part 29

2.1K 205 30
                                    

Berpikirlah baik-baik apa masih penting keberadaan Claresta bagimu? Adalah kata-kata dari Sammy yang masih menari dengan lincah dalam pikirannya, selain itu telinganya sejak tadi tidak berhenti mendengungkan nada bicara Sammy yang tegas saat mengatakan hal itu.

Seberapa penting? Tanya Aldrich lebih kepada dirinya sendiri. Sudah puluhan kali bahkan hampir seratus kali hal itu ia tanyakan kepada dirinya sendiri tetapi ia tetap tak mendapat jawaban. Entah dirinya yang malas berpikir atau malu?

Tok tok tok..

Lamunannya terpecah saat melihat kepala Alysa sudah menyumbul dari pintu hendak memasuki ruangannya. "Pak, maaf tetapi Bu Delaney memaksa ingin bertemu. Saya sudah-"

"Suruh Delaney masuk." adalah kalimat yang akhirnya dikeluarkan Aldrich ketika memotong ucapan Alysa. Alysa mengangguk sebagai balasan, dan tak lama kemudian datanglah Delaney memasuki ruangannya. Hari ini Delaney sangat cerah karena menggunakan maxi dress berwarna hijau muda.

"Maaf aku memaksa masuk." kata Delaney tak enak hati.

Aldrich menggeleng, "Ada apa Del? Kamu butuh sesuatu?" tanya Aldrich sambil berdiri dan membuka kulkas mini yang ada dalam ruangannya. Tanpa banyak bertanya ia mengeluarkan dua kaleng cola dan langsung membuka keduanya. Satu cola untuknya, dan satu lainnya ia letakkan di meja dekat Delaney duduk.

"Aku butuh kejelasan." Rasa malu yang sempat ia kubur dalam-dalam akhirnya timbul kembali. Delaney merasa sangat rendah sekarang, apa yang ia tanyakan? Kejelasan? Poor you Del, batinnya mencemooh, bahkan untuk sesuatu hal kecil saja dia harus jauh-jauh bertanya? Ha ha ha..

Beruntung Aldrich telah berhasil menelan soda yang ia teguk. Jika tidak, ia yakin telah memutahkan kembali cairan yang telah diminumnya.

"Apa yang kamu butuhkan Del? Hmm bisa tolong kamu ulangi?" pinta Aldrich. Baru saja kemarin ia diminta berpikir tentang seberapa penting Claresta dalam hidupnya, hari ini dia mendapatkan satu lagi pertanyaan susah yang harus ia jawab. Tidakkah mereka harusnya tahu budaya antri sehingga tidak langsung menyerang Aldrich bersama-sama? Setidaknya itu akan terdengar lebih sopan.

Delaney mengigit bibir bawahnya sejenak. Calm down Del, kamu sudah berhasil mengatakannya tadi, kamu hanya perlu mengulanginya.

"Aku ingin menanyakan kejelasan. Kejelasan tentang kita, Al."

"Kejelasan seperti apa?" tanya Aldrich berpura-pura tak mengerti.

"Yang ku tahu kita sama-sama sendiri sekarang dan kita sering jalan bersama. Bahkan beberapa portal berita gosip international juga membicaran kita. Tetapi itu tidak cukup bagiku, aku ingin sesuatu yang jelas. Kau anggap aku apa?" tanya Delaney memberanikan dirinya lagi.

Aldrich diam untuk beberapa saat yang sangat panjang bagi Delaney.

"Kamu terkejut? Aku tahu itu." Kata Delaney yang melihat Aldrich tidak juga akan bersuara.

Aldrich mengangguk membenarkan perkataan Delaney, "Semua terlalu cepat."

"Tidak bagiku Al."

"Apa yang kamu inginkan Del?" tawar Aldrich balik, kali ini Delaney yang diam.

BEAUTIFUL MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang