part 30

2.4K 213 11
                                    

Jangan lupa budayakan vote dan komen untuk cerita yang sudah kalian baca. Thx u
*
  
   
   
     
Claresta terbangun dari tidurnya. Dengan semangat ia bangkit dari kasur dan bergegas membuka tirai yang menutup jendela. Sinar matahari dengan hangat menyambutnya.

Claresta terdiam menikmati pemandangan beberapa saat dari balkon kamar sebelum akhirnya ia menyadari bahwa jam di dinding telah menunjukkan pukul 11 siang. Ia telah melewatkan sarapannya. Lalu Claresta memutuskan untuk mandi dan turun ke bawah.

"Ibu." Claresta memeluk seorang wanita paruh baya yang sedang memotong tangkai bunga mawar merah di sofa ruang tengah.

"Ibu kira kamu akan melewatkan makan siang juga." kata Ibu Claresta masih memperlihatkan senyum cantiknya. Hari ini sangat membahagiakan untuknya, bagaimana tidak? Seorang anak yang sudah lama pergi ke Paris untuk bersekolah lalu dilanjutkan bekerja di Jakarta akhirnya pulang. "Ingin makan sekarang?" tanya Ibu lagi. Claresta mengangguk.

Rendang dan kare ayam adalah dua menu yang langsung dilihat Claresta ketika ia sampai di meja makan.

"Kamu makan duluan aja ya Clar, Ibu masih mau ngurus mawar tadi. Ibu juga masih kenyang setelah sarapan tadi." Claresta mengangguk, dia sekarang bagai seorang gadis kecil yang penurut.

Claresta merasakan suapan demi suapan dengan seksama. Ia sangat menikmati acara makannya siang ini. Makanan dari rumah makan manapun tidak akan pernah menandingi nikmatnya masakan ibumu sendiri, dan Claresta mengamininya.

Setelah ayahnya meninggal dunia saat Claresta baru saja duduk di bangku SMP, ibunya memutuskan untuk pindah dari Surabaya dan bekerja sebagai koki di sebuah hotel yang ada di Bali. Ibunya yang saat itu tiba-tiba berubah status menjadi single parent mau tidak mau harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya dan kedua anaknya, Sammy dan Claresta.

Sammy dan Claresta juga anak yang penurut dan tidak cerewet, melihat Ibunya yang penuh pengorbanan membiayai kehidupan mereka membuat semangat belajar mereka terus meningkat untuk bisa sukses. Hingga akhirnya Sammy, yang memang terpaut umur 4 tahun lebih tua, berhasil mendapatkan beasiswa pendidikan di Belanda.

Setelah kepergian Sammy, ibu sempat memohon pada Claresta agar menamatkan pendidikan lanjutan di Indonesia, tetapi Claresta meyakinkan setengah mati kepada ibunya dengan janji akan kembali bekerja di Indonesia.

Setelah menyelesaikan acara makan siangnya, Claresta melanjutkan dengan berjalan melihat-lihat beberapa foto yang terpajang di  meja dekat televisi.

"Ibu mengganti beberapa pigoranya dan menambahkan beberapa foto-foto terbarumu dan Sammy." kata Ibu yang tiba-tiba datang mendekat ke arah Claresta yang mengangkat foto kelulusannya di IFA. Dengan senyuman lebarnya, ia berpose sendirian lengkap dengan pakaian toga yang dikenakannya.

"Sayang sekali ya Ibu tidak bisa datang." kata Ibu sendu.

"Ibu baru sadar, setelah kamu lulus dan memutuskan bekerja di Indonesia, ini adalah pertama kalinya kamu pulang Clar."

Claresta menatap foto Sammy yang kali ini ia berpose riang gembira di depan Istana Buckingham, mungkin ini adalah hasil kunjungannya ke London dua bulan lalu.

"Maaf ya Bu." Claresta memohon. "Sebagai gantinya, Claresta sekarang ada di sini tanpa batas waktu."

"Jadi besok kalo kamu pengen pulang, bisa jadi langsung pulang dong?" Goda Ibu.

"Ya enggaklah Bu, aku bahkan udah buat list tempat mana aja yang mau ku datangi." Sanggah Claresta. "Ibu besok libur?"

"Ibu besok harus masuk. Kenapa Clar?"

BEAUTIFUL MASKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang