part 32

2.2K 247 27
                                    

Cara buat aku seneng gampang kok, cukup vote dgn cara klik tombol bintang dibawah. Dasar aku

*
  
   
  
"Mau lagi?" Delaney mendorong sepiring penuh sushi miliknya yang belum ia sentuh ke arah Aldrich. "Aku baru tau nafsu makanmu menggila saat bertemu sushi."

Aldrich terdiam beberapa saat. Sebenarnya ketika melihat restaurant masakan Jepang yang menjual berbagai menu sushi sebagai hidangan utama yang Delaney inginkan sebagai tempat makan malam kali ini, seketika itu pula ia teringat pada Claresta. Sushi di tempat ini adalah sushi yang paling enak kata wanita itu.

"Tidak juga." sanggah Aldrich cepat.

"Oh iya? Sungguh?" tanya Delaney tak percaya. "Sushi ini sudah menjadi piring kedua, dan kamu sepertinya tidak terlihat cukup dengan ini saja." Delaney menunjuk ke arah piring yang ada di depannya. Berbeda dengan Aldrich yang memesan dua menu special unagi roll, Delaney memilih menu ramen dan dragon roll sebagai hidangan makan malamnya.

"Al besok malam kamu sibuk?" tanya Delaney. Aldrich yang masih sibuk mengunyah hanya menggeleng sebagai balasan.

"Bisa nemenin aku ke acara talkshow?" Aldrich menghembuskan napasnya berat. Ini adalah hal yang sangat malas sekali ia lakukan.

Ketika menyadari bahwa Delaney adalah salah satu supermodel yang bahkan sebelum ke Indonesia saja wajahnya sudah menghiasi layar kaca sebagai model dalam iklan produk make up internasional, Aldrich paham betul bahwa menjadi kekasih wanita ini berarti ia juga harus siap menjadikan dia dan hubungan cintanya menjadi konsumsi publik.

Dengan Claresta walaupun wanita itu juga designer kondang dalam negeri, Claresta tetap berprinsip bahwa kehidupan cintanya bukan untuk konsumsi publik dan tidak untuk diumbar-umbar, sehingga Aldrich pun merasakan kenyamanan saat menjalani hubungan mereka.

Ah, Claresta lagi..

"Kalau aku gak bisa?" tanya Aldrich balik, "Kamu akan tetep dateng ke acara itu kan?"

Delaney menelan ludahnya susah payah dan menganggukkan kepalanya, sangat sulit membawa Aldrich untuk masuk dalam lingkungannya.

"Aku akan lebih senang jika kamu bisa menemani. Hanya untuk menemaniku saja Al jika kamu bisa." pinta Delaney.

Sangat berbeda sekali dengan Daniel yang dulu kerap membawanya ke acara-acara besar dan penting sehingga kedekatan mereka tersorot kamera. Beruntung kabar perceraian mereka waktu itu sudah terdengar ke media sehingga sekarang mungkin seluruh dunia mengira bahwa mereka sudah resmi bercerai, walau nyatanya... Setelah Aldrich dan dirinya semakin dekat, Delaney bersumpah akan mengurus lagi perceraiannya dengan Daniel.

Berbicara soal Daniel, apa yang kira-kira sedang dilakukan lelaki itu sekarang di Amerika?

Aldrich mengangguk, "Lihat besok saja ya Del?" dan Delaney tersenyum, masih ada waktu lebih dari 12 jam untuk membujuk kekasih barunya ini.

Selesai menyantap semua makanan yang mereka pesan, yang mana akhirnya Aldrich juga memakan separuh dari dragon roll yang dipesan Delaney, mereka berdua keluar dari rumah makan itu.

Belum jauh dari restaurant masakan Jepang tempat mereka makan, tiba-tiba Delaney melihat ada beberapa awak media yang berjalan tergopoh-gopoh mendekat ke arahnya.

"Al maaf sepertinya kita ketahuan oleh mereka." Aldrich yang sedari tadi membaca email di ponselnya akhirnya menyadari beberapa kamera sudah mengarah pada mereka berdua.

BEAUTIFUL MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang