"
"LEE HENDERY!"
Hendery mendorong Ten hingga ayahnya terhuyung ke samping. "KALIAN YANG HARUS MEMIKIRKAN KESALAHAN. MENGAPA KALIAN MENIKAH? SEHARUSNYA KALIAN MEMBUNUHKU JIKA AKAN MEMBUAT MASA DEPANKU HANCUR-"
Teriakan Hendery berhenti ketika Johnny melayangkan tamparan pada putranya.
"Kau menamparku?" Hendery bergetar menyebutnya, tangannya memegangi pipi bekas tamparan Johnny.
"JOHNNY HENTIKAN!"
Pekikkan Ten mengiringi tamparan kedua pada Hendery dari Johnny.
Ten Memeluk Johnny, menahan suaminya untuk tak kembali memainkan tangannya. "Sayang. Hei, Johnny, Di putra kita. Dia Hendery, sayang."
Hendery masih menatap nanar pada ayah yang dipanggilnya Daddy.
"Jangan pernah kau menyakiti suamiku!" nada bicara yang tak pernah Hendery dengar selama dia mengenal Daddynya.
Ten terlalu larut menahan Johnny, hingga tak menyadari jika Hendery berlari keluar rumah.
.
.
.
A/n :
cie ribut cieee. Cek tetang sebelah ah, ribut juga gak ya?
#190707
![](https://img.wattpad.com/cover/177098294-288-k937646.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA
Fanfiction[COMPLETED] [SKY Castle Syndrom] Jeno memanggil salah satu ayahnya dengan panggilan Papa. Hendery pun juga memanggil dengan pangilan yang sama. Jeno dan Hendery tidak mengetahui masa lalu kedua Papanya, hingga hal itu mempengaruhi pertemanan mereka...